"Sayang, makasih ya!" Askala tersenyum.
Karina mengangkat halisnya, "buat?"
Askala menggenggam jemari Karina. Sebelum mengucap kata-kata, ia mengecup jemari itu terlebih dahulu dengan lembut, "makasih karena sudah mengajarkanku arti dari kesederhanaan. Walaupun sekarang kamu telah menemukan Papa kandung yang sangat cukup membiayaimu dan juga tunangan sepertiku, kamu tetaplah Karin yang dulu. Karin yang kalo aku ajak ke restoran pasti selalu gelisah karena harga. Karin yang lebih suka makanan kaki lima seperti ini. Aku beruntung banget, bisa dipertemukan lagi sama kamu."
Karina tersenyum, "Karin juga makasih karena kamu udah mau sama Karin yang gak cantik, gak kaya, gak pinter, gak--
Askala menempatkan satu jarinya ke bibir Karina, "ssssttt, jangan pernah insecure seperti itu lagi. Aku gak suka. Bagiku, kamu itu lebih dari kata sempurna. Kamu cantik, senyummu manis, dan sebenernya bukan gak pinter, cuma males doang!"
"Ih, Karin pernah denger lagu yang gini. Ekhem... tak ada manusia yang terlahir sempurnaaaa... Berarti di dunia ini gak ada yang sempurna termasuk Karin. "
"Tapi bagiku kamu itu lebih dari sempurna. Bahkan--
Ucapannya terhenti kala melihat seorang pengamen yang bernyanyi di hadapannya.
"Boleh pinjem gitarnya sebentar?" tanya Askala pada pengamen itu. Si pengamen diam. "saya bayar. Tenang saja. Kau duduk di bangku lain, pesan bakso nanti saya bayar lagi. ""Wah yang bener?" tanya pengamen itu. Askala mengangguk. Si pengamen berlari ke bangku yang jauh dan memesan bakso dengan girang.
"Kamu mau ngapain?" tanya Karina.
Askala mengalungkan gitar. Menatap Karina dengan lekat sambil tersenyum, "izinkan aku bernyanyi untukmu, calon istriku. "
Jrengg...
Askala mulai memetik gitar.
Lama sudah ku menanti
Banyak cinta datang dan pergi
Tapi tak pernah aku senyaman ini
Mungkin dirimulah cinta sejatiTak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berartiCintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnyaPara pengunjung kedai bakso mulai mengalihkan pandangan mereka pada Askala yang tengah bernyanyi dengan suara yang begitu lembut dan memukau. Bahkan tak sedikit para pengunjung itu yang merekam video Askala untuk nantinya mereka upload ke media sosial.
Tak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berartiCintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnyaAskala menggenggan jemarinya, dan lagi-lagi jemari itu ia kecup dengan lembut. Karina dan Askala pun saling bertatapan sambil tersenyum.
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berartiCintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnyaCintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dosen Killer[Completed✔]
Fiksi RemajaSemenjak berkuliah, Karina selalu berurusan dengan dosen killernya. Semakin ia ingin menjauh, justru dosennya itu malah semakin mendekatinya. Lantas, apakah alasan dibalik sikap aneh dosen killernya itu? WARNING: CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR SE...