Chapter 2

14.3K 1.6K 82
                                    

Kirana membolak-balik beberapa ubi supaya tidak gosong.
merebus air setelah ubi matang.

Rumah yang ditempatinya berada di desa B, merupakan rumah sederhana dimana peninggalan mendiang nenek Leng Xiao.
Sementara Su Ran berasal dari desa H. Sedangkan kedua orang tua Leng Xiao tidak disebutkan di dalam novel.

Dapur berbatasan dengan kamar mandi, rumah yang hanya berisi dua kamar, ruang tamu dan halaman yang cukup luas.
Tentu saja Su Ran menempati kamar Leng Xiao, sedangkan Leng Yuqi menempati kamar satunya.

Desa B tidak terlalu banyak penduduk, hanya kisaran 50 rumah tangga, memiliki pegunungan dan sungai yang mengarah ke pasar tidak terlalu jauh dari rumah Leng Xiao.

Dalam novel asli, Kirana mengingat tahun ini berkisar tahun 1980-an, dimana tubuh asli sekarang berusia 21 tahun, sedangkan Leng Xiao berusia 25 tahunan. Dan anaknya Leng Yuqi berumur 4 tahun.
Di kehidupan sebelumnya tahun 2017 Kirana berusia 24 tahun.

Kirana tidak berpikir suaminya akan kembali dalam waktu dekat atau bahkan tidak akan kembali, toh Leng Xiao kembali hanya saat neneknya meninggal dan sekali melihat Leng Yuqi saat dia lahir,kemudian kembali ke pasukan untuk menjalankan tugas.
Walaupun Leng Xiao tidak kembali dia selalu memenuhi kewajibanya mengirimkan uang kepada Su Ran.

Leng Yuqi terdiam menatap ibunya,tadinya dia ingin mencoba membakar arang untuk memasak tapi takut ibunya marah.
Biasanya Leng Yuqi makan makanan sisa yang ada setelah ibunya makan.
Su Ran melarang anaknya menghidupkan api karena takut kebakaran.

Kirana sadar Leng Yuqi memperhatikan, dia yang biasa dekat dengan anak-anak kini merasa sedikit bingung bagaimana dia memperlakukan.
Tapi Kirana bertekad akan membuat Leng yuqi bahagia, meletakkan ubi di piring dan membawa ke ruang depan.

"Yuqi, ayo sarapan," ucap Kirana tersenyum mengajak anaknya ke ruang depan

Leng Yuqi mematung melihat senyum ibunya, Kirana tidak peduli dan mengajak anaknya duduk.

"Ibu kupaskan," Kirana mengupas ubi yang tidak terlalu panas dan hangat, kemudian menyerahkan kepada Leng Yuqi

Tubuh Leng Yuqi bergetar, tinjunya mengepal.
Kirana yang melihat anaknya diam lalu mengambil tangan Leng Yuqi dan menyerahkan ubinya.

Kirana makan 2 ubi untuk menghilangkan rasa laparnya.
Leng Yuqi makan sembari mengintip ibunya takut-takut.
Melihat pipi ibunya yang gemuk bergoyang-goyang sangat menyeramkan.

Setelah sarapan bersama, Kirana melihat air yang dia rebus mendidih dan masuk ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk anaknya mandi.

"Yuqi ayo mandi, ibu mandikan," ucap Kirana melihat tubuh anaknya yang kotor dengan rambut yang kusam sangat jelas terlihat tidak terawat, dengan kuku-kukunya yang panjang.

"Biarkan Yuqi mandi sendiri bu," ucap Leng Yuqi lirih takut dengan ibunya.

Leng Yuqi memang biasanya mandi sendiri,dan tidak pernah dipedulikan oleh ibunya.

"Tidak. Ayo, sekali saja ibu ingin memandikan kamu," kirana menarik lembut anaknya kemudian membersihkan Leng Yuqi dari rambut hingga telapak kaki, tersenyum melihat kedua telinga anaknya yang memerah.

Mengambil handuknya untuk mengeringkan dan melapisi tubuh Leng Yuqi.
Menuntun anaknya ke kamar Leng Yuqi.

Kirana mendesah melihat kamar anaknya yang tidak jauh berbeda dengan kamar Su Ran.
Melihat baju-baju kotor dan sangat bau.

"Kamu tunggu ibu," ucap Kirana dan melangkah ke kamarnya mengambil baju dan celana Su Ran yang kekecilan. Menggunting bagian bawah agar tidak terlalu besar di pakai Leng Yuqi.

Kembali ke kamar anaknya, kemudian memakaikan baju dan celana.
Leng Yuqi malu terhadap ibunya,dan memerah dengan sikap ibunya yang aneh dari biasanya.
Akan tetapi Leng Yuqi merasa senang dengan sikap ibunya sekarang.

"Baiklah, sekarang Yuqi duduk di ruang depan,ibu mau beres-beres,"

Kirana tidak mau mengambil resiko membiarkan anaknya bermain di luar, tersenyum melihat Leng Yuqi yang penurut.
Kirana tak habis pikir dengan sikap Su Ran terhadap Leng Yuqi yang masuk akal ini.

Mengambil sapu dan mulai membersihakan langit-langit kamar yang banyak dipenuhi sarang laba-laba, menumpuk semua pakaian kotor Leng Yuqi dan meletakkan di kamar mandi.
Dengan tubuh gemuknya Kirana ke kamarnya sendiri dan mulai membersihkan,merapihkan pakaian dan menumpuk pakaian kotor ke lantai.
Melihat bagian samping lemari terdapat beberapa pakaian pria yang tertumpuk rapi.

Mendesah bagaimana jika Leng Xiao kembali dan melihat keadaan rumahnya yang berantakan. Kirana menyesal tidak lebih cepat membaca keseluruhan Novel.
Mungkin saja suaminya itu tidak akan pernah kembali, terutama Leng Xiao menikah karena terpaksa demi neneknya yang sudah tua dan berat melepaskanya sendiri di desa.

Menumpuk pakaian kotornya ke lantai kamar mandi dengan pakaian-pakaian kotor Leng Yuqi kemudian merendam semua pakaian dengan sabun cuci.
Tidak ada jam di rumah, Kirana memperkirakan sekarang sekitar jam satu siangan.

"Yuqi, kamu habiskan ubinya nak, ibu lanjut membersihkan lantai," ucap Kirana lembut, dia tidak berpikir ke pasar saat ini melihat kondisi rumah yang berantakan.
Melihat tubuhnya yang sangat gemuk dan tubuh anaknya yang sangat kurus ingin rasanya Kirana menangis.
Bagaimana seorang ibu lebih mementingkan diri sendiri dari pada anaknya.

Setelah Kirana menyapu, dia mengambil pakaianya yang tidak layak pakai dan lanjut mengepel lantai yang sangat kotor.
Bagaimana rumah seperti ini bisa sehat dihuni oleh anak-anak.
Kirana yang terbiasa hidup bersih merasa gatal ingin membuat rumahnya bersih.

Leng Yuqi menatap ibunya yang kesana kemari membersihkan lantai dengan tubuhnya yang gemuk.
Melihat ibunya selesai dengan keringat di dahinya, Leng Yuqi mengambil air ke dapur dan menyerahkannya kepada Kirana

"Bu,minum," ucap Leng Yuqi sembari menyerahkan gelas dengan perasaan gugup.

Kirana yang terkejut tersenyum melihat anaknya yang masuk akal.
Menerima minum dengan senang hati.
"Terima kasih nak,"

Leng Yuqi lebih gugup melihat senyum ibunya,dan kembali ke ruang depan.

Kirana telah selesai membersihkan seluruh rumah terkecuali kamar mandi.
Tidak menunda waktu, Kirana langsung ke kamar mandi, mencuci semua pakaian kotor,menyikat lantai dan lanjut mandi membersihkan tubuhnya yang sangat gemuk.
Tinggi badanya mungkin sekitar 155 centi meter dengan berat badan 90an kilogram.

Setelah berpakaian Kirana membawa pakaian-pakaian bersih yang sudah di cucinya ke halaman depan, dan menjemur tidak peduli dengan langit yang sudah sore.
Untung saja Su Ran dan anaknya tidak terbiasa dengan tetangga disini, sehingga Kirana tidak menimbulkan kecurigaan akan kepindahanya.

Kirana tidak takut ketahuan Leng Xiao karena Su Ran sendiri juga seperti orang asing dengan suaminya.
Sedangkan orang tua dan saudaranya Su Ling tidak saling bertemu sejak lama akibat kebencian Su Ran kepada keluarganya.
Kirana mendesah memang dalam novel dia tau Su Ran merupakan sosok egois,keras kepala dan tidak peduli sekitar.

Setelah menjemur pakaian, Kirana kembali ke dalam dan duduk bersama Leng Yuqi.
Kirana duduk bersandar sambil memejamkan mata, merasa sangat lelah. Apa lagi dengan berat badanya ini,telapak kakinya terasa pegal.
Leng Yuqi hanya diam menatap ibunya.











MENOLAK MENJADI TOKOH PENJAHAT DALAM NOVEL (Open PO s/d 5 Agustus 2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang