Bab 3: Think Before You Print!

142 23 27
                                    

Untuk menaikkan nilai kepercayaan sebuah produk di kalangan konsumen, visualisasi itu penting. Tidak terkecuali untuk produk pertanian. Karenanya, sebuah KP─Kebun Percobaan─dibuat. Bagi perusahaan benih lokal seperti  Benih Seri Bumi Indonesia atau disingkat Bisindo, keberadaan KP menjadi sebuah hal mutlak. Untuk apa lagi selain memvisualkan semua produknya dengan cara yang mudah, dan lebih efektif tentunya?

Perusahaan benih di Indonesia ada banyak. Skalanya bukan lagi nasional, melainkan transnasional. Dibandingkan pemain lama, Bisindo tidak lebih dari bayi belajar berdiri. Langkahnya jatuh bangun, tertatih bersama perusahaan benih lokal lainnya. Itulah kenapa keberadaan KP ini menjadi cukup penting menunjang kehidupan Bisindo. Mungkin itu juga alasan menempatkan Pak Doddy di sini setelah perusahaan membiarkan posisi kepala kebun kosong dua tahun lamanya.

Sebelum ini, posisi kepala dijabat Pak Moko, seorang pemulia senior yang sangat disegani di perusahaan. Selama ini, Pak Kus yang digadang-gadang naik jabatan menggantikan Pak Moko setelah tugasnya purna. Namun, ijazah Pak Kus yang hanya setara SMA, terganjal birokrasi hierarki. Pada akhirnya, Pak Doddy yang ditunjuk sebagai pengganti sementara. Kami bisa apa selain menerima? Bahkan saat matahari belum tinggi, Pak Doddy memaksa meminta data pengamatan jagung kemarin dicetak, kami juga hanya bisa diam mengiakannya.

“Cepetan, Day,” pinta Pak Kus tidak sabar. “Doddy sudah nunggu dari tadi. Kamu diteleponin ya ampuuun ….”

Itu benar. Dari riwayat panggilan masuk pagi ini, Pak Kus memang telah memanggilku berulang kali.

“Maaf, Pak Kus. Kalau sudah masuk saku, ponsel tiba-tiba hilang sinyal. Jadi, ya …. “ jawabku beralasan. Itu fakta, entah bagaimana ceritanya ponsel selalu kehilangan sinyal setiap kali kubawa ke lapangan.

“Alesan aja, kamu, ah. Udah, buruan cetak datanya.”

Data yang diminta Pak Kus atas permintaan Pak Doddy, merupakan hasil pengamatan selama beberapa waktu pada uji adaptasi sepuluh galur jagung manis. Galur itu apa? Calon varietas baru yang sedang dalam tahap pengujian, sebelum dirilis dan diperjualbelikan.

Uji adaptasi dilakukan pada beberapa agroekologi untuk memastikan adanya interaksi galur dengan lingkungan. Sederhananya, uji adaptasi dilakukan untuk memastikan varietas jagung yang nantinya telah dirilis bisa ditanam pada jenis tanah apa pun dengan tetap menunjukkan karakter unggulnya. Untuk itu, pengamatan dilakukan menyeluruh, dari waktu awal muncul kecambah, fase vegetatif sekian hari setelah kecambah hingga fase masak fisiologis.

Meski aku diam─Pak Kus pun demikian─sesungguhnya dalam hati, kami tengah menggerutu menahan kesal. Pak Doddy tidak hanya membuat berantakan kebiasaan yang dikondisikan Pak Moko selama bertahun-tahun saat menjabat, tetapi juga membuat pekerjaan kami menjadi lebih rumit dua kali. Ya sudahlah, memang tugas bawahan selalu menuruti permintaan atasan.

“Ini beneran minta dicetak, Pak?” tanyaku memastikan sekali lagi.

Ada sepuluh galur yang kami uji dengan tiga galur pembanding. Artinya, ada tiga belas perlakuan yang kami amati. Satu galur diwakili seratus tanaman yang diambil sepuluh tanaman untuk sampel. Sementara, terdapat tujuh parameter pengamatan yang harus kami laporkan. Itu berarti, total data yang harus kucetak adalah 13 galur dikali sepuluh tanaman sampel, dikalikan lagi tujuh parameter, 921 banyaknya.

“Iya, Doddy mintanya begitu.”

“Oh.”

Aku bersiap memulai mencetak dengan memasukkan kertas ke pencetak terlebih dulu. Persis ketika tombol cetak kujalankan, Pak Doddy menyembul dari balik pintu. “Mo, datanya kirim surel ajalah. Kelamaan nunggu cetak.”

Bersama dengan bunyi debam pintu ruangan Pak Doddy yang ditutup cepat, pencetak juga mendesis mengeluarkan kertas-kertas berisi data. Sementara aku dan Pak Kus hanya dapat saling berpandangan, antara mengutuk diri sendiri yang tidak mengkonfirmasi ke Pak Doddy dua kali dan menimpakan sepenuhnya kesalahan ini pada Pak Doddy.

Berpengaruh Tidak NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang