#Chapter 13

356 91 15
                                    

Selena Pov

Sudah dua kali Aku menekan bel pintu pada apartemen milik Lingga,sudah lama rasanya Aku tak menyambangi tempat ini,namun semuanya masih sama,tidak banyak yang berubah.

"Selamat-"

Kata-kataku terjeda ketika melihat sesosok wanita cantik,Aku tidak asing dengannya,di telfon genggam milik Lingga banyak sekali wajah wanita cantik ini,Camila!Ibunya Lingga.

"Ka-Kau?"tanya beliau sedikit terkejut sama sepertiku

"Siapa Ma?"

Suara Lingga dari dalam Apartemennya,"Sini nak"jawab Camila

Aku bingung,tidak ada ucapan yang Aku siapkan sebelumnya,kedatanganku ke sini hanya mengikuti apa kata hati saja.

"Selena?"tanya Lingga terkejut

Aku semakin terpaku,salivaku rasanya tercekat,tenggorokanku rasanya begitu sakit,sungguh!

"A-aku-"

Sekali lagi ucapanku terjeda,kali ini Aku kembali di kejutkan sosok gadis cantik berjilbab yang Aku temui bersama Lingga saat di toko buku.

Sial sekali hidupku,rasanya Aku seperti manusia paling bodoh di dunia ini,bisa-bisanya datang menemui seseorang yang sudah memiliki kehidupan baru,dan Dia?Dia begitu terlihat bahagia.

"Ayo silahkan masuk"ucap Camila,Ibu Lingga begitu hangat,Beliau mencoba mencairkan suasana di antara kami yang terasa sangat dingin dan kaku.

"Terimakasih"balasku lirih

"Aku kembali pulang saja"lanjutku

"Jangan!"seru Camila

"Perkenalkan,saya Camila,orang tua nya Lingga dari Indonesia"lanjut beliau

"Masuklah"sambung Lingga

                                    ***

Pada akhirnya Aku duduk di ruang tamu Apartemen mewah milik Lingga,tata letak perabotan masih sama,bahkan Aku masih sangat hafal dengan detail.

"Silahkan di minum"ucap Camila

"Terimakasih Nyonya"balasku

"Sama-sama"jawab Camila

"Sanum"

"Iyah tante"

"Boleh bantu Tante menyiapkan makan malam di dapur?"tanya Camila pada gadis berjilbab itu

"Baik Tante"jawabnya

Beberapa menit setelah kepergian Ny.Camila dan Sanum,keheningan kembali menyapaku,bukan!menyapa Aku dan Lingga.

"Apa Kau sehat?"tanya Lingga

"Hah?"

Sungguh!pertanyaan dari Lingga sangat mengejutkan Aku,bagaimana bisa Dia memberi pertanyaan seperti itu?apa Aku benar-benar terlihat sakit?

"Kau terlihat kurusan sekarang,matamu sayu,apa setiap malam Kau begadang?"tanya Lingga lagi

"Ah tidak,Aku hanya tidak memakai make up saja"jawabku berbohong

"Benarkah begitu?"tanya Lingga

"Tentu saja"jawabku cepat

Bagaimana pun Lingga salah satu orang yang mengenalku dengan sangat baik,sangat sulit untuk berbohong dengannya.

"Lalu ada urusan apa Kau datang kesini?"tanya Lingga

"Aku fikir Kau tak akan datang kembali"lanjutnya

Apa Aku salah?jika Aku menjawab kedatanganku kesini hanya atas dasar rindu?

Lingga Pov

"Entahlah,langkah kakiku tiba-tiba membawaku ke tempat ini"jawab Selena

Aku tersenyum,setidaknya Aku tahu jika Selena juga sama sepertiku,Dia masih merindukanku.

Jujur,Aku merasa sangat senang sekali melihat sosoknya ada di sini,bersamaku.

"Apa Aku mengganggumu?"tanya Selena

"Oh tidak"jawabku

"Lingga,Selena"panggil Mama

"Ayo makan malam bersama"lanjutnya

Kedua mataku segera menatap Selena,berharap Dia mau menerima tawaran dari Mama.

"Terimakasih Nyonya"ucap Selena penuh hormat

"Ayolah"balas Mama

Aku tersenyum ketika akhirnya Selena beranjak dan menerima tawaran dari Mama.

Aku,Mama,Selena dan Sanum makan malam bersama,tidak ada suara dari kami selain dentingan sendok garpu pada piring.

"Tidak usah Selena,biar Tante saja yang membereskan mejanya"ucap Mama setelah kami selesai makan malam

"Oh iya nak,apa kamu masih punya stok cairan pencuci piring?"lanjut Mama bertanya padaku

"Hah"

Aku bingung mendapat pertanyaan seperti itu dari Mama,karena jujur!Aku tidak tahu apakah persediaan cairan pencuci piring masih ada atau tidak?

"Mungkin di laci gudang paling bawah ada nyonya"ucap Selena

Sekarang Aku semakin di kejutkan lagi oleh ucapan Selena,sedangkan Mama tersenyum,namun tidak dengan Sanum,gadis itu tiba-tiba murung semenjak kedatangan Selena.

"Hidungmu"ucapku

Seketika Selena segera meraih tissu di atas meja,Dia segera menutup hidungnya dengan tissu tersebut.

"Maaf,Aku izin ke toilet sebentar"balas Selena dengan berlari

"Dia kenapa Nak"tanya Mama

Aku menggeleng cepat,tidak biasanya Selena mimisan,selama empat tahun mengenal Selena,baru kali ini Aku melihat Dia mimisan seperti tadi.

"Mungkin Dia kelelahan Tan"ucap Sanum,Aku bisa melihat Sanum pun tampak panik ketika melihat keadaan Selena tadi.

                                      ***

"Handuk kecil untukmu"ucapku setelah Selena keluar dari toilet dekat dengan dapur

"Terimakasih"balasnya singkat

"Apa Kau sedang sakit?"tanyaku

"Tidak Lingga"jawab Selena

"Tapi-"

"Beberapa hari ini pesanan bunga di toko sangat banyak,mungkin karena itu Aku kelelahan hingga akhirnya mimisan"potong  Selena

Aku mendekatinya,hingga sedikit menarik pundaknya agar Selena menatapku.

"Lepas-"

"Kau sedang membohongiku?"potongku

"Tidak!tidak ada yang membohongimu"ucap Selena

"Nyonya"lanjutnya saat melihat keberadaan Mama

"Bagaimana keadaanmu?"tanya Mama

"Aku baik-baik saja"jawab Selena

"Syukurlah"balas Mama

"Nyonya terimakasih atas jamuannya malam ini,masakanmu benar-benar enak"kata Selena

Mama pun tersenyum mendengar pujian dari Selena.

"Kalau begitu saya harus cepat pulang,ini sudah malam"lanjutnya

"Loh?kenapa cepat sekali?"tanya Mama

Selena tersenyum,"Besok pagi saya harus kembali bekerja,maka dari itu saya harus segera pulang untuk istirahat"jawab Selena

"Benarkah begitu?"tanya Mama

Selena mengangguk dengan cepat,Aku berharap Mama bisa menahan Selena lebih lama lagi di sini,Aku masih ingin bicara dengannya,Aku yakin ada sesuatu yang sedang Dia sembunyikan dariku.

#tbc,,
Selamat siang,happy reading,,,


The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang