Keesokan harinya, Kirana bangun sedikit terlambat, semalam dia mengajar anaknya menulis.
Leng Yuqi tidak sempat mendengarkan cerita dongeng dari ibunya karena larut belajar kata.Kirana dengan sigap menyiapkan sarapan.
Memasak nasi, dan lanjut memasak omelet telur sayur.
Kirana sarapan tanpa nasi, hanya dengan omelet telur.Setelah mereka sarapan dan mandi,
Kirana sempatkan diri membersihkan rumah.
Dia mengajak anaknya berjalan-jalan ke luar.
Leng Yuqi bingung dengan ibunya yang membawa sesuatu seperti tongkat."Ini namanya tombak,mungkin milik ayahmu. Ibu tidak sengaja menemukan dibelakang lemari," ucap Kirana tersenyum.
Dia barusan membersihkan rumah, tanpa sengaja melihat tombak di belakang lemari pakaian.
Dia memiliki ide untuk mencoba menangkap ikan di sungai dengan tombak.
Tombaknya cukup berat, namun Kirana kuat untuk membawanya."Untuk apa tombak ini bu?," tanya Leng Yuqi
"Menangkap ikan, ibu ingin mencobanya,"
Mereka berjalan pergi ke sungai yang tak jauh dari depan halaman rumah,
"Pelan-pelan Yuqi, kamu duduk di pinggiran sungai saja," ucap Kirana menunjuk batu besar di pinggiran sungai.
Air sungai mengalir tidak terlalu deras, dan juga tidak terlalu dalam. Kirana tidak takut karena dirinya bisa berenang, tapi dengan tubuh gemuknya sekarang dia tidak yakin bisa lincah jika berenang.
Kirana hanya penasaran,ingin menangkap ikan setelah melihat tombak di rumahnya.
Melihat sungai jernih, dia dapat melihat beberapa ikan yang berenang.Leng Yuqi memandang dengan cerah, andaikan dia lebih kuat membawa tombak,dia juga ingin menangkap ikan. Dia hanya bisa memandang dengan semangat ibunya beserta ikan.
Kirana melihat ikan cukup besar. Kirana menarik nafas, menghembuskan nafas.
Dengan tekad yang kuat dan semangat juang yang tinggi. Dia mengayuhkan tombak dengan tatapan tajamnya dan happ,Tidak kena.
Menargetkan ikan lainya. Tidak kena juga, berulang kali Kirana melakukan hal yang sama namun semua ikan langsung kabur."....," Leng Yuqi yang tadinya bersemangat dan ingin bersorak tidak bisa berkata-kata melihat tingkah ibunya.
"Huh, Yuqi, ternyata sangat susah,untung saja harga ikan tidak terlalu mahal yah?,"ucap Kirana cengengesan menarik turunkan kedua alisnya kepada Leng Yuqi, tadinya dia pikir mudah menangkap ikan. Namun ternyata sangat susah.
Leng Yuqi tiba-tiba menatap ke arah kanan melihat ikan cukup besar yang terjepit di antara bebatuan.
"Bu, lihat," tunjuk Leng Yuqi kepada ibunya
Kirana melihat arah yang ditunjuk Leng Yuqi. Matanya cerah menatap ikan yang cukup besar, dengan gugup dia mengayuhkan ujung mata tombak ke arah ikan. Dan, yah,tertangkap.
"Lihat Yuqi, berhasil," ucap Kirana sangat senang.
Menepuk jidat, Kirana lupa tidak membawa ember.
Meletakan ikan di dekat batu sebelah Leng Yuqi.
Kembali Kirana mencoba menangkap ikan, namun setelah seperempat jam dia tidak berhasil menangkap ikan lagi.
Menghela nafas,ternyata tetap susah."Baiklah Yuqi, ayo kembali, satu ikan cukup kan untukmu?," ucap Kirana tersenyum, setidaknya dia pulang membawa hasil.
"Iya bu," ucap Leng Yuqi senang, dia dan ibunya tidak ke pasar hari ini, biasanya dia makan ikan di hari dimana dia dan ibunya ke pasar.
Namun, ibunya menangkap ikan hari ini, Leng Yuqi tersenyum senang.Mereka kembali ke rumah, Kirana meletakan tombak ke belakang lemari pakaian.
Kemudian mencuci ikan dan mengeluarkan kotoran dari perutnya,membersihkan sisik. Leng Yuqi memperhatikan ibunya."Mau di bakar atau goreng?," tanya Kirana
"Goreng," jawab Leng Yuqi
Kirana tersenyum,dan mulai membuat bumbu.
Membalur ikan dengan bumbu,menyiapkan api, meletakkan wajan di atas pemanggang dan menuangkan minyak.Setelah panas Kirana menggoreng ikan hingga matang.
"Yuqi ini untuk makan siangmu nanti atau ingin dimakan sekarang?," tanya Kirana, karena belum waktunya memasak untuk makan siang.
"Makan sekarang bu,"ucap Leng Yuqi menunjukan keinginanya.
"Baik, sebentar ibu mematikan api," setelah Kirana mematikan api, dia meletakan ikan di atas piring.
Mencuci bersih tanganya kemudian membawa ikan dan mengajak Leng Yuqi ke ruang depan.Duduk bersama di ruang depan, Kirana mengipas ikan goreng, sehingga berkurang suhu panasnya, memisahkan ikan dari duri-durinya dengan tangan. Setelah selesai, dia menyerahkan kepada Leng Yuqi.
"Terima kasih bu," ucap Leng Yuqi dengan senyum
Kirana sangat senang melihat perkembangan anaknya.
Menatap Leng Yuqi yang perlahan menjadi sosok ceria,dan tubuhnya sekarang terlihat berisi.
Kirana menatap Leng Yuqi penuh senyum."Ibu mau?," ucap Leng Yuqi menawarkan ikan goreng kepada ibunya, dia melihat ibunya terus menatapnya.
"Tidak,ibu sedang diet," jawab Kirana sembari tersenyum menggelengkan kepalanya.
Setelah makan ikan,membersihkan meja dan mencuci tangan.
Kirana mengajarkan Leng Yuqi huruf dan kemudian membaca kata di ruang depan.
Kirana menulis cerita dongeng dalam buku lain.
Dia menulis dengan cepat, sedangkan Leng Yuqi sedang belajar membaca kata di buku belajarnya.Dua jam kemudian,kirana sudah menulis dongeng cukup banyak.
Dia menuliskan dongeng-dongeng yang belum pernah dia ceritakan kepada anaknya.Memperlihatkan bukunya dan perlahan berkata kepada Leng Yuqi.
"Lihat nak, ibu menulis cerita dongeng, jika kamu sudah lancar membaca, akan tau isi dari ceritanya," ucap Kirana
Mata Leng Yuqi cerah,terlebih melihat tulisan tangan ibunya yang rapih dan indah.
Dia bertekad ingin cepat bisa membaca."Aku akan bekerja keras bu," ucap Leng Yuqi semangat.
"Bagus," kirana mengusap kepala anaknya dengan pandangan lembut.
"Yuqi lihat jam di dinding," perintah Kirana kepada anaknya.
Leng Yuqi yang selalu patuh melihat ke arah jam di dinding"Ini namanya jarum, jarum panjang menunjukan menit, sedangkan jarum pendek menunjukan jam. Lihat sekarang jam 9. Jarum menit diangka 8. berati jam menunjukan jam 9 lebih 40 menit. Yuqi paham?," tanya Kirana
"Paham bu," ucap Leng Yuqi, pada dasarnya Leng Yuqi memang memiliki kecerdasan yang sama dengan ayahnya
"Bagus, jika jarum pendek berada di angka 11 berati waktunya Yuqi tidur siang. Okeh?," ucap Kirana
"Baik bu," ucap Leng Yuqi menganggukan kepala
"Okeh, Yuqi lanjut belajar,nanti jam 11 tidur siang," Kirana menuju halaman rumah mengangkat jemuran yang sudah kering.
Melipat dengan rapih pakaian-pakaian baru di kamarnya.
Kemudian setelah menata pakaianya sendiri. Dia menempatkan pakaian Leng Yuqi yang sudah di lipat ke lemari pakaian di kamar Leng Yuqi.Kembali ke kamarnya, Kirana mengganti sprei kasur dengan yang baru,memasang motif bunga sakura.
Kemudian melipat sprei lama dan menyimpanya ke dalam lemari.
Kirana lebih senang jika tempat tidurnya bermotif bunga.Kirana berbaring dan berguling-guling di atas kasur dengan senangnya, kasurnya cukup lebar.
Namun mengingat kain gorden dia langsung bangun.Dengan telaten memasang gorden motif daun bambu di pintu kedua kamar. Warna hijau gorden telihat adem dipandang mata.
Dilanjutkan di jendela ruang depan, pintu dapur.
Setalah selesai Kirana merasa sangat puas.Melihat Leng Yuqi yang menutup bukunya,
"Sudah jam 11 siang?," tanya Kirana tidak sadar dia cukup lama memasang gorden.
"Iya bu, aku akan tidur siang," ucap Leng Yuqi menuju kamar ibunya.
Kirana mengangguk dengan senyum, dia akan memasak untuk makan siang dan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENOLAK MENJADI TOKOH PENJAHAT DALAM NOVEL (Open PO s/d 5 Agustus 2021)
FantasyTerbit versi cetak. Buat yang berminat mengoleksi, Order ke nomor 0831 7015 2745 (Nanad) ❤ Kirana sosok gadis cantik dengan tubuhnya yang semampai, dihari libur kerjanya dia membaca sebuah novel. Dia merasa marah dengan tokoh wanita penjahat berna...