Chapter 3

13.8K 1.6K 16
                                    

Setelah beristirahat sebentar, Kirana membuka kedua mata dan bertemu tatap dengan anaknya.
Melihat Leng Yuqi yang gugup dan takut Kirana mendesah.

"Yuqi, sebelumnya ibu tidak masuk akal dan tidak peduli yuqi. Ibu minta maaf," ucap Kirana lembut mengusap kepala anaknya.

"Ibu akan berubah dan menjadi lebih baik lagi,yuqi memaafkan ibu kan?," ucap Kirana tersenyum lembut dan memeluk Leng Yuqi yang menganggukan kepala.

Kirana sadar anaknya lebih banyak diam dan kurang komunikasi dengan orang lain, anak-anak seperti ini hanya akan menjadi sosok yang tertutup bahkan bisa mengalami fobia sosial.
Karena dia sekarang menjadi Su Ran dan tidak pernah kembali menjadi Kirana di masa depan, Kirana akan memperlakukan keluarganya dan Leng Yuqi dengan baik.

Tersenyum melihat wajah Leng Yuqi yang sangat tampan. Kirana tidak terlalu jelas mengingat wajah suaminya, karena dalam ingatan Su Ran, Leng Xiao lebih sering menghindarinya.

"Ibu akan memasak bubur,yuqi temani ibu yah," ucap Kirana menuntun anaknya ke dapur.

Kirana mencuci beras dan mulai memasak bubur dengan menambahkan garam,berpikir besok harus belanja ke pasar.
Leng Yuqi menatap setiap gerakan ibunya.

Su Ran sebenarnya sosok yang cantik tidak kalah dengan pemeran utama Murong Xing,hanya saja sikapnya yang kasar dan egois membuat orang lain menurunkan nilai dirinya menjadi minus.
Pemeran utama pria tidak suka dengan sikap Su Ran yang mengejarnya, memperlakukan Su Ran dengan baik hanya karena tidak enak dengan sahabatnya Su Ling yang merupakan saudara Su Ran.

Setelah matang, Kirana membawa kedua mangkuk bubur ke ruang depan sembari mengajak Leng Yuqi.

Makan berdua dengan tenang, walaupun rasanya tidak enak Kirana tetap memakanya. Tidak ada bahan dan dia harus bersabar apa lagi melihat badanya sekarang yang sangat gemuk.
Leng Yuqi pun tidak protes dengan apapun makanan yang di berikan ibunya.

Di malam hari,Kirana mengajak Leng Yuqi ke kamarnya, dia ingin dekat dan tidur dengan anaknya.
Kirana sudah biasa dengan anak-anak panti.
Sejak kecil dia hidup di panti,tanpa kenangan orang tua.
Bersekolah sembari kerja part time di cafe hingga restoran. Kerja kerasnya tidak sia-sia, akhirnya dia mendapat beasiswa dan bekerja di perusahaan ternama.
Wajahnya cantik dan tubuhnya yang langsing tidak kurang pelamar yang mengejarnya.
Akan tetapi sikap Kirana yang tertutup dan acuh tak acuh membuat mereka mundur.
Kirana tidak pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis, harinya lebih sering bekerja di kantor, di apartemen atau sesekali bersama anak-anak panti.

Leng Yuqi gugup dengan ibunya, dia terbiasa diam dan takut membuat ibu marah.
Kemarahan ibunya sangat menyeramkan apa lagi jika dia menangis.
Melihat ibunya sekarang yang lembut rasanya terharu dan sedikit takut jika ibunya akan kembali kasar kepadanya.
Tapi mengingat tadi ibunya yang meminta maaf dan memeluknya Leng Yuqi lebih tenang.

Leng Yuqi berbaring dengan Kirana yang duduk sembari mengusap kepala anaknya.
Kirana memikirkan dongeng apa yang akan dia ceritakan kepada Leng Yuqi, banyak dongeng yang ia tau dan berpikir akan sering menceritakan dongeng kedepanya.

"Yuqi,ibu akan menceritakan dongeng," ucap Kirana lembut sembari mengusap anaknya.

"Di tepi danau tinggallah anak katak dengan ibunya. Si katak sangat nakal dan tidak mau menuruti ibunya,"

"Pagi hari, ibunya menyuruh anak katak mencari makan ke sungai, tapi anak katak mencari ke bukit. Begitupun sebaliknya, ibunya menyuruh Katak Kecil mencari makan ke bukit, anak katak malah pergi ke sungai"

"Apa yang ibunya suruh selalu dilakukan terbalik oleh si Katak Kecil. Tentu saja sang ibu sangat marah. Tapi, Katak Kecil tak peduli,"

Leng Yuqi mendengarkan dengan tenang, Kirana melanjutkan ceritanya.

"Ibu Katak terus memikirkan sikap anaknya sampai akhirnya ia jatuh sakit. Ibu Katak sedih dan bingung harus bagaimana untuk mengubah sifat buruk si Katak Kecil,"

"Semakin hari penyakit Ibu Katak semakin parah. Ibu Katak merasa sudah tak bisa hidup lama lagi. Ia ingin saat mati nanti dikuburkan di bukit. Selama ini Katak Kecil selalu melakukan apa pun yang diperintahkan oleh ibunya secara terbalik. Jadi, Ibu Katak akan mengatakan kepada si Katak Kecil bahwa dirinya ingin dikubur di tepi sungai,"

"Saat ibu mati nanti, kuburkanlah Ibu di tepi sungai," pinta Ibu Katak. Sang Ibu mengira bahwa si Anak Katak akan menguburkannya di bukit, sebab selama ini si Katak Kecil selalu melakukan perintah ibunya secara terbalik,"

"Anak Katak mengiyakan. Ia bertekad untuk memenuhi permintaan sang ibu. Ia sangat menyesal karena selama ini tak pernah mematuhi perkataan dan perintah ibunya.

Selama ini aku tak pernah mematuhi perkataan ibu. Tapi, permintaan ibu yang terakhir akan aku penuhi," isak Anak Katak.

Rupanya kali ini Anak Katak benar-benar melakukan apa yang diperintahkan oleh ibunya, tak seperti beberapa waktu yang lalu. Maka saat sang ibu wafat, si Katak Kecil pun memakamkan sang ibu di tepi sungai.

Saat musim hujan tiba, air sungai meluap. Sementara itu, Anak Katak selalu menjaga makam ibunya agar tak terbawa air sungai. Itulah akibatnya karena si Anak Katak tak pernah mendengarkan perkataan dan perintah ibunya,"
Ucap Kirana mengingat dongeng terkenal yang pernah ia baca.

Leng Yuqi yang mendengar cerita tersebut berkaca-kaca

"Yuqi akan menuruti perintah ibu," ucap Leng Yuqi lembut.

Kirana tersenyum dan mengecup dahi anaknya, yang membuat Leng Yuqi malu dan kedua telinganya memerah.

Tidak lama Leng Yuqi tertidur dengan usapan lembut ibunya.
Kirana menatap tubuh kurus Leng Yuqi, bertekad akan membuat anaknya gemuk, dia memikirkan uang yang cukup banyak di lemari pakaiannya.

Rupanya Leng Xiao sangat bertanggung jawab dan tidak pelit uang.
Beruntung Su Ran tidak boros dan hanya mengeluarkan uang untuk makan dan sabun.

Mengingat ingatan tubuh asli ternyata Su Ran takut Leng Xiao suatu hari tidak mengirimkan uang sehingga untuk berjaga-jaga dia lebih berhemat.
Apa lagi dia sudah tidak memiliki harapan untuk pemeran utama pria, semenjak hamil dan tubuhnya yang menggemuk, dia tidak peduli dan hanya hidup seperti babi, lebih banyak makan tidur makan tidur sampai akhirnya tubuhnya menggemuk. Merasakan stres membuatnya tidak memiliki kasih sayang kepada suami dan anaknya.

Kirana berpikir juga apa yang akan dia lakukan jika suatu hari nanti suaminya tidak mengirimkan uang.
Tapi memikirkan tubuh gemuknya dia harus menjadi langsing terlebih dahulu, dia terbiasa bekerja keras dan memiliki tubuh langsing.
Dengan tubuhnya sekarang dia merasa tidak bebas bergerak dan sesak nafas.

Memikirkan hari esok,Kirana tidur dengan posisi tenang sehingga tidak takut akan menindih anaknya.








MENOLAK MENJADI TOKOH PENJAHAT DALAM NOVEL (Open PO s/d 5 Agustus 2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang