Chapter 27: Titik Balik

2.7K 197 6
                                    

Pelataran Leeds University tampak berbeda hari ini. Hal ini disebabkan karena adanya wisuda yang diselenggarakan oleh kampus. Kampus juga dipenuhi oleh mahasiswa beserta keluarga mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: Instagram Leeds University

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: Instagram Leeds University

Bella berdiri dengan bangga. Ia yang kini mengenakan kebaya encim berwarna peony, lengkap dengan rok batik longgar dan hijab warna meringue berjalan tegap menuju podium untuk menerima predikat cumlaude.

Mama Lana tidak henti-hentinya mengucap syukur pada Yang Maha Kuasa. Tangan kanannya tak berhenti memotret dan mem-video sang putri sementara tangan kirinya memegang Kei yang duduk tenang di pangkuannya.

Selepas acara wisuda, tangan Bella tak kuasa menampung rentetan buket bunga pemberian keluarga dan teman-teman dekatnya. Mama Lana, Sally sahabatnya, kedua sepupunya Freya dan Zenita, serta keluarga Johnson ikut memberikan selamat dan hadiah. Tentu saja salah satu yang spesial, yakni buket bunga dan coklat pemberian Bian.

"Tenang, Bell. Coklatnya nggak mengandung alkohol dan babi kok. Bahkan di kotaknya ada label halalnya Inggris," kata Bian.

"Iya, Bell. Ini bocah bahkan udah keliling London tiga jam demi sekotak coklat ini," sahut Doni.

Bella terharu mendengar tuturan Doni. "Makasih Bi, makasih semuanya, cuma Allah yang bisa membalas kebaikan kalian. Thanks juga buat The Jombloes atas bunganya. Maaf gue nggak kasih bunga juga. Gimana kalo tar gue bikinin cookies buat kalian?"

"Nggak apa-apa, Bellstifull. Bunga mah nggak ngenyangin, mending kue hehe. Apalagi kue buatan Bellstifull enak. Ya nggak, Bian?" Sindir Marco yang disambut gelak tawa yang hadir.

Di sudut lain, Renatta menatap iri. Walau keluarganya menghadiahinya sesuatu yang jauh lebih mahal, tapi dua hal yang tidak ia dapatkan dari siapapun. Cinta Bian dan perhatian teman-temannya. Bahkan buket bunga dan sekotak coklat dari Doni pun tetap tak membendung kekecewaannya.

"Udah, nggak apa-apa Kak. Toh Kakak punya yang jauh lebih baik di sini. Bian dan yang lain juga kasih bunga kan. Nggak usah dibuat overthinking," sela Tiffany.

I'm Not A Perfect Mother [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang