chapter 14. Hujan

136K 12.2K 758
                                    


Maaf ya kalo typo



Suasana kantin yang ramai dan riuh membuat Ara menghela nafas kasar. Gadis manis itu terlihat fokus mencari meja kosong untuk dia dan teman-temannya tempati.

"Makan apa?" tanya Dara yang hari ini kebagian tugas untuk memesan makanan.

"Aku bakso sama es jeruk." jawab Ara.

"Gue samain aja." sambung Nayla sebelum menarik Ara menuju meja kosong yang ada di pojok. Dara dan Nayla pun mengangguk kemudian pergi memesan makanan untuk mereka.

Suara riuh dari pintu kantin membuat Nayla menoleh, disana terlihat Arkan dan teman-temannya yang baru saja tiba. "Arkan noh." ucap Nayla sambil menunjuk dengan dagunya.

Ara yang sedang memainkan handphone-nya pun langsung mengikuti arah pandang Nayla dan mendapati Arkan yang sedang menatapnya.

Ara mengangguk acuh. "Biarin aja." ucapnya kembali memainkan handphone-nya.

Nayla mendengus kesal, pasangan itu memang tidak bisa ditebak, kadang bucin akut, kadang juga saling acuh.

Tidak lama setelah itu Kayla dan Dara datang dengan membawa nampan yang berisi bakso dan es jeruk.

"Kak Ranti nempel sama Arkan tuh," ucap Kayla sambil meletakkan semangkok bakso dihadapan Ara dengan mata menatap Ranti dengan jijik.

Ara yang sedang memainkan handphone-nya pun kembali mengangkat kepalanya, menatap Arkan yang mejanya tidak jauh dari mereka. Gadis manis itu mendengus kesal saat melihat Arkan yang sedang menatapnya datar dengan kakak kelas mereka yang duduk di sampingnya.

Arkan yang tadinya dongkol karena Ara mengcuhkannya pun kini menahan senyumnya ketika melihat tatapan kesal kekasihnya itu. Laki-laki yang selalu membawa beberapa bungkus yupi di sakunya itu mendorong Ranti agar menjauh darinya.

"Pergi aja kak, ntar kalo si Ara ngambek sama Arkan, bisa habis lo diamuk Arkan," ucap Varo kepada Ranti, membuat kakak kelasnya itu mendengus kesal tetapi tidak mengindahkan ucapannya.

"Arkan nggak bakalan marah sama gue." ucap Ranti songong sambil meraih tangan Arkan.

Arkan yang merasa sangat risih pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju meja sang kekasih dengan membawa nasi gorengnya. Teman-teman Ara yang melihat itu pun memutuskan pindah ke meja duo V dan Agam.

"Ngapain kesini?" tanya Ara sinis ketika Arkan duduk tepat di hadapannya.

"Ngambek?" tanya Arkan acuh sambil memakan nasinya.

"Nggak, siapa juga yang ngambek," jawab Ara ketus.

"Lo," jawab Arkan. Laki-laki itu menatap Ara lekat dengan senyum tipis dibibirnya.

"Aku nggak ngambek, Arkan," ucap Ara dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Ya udah." balas Arkan sambil berdiri, hendak kembali ke mejanya.

"Mau kemana?" tanya Ara cepat.

Arkan menunjuk meja dimana teman-teman mereka dan Ranti berada, dengan sebelah alis terangkat seolah-olah bertanya 'kenapa?'

"Oh, yaudah." balas Ara jutek, membuat Arkan kembali duduk dengan senyum tertahan.

"Mukanya kenapa gitu?" tanya Arkan tanpa ekspresi, sambil menatap wajah dongkol Ara.

Possesive and Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang