Chapter 15: Mengapa Kita Berjumpa Lagi

4.4K 302 14
                                    

"Mr Erlangga, Miss Tiffany is waiting for you," ujar supir keluarga Avalee.

"Oh, okay."

"Sebaiknya aku jangan gegabah, Tiffany tidak boleh tahu apa alasanku mau mengikuti dia sampai di sini," kata Erlangga dalam hati.

🍉🍉🍉

"I didn't realize that Bella is good at teaching Qur'an on teenager. She is also good at giving advice," kata Uncle Adam mengawali cerita.

"Maa syaa Allah, tell me the story, dear," jawab Aunt Aileen.

"Did you remember Chana Cloudberry Lewis? She followed her father convert to Islam. Dia berkata pada Bella, ibunya tidak suka ketika melihat ia memakai hijab, terlebih lagi hijab panjang. Ibunya mengaitkan hijabnya dengan sekelompok teroris di suatu negara."*

Aunt Aileen berkata, "Lalu apa yang Bella katakan pada anak itu?"*

"She said, Chana, hanya Allah yang bisa membolak-balikan hati makhluk-Nya. Jangan pernah berhenti berdoa meminta hidayah untuk Ibumu, ya. Dan pelan-pelan tunjukkan pada Ibu, bahwa dengan berhijab dan belajar Islam, perilakumu menjadi lebih baik."*

"Maa syaa Allah, Bella said the right thing," jawab Aunty Aileen.

🍉🍉🍉

"Nah, sampai juga di Leeds City Market atau Kirkgate Market, ujar Bella sambil mendorong stroller. Sesaat sebelum memasuki pasar Kirkgate, ia merapikan mantel Kei.

Setelah belanja beberapa keperluan, Bella singgah di sebuah kafe di dalam Pasar Kirkgate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah belanja beberapa keperluan, Bella singgah di sebuah kafe di dalam Pasar Kirkgate.

Dia dan Kei singgah di sebuah kafe yang menyajikan menu Plant-Based food alias makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

"Cukup effort juga nyari makanan yang halal dan aman. Aysha bilang jangan terkecoh dengan display menu sapi atau ayam karena di negeri non muslim seperti ini sangat rawan penggunaan alkohol pada makanan seperti itu, belum lagi penyembelihan yang tidak sesuai syariat," gumam Bella pada dirinya sendiri.

"Sebenarnya ada juga sih, kafe makanan halal di sini, tapi kepo sama makanan di kafe ini. Jadi kita lunch di sini ya, Kei. Mama juga bawa makanannya Kei. Tapi sebelumnya Mama ngerjain tugas dulu ya," kata Bella.

Setelah selesai bimbingan selama satu jam, Bella menutup laptopnya dan menghabiskan sisa Plant-Based Focaccia Bread-nya. Selesai menghabiskan makanan dan minuman yang ia pesan, ia dan Kei segera meninggalkan tempat.

🍉🍉🍉

Pemandangan musim dingin di kota Leeds sangat mengagumkan, bagaikan winter wonderland. Bella mendorong stroller menyusuri jalan yang diselimuti salju.

Tak lupa ia mengabadikan foto bersama Kei di tengah hamparan salju dan mengirimkan foto mereka kepada Mama Lana yang sekarang tengah berada di restoran Aunt Aileen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak lupa ia mengabadikan foto bersama Kei di tengah hamparan salju dan mengirimkan foto mereka kepada Mama Lana yang sekarang tengah berada di restoran Aunt Aileen.

"Sebentar, nak. Selimutnya Kei turun. Mama benerin ya," ujar Bella sambil menaikkan selimut.

Tak lama kemudian, ia pun melanjutkan perjalanan pulang. Namun baru beberapa langkah, ia dikejutkan dengan suara seseorang yang sangat familiar.

"Bey," ujarnya.

Deg! Bella berusaha menghiraukan dan tetap melangkah.

"Nggak mungkin. Ayo lanjut jalan Bey," gumamnya.

"Bella Aghnia Zanna," sebutnya lantang.

Hati Bella serasa luruh, tangannya gemetar, dengan hati-hati ia menoleh ke belakang.

"Bey, maafin gue. Gue rindu kebersamaan kita dulu, berbulan-bulan gue berusaha cari lo tapi nggak ketemu. Gue..."

"Mengapa kita berjumpa kembali? Belum cukupkah rasa trauma dan rasa sakit yang lo dan keluarga lo torehkan ke gue dan orang tua gue? Gara-gara lo hidup gue hancur, dapat gunjingan sana-sini karena gagal nikah, dituduh hamil diluar nikah, udah cukup Erlangga Alexander. Cukup," ujar Bella menahan tangis.

"Bey, gue tau gue salah. Maaf, Bey. Gue nyesel, sampai sekarang gue nggak bisa mencintai perempuan pilihan Mama. Sampai sekarang, cuma lo yang gue cintai," jelas Erlangga panjang lebar.

"Sebenernya aku pun masih menyimpan rasa sama kamu, Kak Elang. Tapi aku nggak mau menyakiti diriku lagi dengan kembali denganmu," ucap Bella dalam hati.

"Maaf, lebih baik lo move on. Kasian tunangan lo, lagian gue dan Kei udah hidup dengan tenang. Lebih baik lo lupain gue, Kak." Tegas Bella.

Sambil memantapkan hati, Bella melangkah menjauh dari Erlangga.

🍉🍉🍉

Sementara itu di mansion keluarga Avalee...

"Ruby, kamu yakin Elang selingkuh? Sampai masang chip di jasnya segala. Jangan berlebihan, ah!" Tegur Renatta.

"Udah kakak diem aja. Ruby yakin, Kak Elang mau ikut ke sini pasti ada maunya. Ruby udah nyuruh staf kita ngikutin chip yang Ruby pasang. Kita tinggal tunggu..."

Ping! Tiffany segera membuka ponselnya. Benar dugaannya, ia menerima foto Erlangga tengah bersama perempuan lain.

"Hah! Bella?!" Pekik Tiffany.

"Jadi bener si Elang selingkuh? Eh, tunggu. Ini Bella?" Tanya Renatta.

Bersambung...

_____________

Hai gais, I'm back! Maaf telat banget updatenya. Semoga kalian suka ceritanya 💗

Jangan lupa selalu jaga kesehatan, ya! See you next chapter, in syaa Allah ❤️

I'm Not A Perfect Mother [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang