"Lex? Oh no. Saya bukan Lex tuan. Nama saya Abram Grover. Yang tadi keponakan saya, Aryan Grover. Tuan sepertinya salah ruangan," Abram dengan tenangnya berbicara, walaupun awalnya ia terkejut.
"No... kau Alexander Javier! Kita sepupu, aku, Alvinn Javier!" pria berjas bernama Alvinn memperingati.
"Alexander Javier? Ah, itu kan yang dikatakan nyonya Felixian. Pasti, kau ya yang namanya Alex? Ayo mengaku!"
Alvin mengelus bahu Abram dan memukulnya pelan, "gue rasa, gue harus ngomong non baku lagi. Siapa tau aja, lo bisa inget. Hufth, lo Alexander bukan Abram gue tau semua tentang lo. Tentang kronologis kecelakaan lo. Gue udah tau semuanya. Tujuan gue kesin---
Tiga orang satpam menyeret lengan Alvinn keluar, "hei, apa-apaan ini? Lepaskan saya! Beraninya anda menyeret CEO Javiera Corp! Lepaskan tangan saya!"
Aryan menatap sinis kearahnya, "bawa dia pak! Jangan dengarkan dia. Tadi, dia mau mencelakai uncle saya dengan senjata tajam. Bawa dia jauh-jauh dari tempat ini."
"Anak sialan! Lex, dengerin gue. Gue gak bohong. Kalo lo gak percaya, temuin gue di hotel Orchid kapanpun!" kini, Alvinn sudah menjauh dari pandangan mereka.
"Yan, kenapa kamu--
"Aryan cuma mau lindungin uncle. Serem banget sih wajah bapak-bapak bule tadi. Aryan kan langsung refleks panggil pak satpam supaya gak terjadi apa-apa."
Abram tersenyum, "yasudah, kupas lagi apelnya. Lihat sudah menjadi cokelat sebagian. "
Aryan mengangguk. Abram menatap dinding, dan atap ruangan. Apakah yang dikatakan pria itu benar? Apakah dirinya yang sesungguhnya adalah Alexander Junio Javier, si penjahat yang diceritakan Rere?
______________
19.30
"Aku Johanna, ini adikku Jovanna. Kau cantik sekali kak," ucap Johanna sambil memperhatikan penampilan Karina saat ini.
"Ah, bisa saja. Kamu lebih cantik. Umurmu dan Jovanna berapa?" tanya Karina, "umurku 15 dan Vanna 14."
Tiba-tiba, banyak gadis seusia Johanna dan Jovanna menghampiri Karina.
"Oh ini yang telah merebut kakak Askala ku yang tampan? Cantik juga. Aku Racqueline Fernandez Felixian. Model remaja tahun ini. Umurku 15 tahun," gadis bernama Racqueline itu tersenyum kecil. Karina membalasnya.
"Aku Malvika Imannuel. Umurku 13 tahun."
"Aku Hazel Pierre Felixian. Dan adikku, Hasley Pierre Felixian. Kami saudara kembar. Hanya berbeda 10 menit."
"Ih, kakak jahat! Kakak merebut pangeran tampan dan berkuda ku. Aaah, aku gak terima kalau kalian nantinya menikah," pekik Gabriella karena gadis itu yang paling dekat dengan Askala.
Karina hanya tersenyum dan terkikik.
"Apa kalian tidak menyorakinya? Dia sudah merebutnya dari kita. Bukankah kalian juga mendambakkan kak Askala?" Gabriella memprovokasi.
"Ah sudahlah kak, jangan di dengar gadis gila itu. Namaku Ivvanka Veronika Aditama. Ini adik-adikku, Lyodra dan Yeriko dengan nama belakang yang sama. Kakak jangan khawatir, gadis itu memang aneh."
Karina tersenyum menatap beberapa gadis cantik yang merupakan sepupu Askala. Tapi, ada satu yang membuat fokus Karina teralih, yaitu, gadis ber-hoodie dan berpenampilan layaknya laki-laki. Karina menghampiri gadis itu.
"Hai, namamu siapa?" tanya Karina.
"Memangnya penting bagimu?" jawab gadis itu dengan nada dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dosen Killer[Completed✔]
Fiksi RemajaSemenjak berkuliah, Karina selalu berurusan dengan dosen killernya. Semakin ia ingin menjauh, justru dosennya itu malah semakin mendekatinya. Lantas, apakah alasan dibalik sikap aneh dosen killernya itu? WARNING: CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR SE...