Chapter 17

12.6K 1.4K 36
                                    

Dalam 24 jam, daun dan bunga krisan sudah kering, Kirana menyimpan di toples rapat.

Menuju dapur.
Menuang air, bunga dan daun krisan, serta madu ke dalam panci.
Setelah air mendidih dan berkurang setengahnya.
Kirana angkat campuran dari panci, dan menuang ke dalam teko.
Dia akan meminum setelah dingin.

Kirana mengajak Leng Yuqi berjalan-jalan ke kaki gunung, tidak lagi berdiam diri di rumah.
Hidup di pedesaan apa lagi di pegunungan membuat pikiranya segar,terbukti saat di dunia modern dulu, Kirana hidup di perkotaan sering kali merasa tertekan.

Terlalu sibuk bekerja meskipun setiap sabtu dan minggu libur, tetapi dia jarang berlibur untuk refreshing ke tempat wisata. Paling-paling pergi ke panti atau tidur dan membaca novel di apartemen.
Padahal dengan berlibur akan sangat kecil peluang terjadinya perasaan yang tertekan, tegang serta rasa lelah.

Saat ini kirana tidak perlu pergi jauh, berjalan dekat rumah pun dia refreshing, sehingga meningkatkan semangatnya untuk melakukan berbagai aktivitas.

Kirana melihat seorang perempuan sedang menggali tanaman mawar, sosoknya terlihat tidak jauh berbeda usia denganya,

"Apakah perlu bantuan?," tanya Kirana ramah

"Boleh," ucap perempuan tersebut tersenyum

"Apakah kamu yang tinggal di dekat sungai?," tanyanya

"Yah, namaku Su Ran, ini putrakku Leng Yuqi," ucap Kirana

"Namaku Yin Mei,berapa umur Leng yuqi?," tanya Yin Mei

"4 tahun," jawab Kirana tersenyum sembari membantu Yin Mei mencabut tanaman mawar

"Wah berbeda setahun dengan anakku Ji Yuan,dia berusia 5 tahun," ucap Yin Mei tersenyum

"Dimana anakmu?," tanya Kirana

"Berada di ladang sayur bersama suamiku,sebentar lagi dia pasti ke sini,"

"Baguslah, dia bisa bermain dengan anakku," Kirana senang jika Leng Yuqi bisa berteman

Terdengar teriakan anak kecil yang berlari, Kirana melihat seorang anak kecil dengan tubuh gemuk menuju ke arahnya, bukan, tepatnya ke arah Yin Mei.

"Ibu....," teriaknya

"Jangan berlari," ucap Yin Mei melihat tubuh gemuk putranya berlari.

"Bu, aku melihat burung," ucap Ji Yuan cerah

"Iya, Yuan lihat dia bernama Leng Yuqi, ajak dia bermain bersama," perintah Yin Mei kepada putranya

Ji Yuan menatap Leng Yuqi dan mengajaknya melihat burung, dia sangat senang, dia jarang bermain bersama teman. Lebih sering bersama ayah ibunya di ladang sayur.

"Jangan pergi terlalu jauh," ucap Kirana kepada Leng Yuqi dan Ji Yuan

"Sebelumnya aku tidak pernah melihatmu," ucap Yin Mei,mengingat dia memang sebelumnya belum pernah melihat Su Ran, hanya pernah mendengar sekali,tetangganya yang bergosip tentang Su Ran.

"Sebelumnya aku keluar jika membutuhkan sesuatu ke pasar, dimana tempat tinggalmu?," tanya Kirana

"Tidak jauh, melewati tiga rumah di belakang rumahmu," jawab Yin Mei

"Apa kau akan memindahkan tanaman mawar ini?," tanya Kirana

"Iya,kemarin aku dari ladang menuju pasar melewati rumahmu dan melihat halaman terdapat bunga mawar, aku tertarik dan ingin menanam di depan rumahku juga," ucap Yin Mei

"Tidak perlu memindahkan banyak tanaman, tanam batangnya saja, tempatkan di tempat yang mendapatkan penyinaran cukup, bukan langsung terkena sinar matahari karena akan membuat daun mawar yang baru tumbuh menjadi kering seperti terbakar," ucap Kirana kelepasan

"Wah benarkah?kamu tampaknya tahu banyak," ucap Yin Mei senang

"Yah itu karena aku sudah mencoba-coba menanamnya," jawab Kirana tersenyum

Kirana melihat Leng Yuqi dan Ji Yuan,melangkah lambat-lambat,mengernyit, beralih melihat sesuatu di tangan kedua anak tersebut,

"Bu, aku mendapatkan telur burung," ucap Leng Yuqi tampak senang.

Kirana terkejut melihat mereka mendapat banyak telur burung, Kirana tidak tahu banyak tentang burung,namun di lihat dari bentuk telur sepertinya salah satu jenis burung puyuh.

"Bu,aku ingin memakannya," ucap Leng Yuqi

"Baiklah, ayo ajak Ji Yuan ke rumah juga,"ucap Kirana

Kirana bersama Leng Yuqi dan Ji Yuan pergi ke rumah, sedangkan Yin Mei akan menyusul setelah menaman sebentar batang mawarnya.

"Pertama telurnya di rebus dulu," ucap Kirana melihat kedua anak yang menatap telur dengan cerah

"Banyak sekali telur yang kalian dapatkan," ucap Kirana tersenyum

Leng Yiqu dan Ji Yuan sangat senang, mereka awalnya melihat-lihat burung tapi kemudian terbang, ingin mengejar tanpa sengaja melihat sarang burung di atas pohon yang rendah, tidak perlu memanjat tinggi Ji Yuan mendapatkan sarang yang berisi banyak telur.

Setelah Telur matang Kirana merendam dengan air dingin, kemudian meminta mereka mengupas kulitnya.
Sementara Kirana menyiapkan bumbu halus seperti bawang merah putih,ketumbar,garam dan gula kemudian masukkan ke panci, tambahkan lengkuas dan asam.

Tangan-tangan kecil mengupas dengan ceria, hampir selesai mengupas terdengar ketukan dari pintu.

"Yin mei masuk saja," teriak Kirana tidak terlalu keras

Yin Mei menuju arah suara Kirana yang berada di dapur.

"Apa yang akan kamu buat?," tanya Yin mei

"Telur rebus bumbu," jawab Kirana.

Yin Mei melihat anaknya sedang mengupas telur,membantu mengupasnya

Dengan bantuan Yin Mei, telur cepat terkupas semua.Kirana memasukkan telur yang sudah di kupas ke dalam panci berisi bumbu, menuangkan air dan menambahkan kecap manis.
Masak sambil sesekali diaduk agar bumbu meresap.
Setelah matang,Kirana mengambil tusuk sate, menusukkan 5 butir telur.
Pas sekali mendapatkan 4 tusuk.

"Selesai,ayo makan di halaman depan," ajak Kirana

Mereka memakan sate telur di halaman depan rumah, Ji Yuan makan sambil melihat kelinci Leng Yuqi yang lucu,dia juga memiliki kelinci,kelincinya sudah sangat banyak, beberapa ekor di jual ke pasar oleh ibunya.

"Bibi, telurnya sangat enak," ucap Ji Yuan kepada Kirana

"Iya, sangat enak ajari aku bumbunya ran," ucap Yin Mei

Dia belum pernah mengolah telur seperti ini,

"Baiklah,sangat mudah resepnya," ucap Kirana

Leng Yuqi tersenyum, dia sudah biasa memakan masakan ibunya yang memang selalu lezat

Setelah memakan telur dan berbincang sebentar, Yin Mei izin dan mengajak anakya pulang ke rumah,dia harus memasak makan siang untuk suaminya.

Kirana bersama Leng Yuqi masuk ke dalam rumah,meminta anaknya untuk tidur siang sebentar.
Merasa senang mendapat teman baru, bukan hanya dirinya,tetapi anaknya juga mendapat teman yang lucu.

Kirana menatap wajahnya di cermin, tampak wajahnya lebih tirus dari sebelumnya, berat badanya juga terasa lebih berkurang.
Dia akan lebih meningkatkan intensitas olah raganya.

Memasak makan siang sebentar, Kirana memulai berolah raga.
Dia merasakan jika lemak di kedua paha dan kakinya telah berkurang.

Tidak memiliki timbangan, namun dapat melihat perubahan yang ada dari tubuhnya, untung saja dia tidak memiliki keluhan wajah seperti jerawat dan lainnya.

Hanya saja, sebelumnya dia merasa sedikit kusam dengan berolah raga wajahnya lebih cerah, dia juga membuat masker alami, menghaluskan sebuah pisang dan menambah 1 sdm madu,mengoleskan pada wajah,membiarkan mengering selama 20 menit baru dia bilas dengan air bersih.
Dia melakukanya saat malam sesudah Leng Yuqi tertidur.




MENOLAK MENJADI TOKOH PENJAHAT DALAM NOVEL (Open PO s/d 5 Agustus 2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang