33th Setelah Ini

38 2 0
                                    

•••         

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••         

°•°•°•°•°•

Sore tadi Mama sudah diperbolehkan pulang. Papa dengan sigap membawa Mama ke rumah. Bahkan ketika Irena sampai di rumah, kedua orang tuanya sudah singgah duluan. Keadaan Mama sudah sangat mendingan. Beliau tidak terlihat murung ataupun cemas. Irena mulai membantu menyiapkan peralatan mandi, memasak, dan membereskan rumah. Irena berharap semoga kemarahan Mama tidak kambuh lagi.

Seharian yang membuatnya lelah, ia keluar dari kamar mandi dengan tangan yang menggosokkan rambutnya dengan handuk. Ia mendongak, sekarang pukul delapan malam. Dia melangkahkan kakinya ke meja belajar. Teringat sesuatu, Irena membuka lembaran kertas yang Bhima berikan, membaca dengan seksama deretan kata itu. Tentukan tujuan kamu, begitulah judul tulisan itu. Lalu di bawahnya ada pertanyaan-pertanyaan simpel dan membuatnya berpikir. Karena sebelumnya ia tak pernah memikirkan itu. Lantas ia menulis pertanyaan-pertanyaan itu dalam note book hitamnya.

1. Apa tujuan lo 5 tahun ke depan?

Itu yang membuat Irena berpikir keras, cita-citanya? Ia memiliki hobi dalam bidang linguistik. Irena jadi teringat sesuatu dan membuka loker mejanya. Dia melihat ada banyak sekali buku-buku kecil yang berisi tulisan Irena ketika masih SD. Yang lebih mencolok adalah buku bersampul coklat tortilla, buku yang berisi poem Irena yang diterbitkan ketika masih SMP.

"Gue baru inget kalau pernah jadi penulis pas SMP." Lalu tersenyum. "Mana nulis puisi lagi." Ia kembali mengingat tujuannya masuk kelas IPS, karena dia ingin belajar bahasa dan kebudayaan luar negeri, mengingat dia yang sejak kecil sudah dikenalkan dengan musik dan film luar negeri. Dia ingin kuliah IUP (International Undergraduate Program) jurusan Manajemen Kebijakan Publik. Tetapi mengingat IUP tidak ada program beasiswa dan persyaratan TOEFL diatas 550. Kemampuan Bahasa Inggris Irena tidak terlalu baik. Membuat gadis itu mengurungkan niatnya

"Ya ampun , kok suram banget masa depan gue." Meracau frustasi. "Padahal di Zenius udah dikasih bimbingan milih jurusan, kok gue masih bingung gini."

Bhima Edwardanika : udah nyoba nulis belum?

Irena Azrelia : Belum

Bhima Edwardanika : Gue kasih tambahan lagi. Pastikan tujuan yang lo buat S-M-A-R-T. Specific(khusus), Measurable(Terukur), Achievable(Dapat tercapai), Relevan(Sesuai), Timebound(Batas waktu.) Jadi pastiin benar-benar tujuan lo, kalau lo beharap masuk kedokteran UI, itu ngga achievable, jurusan kedokteran ngga nerima anak IPS.

Irena Azrelia : Siap kapten

Bhima Edwardanika :Oh ya, simpan tujuan itu buat lo aja. Ngga usah diumbar-umbar.

Ia mengengguk, tadi siang Bhima bilang bahwa dia ingin kuliah Teknik Informatika untuk mengembangkan bakatnya. Irena jadi tersadar bahwa ia tidak terlalu tertarik tentang hal yang berkaitan dengan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, kenapa dia ingin kuliah jurusan MKP yang bahkan dia tidak tahu akan kemana tujuannya setelah lulus. Lalu Irena mencari tahu di google jurusan kuliah yang belajar mengenai bahasa dan kebudayaan asing. Setelah menemukan beberapa artikel dari blog terpercaya yang memaparkan jurusan, mata kuliah, dan prospek kerja.

INSIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang