Bian berdiri dan meninggalkan tempat duduknya. Sebelum pergi dari taman, ia sempat bertemu Azura.
"Oh, hi Zura. Bella is waiting you on the bench," sapanya.
"Thanks, Bryan," jawab Zura.
"My name is Bian, Zura. Not Bryan. Sudah berapa kali aku mengingatkan,"* protes Bian.
"Hihihi, sorry Bian. Aku sengaja,"* canda Zura.
Bian memandangi Bella dari jauh. Ia melihat Bella berbicara dan tertawa.
"Aku baru tahu ternyata beban yang ia pikul begitu berat. Semoga suatu saat ia mau berbagi cerita denganku," gumam Bian.
🍁🍁🍁
Pada malam harinya, Bella bercerita kepada keluarga Aysha waktu ia menemukan Kei. Ia menerima banyak simpati dan nasehat dari orang tua Aysha.
Tidak hanya itu, Bella juga menceritakan kegagalan rencana pernikahannya.
"Bella, I don't know that you have a hard life. Tapi kami percaya bahwa Allah pasti mengganti kesusahanmu dengan berlimpah kebahagiaan,"* ucap Aileen, ibu Aysha.
"Thank you, Aunt. I'm very grateful udah putus sama dia. Dulu, aku sudah ada keinginan untuk berhijab, tapi dia selalu bilang, 'Kamu mau pake hijab? Nanti-nanti aja. Sayang banget kalau berhijab, rambut kamu kan bagus banget.' Dan aku dengan bodohnya menuruti keinginannya atas dasar cinta,"* curhat Bella.
"Alhamdulillah, Allah masih melindungi kamu. Paman doakan, semoga kamu dapat pengganti yang lebih baik,"* kata ayah Aysha.
Sebelum Bella beranjak tidur, Uncle Adam, ayah Aysha meminta izinnya untuk membawa Kei ke masjid besok.
Karena besok adalah jadwal piketnya untuk mengurus masjid.Selain itu ia ingin mengenalkan Kei pada agama. Tentu saja Bella setuju mendengarnya.
🍁🍁🍁
Pukul 23.50 waktu Leeds.
"Halo, Ma. Bella nggak ganggu Mama kan?" Ujarnya di telepon.
"Nggak kok, Nak. Di sini masih siang. Mama malah seneng ditelpon kamu. Kuliahmu baik-baik aja kan? Sekarang lagi apa? Di sana udah malem ya?" Tanya Mama Lana di ujung telepon.
"Hari ini Bella nggak ada jadwal kuliah, jadi di rumah aja main sama Kei. Ma, Bella ngantuk banget nggak bisa tidur gara-gara Kei ngajak begadang. Mana besok pagi ada kelas. Hoam," kata Bella.
"Kok bisa? Bukannya jam tidur Kei udah teratur ya? Apalagi di usia Kei yang sudah enam bulan. Coba kamu matiin lampunya, setel murottal Qur'an tapi jangan terlalu kenceng. Sebentar ya, Mama dicariin pembeli. Nanti kalo Kei belum tidur telepon Mama lagi, ya Nak," ujar Mama Lana.
"Tadinya dia tidur, tapi pas Bella ganti popoknya dia langsung melek. Mama masih jaga toko ya. Ya udah, assalamualaikum," ujar Bella sambil menutup telepon.
Bella melakukan saran mamanya, ia mematikan lampu dan menyetel murottal Qur'an dengan suara lembut.
"Keiko tidur dong, Mama ngantuk nih. Besok pagi harus kuliah," ucap Bella menahan kantuk.
Tak lama kemudian, Bella mengirim foto Kei pada mamanya dengan pesan: "Kei masih belum tidur, Ma."
🍁🍁🍁
Di cottage Bian dan the boyz.
Ping!
"Pesan dari siapa, Bi?" Tanya Marco.
"Ini mau gue buka," jawab Bian.
"Kei masih belum tidur, Ma."
"Hmm, dia salah kirim pesan rupanya. Kasian juga, besok bakalan ngantuk dia. Mana besok kuliah pagi. Astaghfirullah, gue lupa kalo besok kuliah pagi," kata Bian menepuk jidatnya.
Begitu melihat isi pesannya Bian langsung masuk ke dalam.
"Lah, mau kemana bro? Kita kan mau battle catur?" Tanya Marco.
"Besok pagi gue ngampus, bro. Lo main sama Doni atau sama Jo aja," ujar Bian sambil meninggalkan teman-temannya.
"Oke deh," jawab Marco.
🍁🍁🍁
Keesokan harinya di kelas.
Bella datang dengan wajah ditekuk. Ia segera mengambil tempat duduk di depan.
"Psst! Bell!" Ujar Bian.
"Apa?" Jawab Bella.
"Sini, duduk di belakang gue. Semalem lo begadang kan? Kalo Lo duduk di belakang nggak bakal ketahuan kalo lo tidur," kata Bian.
Bella berjalan mendekat.
"Tau dari mana lo kalau gue abis begadang?" Tanya Bella dengan tatapan mata menyelidik.
"Lo salah kirim chat ke gue, Bell. Lo juga ngirim foto anak lo ke gue," kata Bian.
Bella menepuk jidatnya. "Aduh, kok bisa sih. Ya udah gue duduk di belakang lo. Makasih ya," ucapnya.
Tak lama setelah jam kuliah selesai, Renatta Avalee menghampiri kelas Bian.
"Bi, ikut gue lunch bareng yang lain, kuy," tawarnya.
"Sorry gue harus sholat Jum'at dulu, Ren. Lo lunch sama anak-anak aja. Atau lo ajak Bella aja," jawab Bian.
Renatta menawari Bella dengan ogah-ogahan, "Lo mau ikut Bell?"
"Maaf, gue mau sholat dhuhur. Mungkin next time gue ikutan," jawab Bella.
"Bell, emang lo mau sholat di mana?" Tanya Bian.
"Oh, di perpus. Di situ ada banyak ruang baca. Gue biasanya sholat pojokan situ. Enak dan nggak berisik. Gue cabut duluan ya," kata Bella sembari lari menghindar.
🍁🍁🍁
Selepas sholat, Bella menuju masjid kecil yang terletak tak jauh dari kampus. Dia mau menjemput Kei dan mengajaknya jalan-jalan.
Saat ia memasuki halaman depan masjid, ia kaget mendapati Kei tengah digendong oleh seseorang.
"Keiko, Mama pulang. Yuk jalan ja..." Nafas Bella tercekat.
"Bian? Kok lo bisa di sini?" Tanya Bella sambil mengambil Kei dari gendongan Bian.
_______________________
Gimana gais, menurut kalian Bian cocok nggak, sama Bey? Atau Bey cocoknya sama Erlangga?
Akhirnya aku bisa Update sekarang. Semoga kalian suka ceritanya~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Perfect Mother [SELESAI]
ChickLitBella Aghnia Zanna adalah mahasiswi jurusan Psikologi di sebuah universitas ternama di Jakarta. Kehidupannya berubah drastis setelah ia menemukan seorang bayi yang dibuang di depan masjid kompleks rumahnya. Pernikahannya dengan sang kekasih, Erlang...