Chapter 27

14.3K 1.4K 3
                                    

Dimalam hari, Kirana melihat jam menunjukan 8 malam, sudah waktunya Leng yuqi untuk tidur, seharusnya anaknya tidur jam 7 malam,namun Leng Yuqi lebih sering tertidur saat jam 8 malam.
Melihat anak dan ayahnya yang tetap diam di kursi, Kirana mendesah.

Sejak terakhir kali suaminya menjalankan pemulihan bersama dokter Yi Fan, dia sangat bertekad untuk segera sembuh. Melakukan pelatihan ringan sendiri,dan Leng Yuqi dengan setia akan menemani sepulangnya dari bermain,dia akan terus menempel ke Leng Xiao.

"Baiklah bu, ayah juga tidur ayo,"ucap Leng Yuqi cerah.

Leng Xiao hanya mengangguk dan bangun dari duduknya, Leng Xiao diam-diam mendesah,dia terbiasa memulai tidur jam 11 malam, kemudian terbangun jam 5 pagi untuk memulai berlari,dilanjutkan melatih pasukan.
namun sekarang jam tidurnya sama dengan bayi, Leng Xiao tiba-tiba terkekeh melihat tangan kecil putranya memegang kaosnya.

Kirana mengikuti di belakang.
Leng Yuqi tidur di tengah seperti biasa,ayahnya akan berada di sisi kirinya sedangkan ibunya akan berada di sisi kanan.

Kirana selalu memperhatikan jam tidur Leng Yuqi, jika anaknya tidak tidur siang maka Kirana akan meminta anaknya untuk tidur lebih awal atau membiarkanya bangun lebih siang.

Tidur dengan waktu yang sedikit mempengaruhi pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh, dan dapat mengakibatkan anaknya rentan sakit.
Maka dari itu Kirana memperhatikan jam tidur anaknya dengan tidur minimal 12 jam sampai 15 jam sehari.
Tentu saja berbeda jam tidur dengan orang dewasa, semenjak tidur bertiga bersama suaminya, Kirana juga akan tidur lebih awal,namun dia juga akan terbangun lebih awal.

Di dalam kamar yang pencahayaanya redup,Kirana mengusap lembut penuh kasih sayang Leng Yuqi supaya menjadi tenang, santai, dan relaks.

Leng Xiao melirik Kirana diam-diam, terlihat jelas bagaimana istrinya sangat mencintai Leng Yuqi.
Leng Xiao Memejamkan kedua mata berpura-pura tidur,

"Bu,ceritakan dongeng," ucap Leng Yuqi yang belum juga tertidur

Leng Xiao mempertajam pendengaranya,

Kirana melihat ke arah Leng Xiao yang tertidur, dia berpikir, kemudian mulai membuka suara,

"Seekor beruang menjelajahi hutan untuk mencari buah-buahan, beruang menemukan pohon tumbang di mana pada pohon tersebut terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu....," suara lembut Kirana terdengar

Leng Xiao merasakan hatinya berdesir mendengar suara istrinya.

"Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut....,"

Leng Yuqi mendengarkan dengan seksama,sementara Leng Xiao mengingat kisah ini tidak terdapat di buku dongeng yang istrinya tulis,

"Tepat pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu. Lebah-lebah yang pulang tersebut tahu akan maksud sang Beruang dan mulai terbang mendekati sang Beruang, menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon...,"

"Beruang tersebut menjadi sangat marah dan seketika itu juga, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah. Tetapi hal ini malah membuat seluruh kawanan lebah yg berada dalam sarang, keluar dan menyerang sang Beruang. Beruang yang sial itu akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai," Kirana selesai menceritakan fabel yang singkat

"Jadi Yuqi,apa yang kita ambil dari kisah tersebut?," tanya Kirana lembut

"Jangan membuat lebah marah?," jawab Leng Yuqi, yang juga merupakan pertanyaan.

Kirana tersenyum sembari mengusap kepala anaknya,sementara Leng Xiao diam-diam menarik kedua sudut bibirnya mendengar jawaban putranya.

"Pelajaran yang bisa kita ambil adalah harus lebih bijaksana untuk berdiam menahan diri, daripada menambah masalah karena melampiaskan emosi,"

Leng Yuqi menatap ibunya merasa tidak paham,

"Kita jangan seperti beruang yang melampiaskan emosi yang malah menambah masalah. Beruang marah karena disengat lebah, dia melampiaskan amarah dengan menghancurkan sarang lebah, sampai akhirnya beruang di serang oleh seluruh kawanan lebah dan menyelam ke dalam air supaya selamat," ucap Kirana, Leng Yuqi mengangguk akhirnya paham

"Saatnya tidur,"ucap Kirana memeluk Leng Yuqi

Tidak menunggu lama, Kirana dan Leng Yuqi tertidur, Leng Xiao mendengar nafas teratur dari istri dan anaknya membuka kedua mata.
Berbaring menyamping menatap ke kanan,dimana anak dan istrinya sedang tertidur, hatinya berdebar melihat istrinya.

Merasakan arus hangat dalam hatinya Leng Xiao tersenyum menatap kedua orang yang berarti dalam hidupnya.
Yah,Leng Xiao memutuskan, istri dan anaknya merupakan harta berharga yang harus dia jaga.
Leng Xiao ikut memejamkan mata dan akhirnya tidur.

Hari berganti, Kirana terbangun dari tidurnya, merasa badanya segar,menatap ke samping kiri,anak dan suaminya masih tertidur.
Kirana tersenyum,mendekat ke wajah Leng Yuqi dan memberinya kecupan,menaikan selimut anaknya kemudian dia bangun, melangkah menuju kamar mandi.

Leng Xiao membuka kedua matanya menatap ke arah kepergian Kirana, kemudian memandang langit-langit kamar, memandang selimut yang menutupi dirinya dan Leng Yuqi, terkekeh memandangi motif bunga pada selimut. Membuka selimut kemudian Leng Xiao duduk, mencoba melatih otot-otot kakinya.

Setelah Sarapan bersama,Kirana izin kepada suaminya untuk jogging, Leng Xiao mengizinkanya, kemudian melangkah pelan dengan bantuan tongkat menuju halaman depan rumah dan mulai kembali melakukan pelatihan ringan setelah sebelumnya meminum obat.

Leng Yuqi menemani ayahnya, namun tidak lama dia bermain dengan kelinci-kelincinya, Leng Yuqi melepaskan ketiga kelinci dari kandang setelah pagar di halaman rumahnya ditutup ibunya.
Mengejar kelinci yang melompat-lompat dengan tawa riang,

Kirana berlari perlahan ke arah kaki pegunungan,melihat Yin Mei dan Ji Yuan Kirana mendekat dan menyapa mereka

"Pagi," ucap Kirana tersenyum

"Pagi Ran,"

"Pagi bibi,"

Ucap Yin Mei dan Ji Yuan bebarengan yang membuat ketiganya tertawa

"Bibi, dimana Yuqi?," tanya Ji Yuan melihat ke sekitar Kirana

"Di depan rumah dengan ayahnya," ucap Kirana tersenyum

Ji Yuan yang mendengarnya izin kepada Kirana dan ibunya untuk pergi menemui Leng Yuqi.
Kirana dan Yin Mei mengangguk dengan senyum.

"Apakah kamu akan ke ladang?," tanya Kirana

"Tidak, aku baru saja dari ladang dan akan ke pasar membeli stok bahan makanan," ucap Yin Mei

"Baiklah,aku akan melanjutkan jogging kalau begitu,sampai jumpa," ucap Kirana melambaikan tanganya

"Okeh,sampai jumpa," jawab Yin Mei,

Kirana melanjutkan jogging, berlari lamban melewati ladang sayuran milik warga sekitar, terdapat ladang jagung,kubis,cabai,daun bawang dan lainya, lanjut berlari ke area tanaman buah,melihat ke sekitar tidak ada yang melihat, Kirana mulai memanjat pohon, bukan karena Kirana takut dianggap maling buah. Toh buah-buah disini gratis dan bebas dipetik.
Kirana hanya malu jika ada yang melihat, Kirana memetik 3 buah alpukat untuk membuat kue.
Kemudian turun dari pohon, membungkus alpukat dengan daun kemudian berbalik pulang.









MENOLAK MENJADI TOKOH PENJAHAT DALAM NOVEL (Open PO s/d 5 Agustus 2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang