Pagi pertama setelah pernikahan keduanya, Sakura sibuk berkutat dengan beberapa alat masak di dapur. Berniat ingin memasakkan sarapan untuk suaminya yang masih tidur pulas.
Tangan kecil nan mungil itu memotong buah tomat yang ia dapat di kulkas, sedikit heran saat tak menemukan bahan makanan lainnya. Wanita musim semi tersebut memutuskan memasak sup tomat, akan tetapi kegiatannya terhenti tatkala merasakan mual yang luar biasa.
Tubuh Sakura merosot saat tak kuasa menahan gejolak di perutnya, dengan langkah lebar ia berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar Sasuke.
Hoek ... Hoek ...
Dia memuntahkan cairan bening, kepalanya pusing bukan main dan tenaganya serasa habis. Sakura membasuh mulutnya kemudian bertumpu pada dinding kamar mandi, tak kuat menahan berat badannya sendiri.
Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai membuat Sakura mendongak, di depan pintu kamar mandi berdiri Sasuke yang bertelanjang dada dengan wajah datar.
"Maaf kalau aku mengganggu tidurmu Sasuke-kun," ucap Sakura tak enak hati.
Pria itu mengabaikan sang istri dan berjalan memasuki kamar mandi lebih dalam, dia mengambil odol dan sedikit melirik ke arah Sakura yang mencoba berjalan dengan bantuan tembok.
Semuanya terasa berputar bagi Sakura, ia terkejut saat sepasang tangan besar mendekap tubuhnya agar tak jatuh ke lantai.
Bungsu Uchiha itu menghela napas panjang, dia merasa ada sengatan aneh saat tak sengaja kulitnya menyentuh lengan Sakura yang terbuka. Dengan cepat tangan kekar pria itu mengangkat tubuh sang istri menuju sofa.
"Merepotkan sekali!" ujarnya penuh kesal.
Sakura menyembunyikan wajahnya di dada Sasuke, menikmati aroma tubuh sang suami yang membuat ia tenang. "Maafkan aku Sasuke-kun."
"Siapa juga yang menyuruhmu hamil hingga harus muntah begitu, menyebalkan!" ujarnya lagi seraya berjalan meninggalkan Sakura yang masih terpaku menatap punggung telanjang Sasuke.
Pintu kamar mandi tertutup rapat membuat seulas senyum terbit di bibir Sakura, "Lihatlah Papamu Nak."
Saat dirasa tubuhnya sudah normal, Sakura berdiri dari sofa untuk kembali ke dapur. Mulai memotong beberapa tomat, kemudian mengaduk sup yang hampir jadi.
"Sasuke-kun ayo kita sarapan bersama," ujar Sakura saat melihat sosok Sasuke yang sudah rapi berjalan melewatinya.
Bungsu Uchiha itu memberhentikan langkahnya, membalikkan badan dan menatap Sakura dengan malas. "Aku tidak akan makan masakanmu. Itu sangat menjijikkan!"
Sakura menunduk melihat Sasuke yang pergi setelah mengatakan itu, hatinya begitu sedih mendengar perkataan Sasuke. "Ini belum seberapa, tapi kenapa ...."
Memandang nanar kepergian sang suami yang sudah hilang di balik pintu. Sakura menghapus air matanya kemudian meletakkan sup tomat tadi ke atas meja dan membiarkannya dingin.
Sedangkan Sasuke tampak berjalan santai, sebenarnya ia sangat lapar namun tidak ingin makan buatan Sakura. Kaki jenjangnya melangkah ke arah mobil yang terparkir rapi, dia akan ke kampus hari ini. Setelah itu mengecek pekerjaan yang di berikan sang Ayah padanya, benar-benar hari yang melelahkan.
*****
Sakura berjalan sambil membawa tas berisi buku-buku, kakinya melangkah menuju taman yang Ino katakan tadi, kepalanya celingak celinguk saat tak menemukan sosok sahabatnya di manapun.
"Sakura di sini!" pekik suara nyaring yang ia kenal, Sakura menoleh ke arah kiri dan melihat beberapa orang sedang berkumpul di bawah pohon besar yang duduk menggunakan alas.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Now And Forever [✓]
Cerita PendekNamanya Haruno Sakura. Gadis berusia 19 tahun yang tinggal di sebuah apartemen kecil, disana dia hanya sendirian karena orang tuanya telah meninggal saat Sakura berusia 15 tahun. Kehidupan Sakura berubah drastis ketika memasuki bangku kuliah, dia k...