"Bella kok bengong aja?" Tanya Bian.
Aysha pun ikut menoleh ke arah Bella, "What's wrong with you, sis?"
"I'm okay, Aysha. Just a little bit shock. Oh iya, laki-laki itu adalah temanku. Ayo ikut aku,"* ajak Bella.
"Bian, siapa dia?" Tanya Renatta.
"Iya, Bi. Kenalin ke kita juga dong, kan enak kalo punya temen dari Indo juga," cerocos teman-teman Bian.
"Oke. Kenalin, dia Bella. Gue udah kenal dia sebelumnya. Bell, kenalin ini temen-temen gue. Dia Renatta, dia Iva, ini Doni, Marco..." Bian mengenalkan teman-temannya pada Bella. Namun, yang ada di pikirannya saat ini adalah cara untuk kabur.
"Mereka teman-teman kuliah gue, dan Renatta itu teman SMA gue sekaligus temen kuliah juga. Renatta dan Iva masuk jurusan Accounting and Finance, kalo para cowok masuk jurusan Advance Computer Science," ujar Bian.
"Hai, Bella. Gue Iva, salam kenal ya," kata Iva sambil mengulurkan tangan.
Bella menjabat tangan Iva dengan hangat.
"Woy, Va! Kita juga mau kenalan nih," usil Marco.
"Hai bellstifull, maksudnya Bella beautiful hehe. Gue Marco, mewakili the boys. Salam kenal ya, oh iya salam kenal juga buat cewek cantik di sebelah kamu," gombalnya.
Marco mengulurkan tangannya, namun Bella mendekap kedua tangannya sebagai isyarat dia tak ingin berjabat tangan dengan Marco.
"Salam kenal juga, semua. Maaf saya nggak bisa jabat tangan karena kalian bukan mahram saya," jelas Bella.
"Oh, nggak apa-apa kok, Bellstifull. Iya nggak guys?" Kata Marco.
"Udah-udah. Sebentar lagi masuk nih, yuk kita ke fakultas masing-masing," kata Renatta.
Bella merasa Renatta menatapnya dengan tatapan tidak enak.
🍁🍁🍁
Daun-daun kecoklatan yang mulai berguguran terlihat di setiap sudut kampus. Angin yang berhembus kencang, serasa menusuk tubuh Bella.
"Ah, gimana sih, Bey. Kok bisa lupa nggak bawa jaket atau kardigan. Sekarang kan udah musim gugur," batin Bella.
"I guess now you are cold. Kok bisa nggak bawa jaket, sih?"* Kata Azura Frederica Frigg, teman sekelas Bella dari Belanda.
"Aku lupa, Zura. Padahal Aunt Aileen sudah ingatkan, tapi karena fokusku ke Kei jadi aku jadi..."*
"Hmm? Who is Kei?" Tanyanya.
"Aku salah bicara. Forget it,"* kata Bella sambil menduduki sebuah bangku.
"Aku tahu aku salah telah menutupi fakta bahwa aku sudah punya anak. Aku takut, kalau suatu saat Zura tidak sengaja membicarakan Kei di depan teman-teman dari Indonesia," ucap Bella dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Perfect Mother [SELESAI]
Literatura FemininaBella Aghnia Zanna adalah mahasiswi jurusan Psikologi di sebuah universitas ternama di Jakarta. Kehidupannya berubah drastis setelah ia menemukan seorang bayi yang dibuang di depan masjid kompleks rumahnya. Pernikahannya dengan sang kekasih, Erlang...