2 hari kemudian...
Hujan menyelimuti pemakaman Alex. Hujan seolah merasakan bagaimana perasaan Karina sekarang. Setelah ustadz membacakan beberapa doa, para pelayat pun mulai meninggalkan pemakaman menuju rumah masing-masing.
Kini tersisa Karina, Rere, Asatya, Alvinn, Roweina, Philips, Lysa, Anton, Risya, Andin, Leon, Sandy dan juga Askala yang memakai kursi roda. Sebenarnya, Anton melarang Askala datang, tapi Askala memaksa.
Suasana kali ini sangat haru. Karina sedari tadi hanya memeluk batu nisan dan foto Alex. Karina benar-benar kehilangan salah satu orang yang sangat menyayangi dan mencintainya.
"Sayang, ayo kita pulang. Nanti sakit jika terus-terusan kena hujan," Askala membantu Karina berdiri. Askala menggenggam tangannya.
"Masih ada aku. Di sini juga ada Papamu," Askala menunjuk dada kirinya.
"Nak, tinggallah dengan kami. Sebentar lagi, kamu akan menjadi menantu Felixian. Supaya tidak merasa kesepian, Askala akan menemanimu, iya kan Kal?" Askala mengangguk setuju dengan perkataan Rere.
"Tapi Mom---"
"Anton bilang, Alex menitipkanmu pada kami. Biar kami yang akan menemani dan menjaga kamu," Rere tersenyum.
Karina mengangguk.
__________
Mereka berdua menatap langit malam dan bintang-bintang yang bertebaran. Karina menyenderkan kepalanya di bahu Askala. Askala menggenggam tangan Karina sambil mengelus rambutnya.
"Sayang, disana itu Papa Alex. Dua bintang yang paling terang itu Papa Alex dan Mama Violetta. Mereka berdua saat ini sudah bahagia bersama setelah sempat berpisah selama 19 tahun. Mereka saat ini sedang menatap kita di surga," Askala tersenyum. Pun dengan Karina.
Tangan Askala menuntun tangan Karina menyentuh dada kirinya, "rasakan detakannya. Ini detakan yang sama dengan jantung Papa Alex. Tiap kamu rindu dia, kamu bisa mendengar dan merasakan detakannya. Tapi, aku janji kamu tidak akan merasa berlarut merindukannya. Aku kan akan selalu ada di dekatmu. Jadi, detakannya akan selalu terdengar dan membuatmu tenang."
Karina mendekatkan telinganya di dada kiri Askala, "berjanjilah selalu di dekatku. Selalu membuatku merasa seolah Papa masih ada. Selalu mem--
Askala mengangguk sambil tersenyum,"aku janji sayang. Bahkan sebelum kamu berkata seperti itu, sebelum kamu mencintaiku, aku sudah berjanji padamu dan pada Papa Alex. Aku akan selalu membuatmu bahagia, tersenyum dan menjagamu."
"Kita bacakan surat ini sekarang?" Askala mengangguk.
Kepada sweet couple ku...
-Sequel Dear Guru Killer-
Langit malam Dubai sangat bersahabat. Dengan view menghadap langsung gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, pesta ini akan segera diselenggarakan.
Semua orang berkumpul. Dari mulai kolega bisnis Asatya, sahabat sahabat Rere, seluruh Dosen dan Staff Saint Internasional, beberapa teman Askala dan Karina, semua anak panti asuhan taman harapan dan keluarga besar Felixian, Aditama dan juga Javier turut memeriahkan acara malam ini, yaitu pernikahan Askala dan Karina.
Ya, dalam surat wasiat Alex, salah satunya tertulis bahwa Karina dan Askala harus melangsungkan acara pernikahan sebulan setelah kematiannya di depan Burj Khalifa, Dubai, tempat kelahiran serta keluarganya tinggal.
Alex ingin, keluarga besar Javier yang kini menetap di Dubai mengenal Karina yang merupakan putrinya. Juga agar Karina mengetahui bagaimana indahnya Dubai seperti yang sebelumnya pernah Alex ceritakan setiap sebelum tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dosen Killer[Completed✔]
Novela JuvenilSemenjak berkuliah, Karina selalu berurusan dengan dosen killernya. Semakin ia ingin menjauh, justru dosennya itu malah semakin mendekatinya. Lantas, apakah alasan dibalik sikap aneh dosen killernya itu? WARNING: CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR SE...