Chapter 23

13.4K 1.5K 56
                                    

Leng Xiao membawa minum menuju kamar, dia mengambil obat yang diletakkan Kirana di atas meja kamar,tanpa sengaja, dia melihat 4 tumpuk buku,buku pertama buku informasi tentang negara Senji.
Leng Xiao berpikir Kirana membeli buku tersebut untuk dibacakan ke anaknya.

Membuka buku ke dua merupakan buku tulisnya yang ia simpan di lemari pakaian,buku ketiga terdapat tulisan tangan terlihat tidak terampil.
Tanpa sadar Leng Xiao tersenyum,dia menebak tulisan tersebut merupakan tulisan tangan anaknya.

Membuka buku terakhir,Leng Xiao terkejut,
Pasalnya,tulisan tangan indah nan rapih terpampang jelas di hadapannya.
Leng Xiao tidak menyangka tulisan tangan istrinya sangat indah,mungkin tulisan tangan para pemuda berpendidikan di kekaisaran tidak seindah ini.

Leng Xiao membuka lembar demi lembar,membaca setiap kisah dongeng yang Kirana tulis.
Leng Xiao tidak pernah mendengar kisah-kisah yang istrinya tulis ini,tapi dia merasa ceritanya sangat cocok untuk mendidik anak-anak.

Setiap ada kesempatan,Kirana memang selalu menceritakan dongeng untuk anaknya sebelum tidur, baginya, sangat penting untuk mengasah imajinasi Leng Yuqi.

Sekaligus merangsang perkembangan emosional dan psikologis putranya. Leng Yuqi juga akan merasa kedekatan dan kebersamaan denganya, sehingga Leng Yuqi menjadi lebih percaya diri.

Kirana menceritakan dongeng sebelum tidur, bukan asal dongeng, karena Kirana sadar,apa yang sering dia ceritakan kepada anaknya akan terekam kuat dalam memori Leng Yuqi.
Jadi,dia memilah dongeng sebelum tidur yang sarat dengan makna pendidikan kehidupan.

Leng Xiao selesai membaca dongeng.
Cerita-cerita di dalamnya sangat sederhana. Meskipun dia merasa aneh,hewan-hewan bisa berbicara dalam kisah,tapi pesan yang disampaikan sangat bagus.
Tanpa Leng Xiao sadari,kedua ujung bibirnya perlahan naik ke atas.
Leng Xiao mengambil obat dan meminumnya.

Kirana sampai di rumah, menuju dapur meletakkan kardus berisi kompor gas dan belanjaan sayurnya.
Kemudian mulai menata kompor baru,sayuran dan bumbu.
Kirana menyiapkan kain,basahi dengan cuka,kemudian membungkus ikan dengan kain tersebut. Ikan akan tetap segar selama 24 jam.
Belum waktunya makan siang,dia akan mengurus kebun bunga kecilnya.

Leng Xiao keluar kamar, menuju halaman depan rumah untuk duduk di batu datar, melihat istrinya sedang berjongkok melepas dedaunan kering pada tanaman bunga sembari bersenandung.

Dia mendengar suara merdu istrinya. Leng Xiao tidak terlalu mengerti lagu,namun,nada dan lagu yang dinyanyikan istrinya terdengar sangat bagus.

Kirana tidak tau jika suaminya memperhatikanya, dia menyanyi lagu dengan suara pelan.
Namun pendengaran Leng Xiao yang tajam dapat mendengar jelas suara nyanyianya.

Kirana sangat senang, dia membuangi dedaunan kering sembari bersenandung soundtrack lagu dari film The Pirate Fairy yang pernah dia tonton di dunia modernya.
Lagu berjudul Who I Am disenandungkan Kirana dengan suara merdunya,

I know I can reach the top of the world
be all I am it is so beautiful
if only...
I could be brave and I could be strong
I would know where I belong
if only

I wanna feel free to be who I am
what I'm about is more than I've been
ready to show the world who I am
stop letting out or I won't lean in
and find my own place to stand
I could be who I am
oooooooh yeaaay
and coz in the world I'm meant to be
for trying and oh then I can get there
and not gonna stop coz I believe
that it's so much more... to me yea...

I wanna feel free to be who I am
what I'm about is more than I've been
ready to show the world who I am
stop letting out or I won't lean in
find my own place to stand
so I could be who I am
yeaah yea yeaah yea yea
so I could be who I am
I can be who I am
yea..

Leng Xiao yang duduk di atas batu datar memperhatikan Kirana dengan mata tajamnya,dia mendengar suara merdu istrinya tanpa sadar memegang tepat di jantungnya.
Dia merasa detak jantungnya berdetak lebih cepat.

Kirana mengumpulkan dedaunan kering yang sudah dia lepaskan dari batang bunga.
Membuangnya ke tempat sampah. Saat dia akan mengambil sapu di sisi kiri dekat kandang ayam dia terkejut, suaminya duduk di batu datar.
Kirana sama sekali tidak mendengar pergerakan Leng Xiao.

Leng Xiao berlagak seakan tidak melihat Kirana, Kirana mengambil sapu lidi dan kemudian menyapu halaman rumah.
Kirana berpikir suaminya tidak memperhatikanya. Tidak Kirana ketahui bahwa suaminya memperhatikanya sejak awal.
Namun,saat Leng Xiao melihat Kirana yang berbalik ke arahnya dia berpura-pura tidak melihatnya.

Sesudah menyapu,Kirana bersiap memasak untuk makan siang.
Leng Xiao yang melihat istrinya masuk ke dalam rumah mendesah lega, dia tidak tahu tiba-tiba jantungnya berdetak cepat tadi.
Namun, dia tidak membenci perasaan ini.

Menatap ke arah pegunungan, Leng Xiao memikirkan bagaimana putranya bermain di sana. Rasanya dia juga ingin menemani Leng Yuqi ke pegunungan,mengajak mendaki dan membawa Leng Yuqi ke punggungnya.

Kirana menunggu nasi matang di atas anglo, dia akan gunakan anglo untuk memasak nasi,sementara lauk pauk dia akan masak dengan kompor barunya.
Kirana sudah meminta Tong Mu untuk mencari info tentang rice cooker. Mengingat dapur restoran Fuwa tidak ada rice cooker Kirana menjadi masam.

Sembari menunggu nasi matang, Kirana mencuci semua bahan, termasuk ikan.
Lalu membuat bumbu halus untuk membaluri ikan, seperti garam, kunyit, ketumbar, jahe, bawang merah dan putih.
Mendiamkan ikan dengan bumbu serta perasan jeruk nipis supaya meresap.

Kemudian Kirana mulai menghaluskan bumbu lain,bawang putih,merica dan biji pala.
Memotong bayam,wortel,dan jagung.

Kirana meletakkan panci di atas kompor, menyalakan api,menuang sedikit minyak.
Setelah minyak panas, Kirana menumis bumbu halus hingga harum.

Kemudian menuang air, memasukkan jagung,wortel dan daun bayam,memberikan garam dan gula.
Mengetes rasanya sudah pas,setelah matang Kirana angkat panci dan sajikan di wadah

Dia membuka panci di atas anglo,tampak nasi sudah matang,lalu ia angkat.

Setelah itu,Kirana meletakkan wajan di atas kompor,menuang minyak,masukan ikan yang berbumbu dan goreng hingga matang merata.

Membersihkan dapur,kemudian Kirana keluar rumah,melihat suaminya masih duduk di batu datar,

"Suami,aku menjemput Yuqi untuk makan siang," ucap Kirana
Sebagai istri yang baik,dia harus selalu izin suami,pikir Kirana

"Iya," jawab Leng Xiao,

Leng Xiao melihat Kirana melangkah ke luar halaman rumah.
Menatap rambut istrinya yang bergoyang-goyang,Leng Xiao tiba-tiba teringat dengan ekor kuda.

MENOLAK MENJADI TOKOH PENJAHAT DALAM NOVEL (Open PO s/d 5 Agustus 2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang