#Chapter 24

353 101 29
                                    

Selena pov

Setelah makan malam,Aku segera kembali ke kamarku,mengemasi beberapa pakaian yang akan Aku bawa ke Indonesia besok pagi.

"Mo,Mimoh besok pergi,tidak lama,Kau baik-baik yaa di sini"ucapku

Momo hanya menjawab dengan suara pelan,wajahnya terlihat sangat menyedihkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Momo hanya menjawab dengan suara pelan,wajahnya terlihat sangat menyedihkan.

"Aku janji tidak akan lama"lanjutku lagi

"Mimoh akan menemui Pipoh"kataku

"Meewoooong"

"Iyah,Aku tahu Kau juga rindu"

"Selena"

"Hah"

Vivi menghampiriku,Dia tersenyum padaku,"Aku senang akhirnya Kau berani mengambil keputusan ini"ungkapnya

"Itu karena Kau"balasku

Vivi menggeleng,"bukan,itu karena hatimu,Dia yang akan menuntunmu sampai bertemu dengan Lingga"ucap Vivi

"Vi"

"Hmm"

"Terimakasih"kataku

Vivi tertawa,detik selanjutnya Dia menarikku ke dalam pelukannya.

"Aku titip Momo lagi yaa?maaf terlalu merepotkanmu"ungkapku

"Jangan pernah merasa sungkan padaku"balas Vivi,Aku pun mengeratkan pelukanku pada sahabatku itu.

                                     ***

Saat Kau dalam perjalanan bersama beberapa orang dalam pesawat,dari sebuah ponsel yang Kau dengarkan melalui earphone,tiba-tiba saja muncul sebuah lantunan intro yang begitu khas,nada kunci yang menurutmu itu mahal,saat itulah Kau menyadari,betapa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Kau dalam perjalanan bersama beberapa orang dalam pesawat,dari sebuah ponsel yang Kau dengarkan melalui earphone,tiba-tiba saja muncul sebuah lantunan intro yang begitu khas,nada kunci yang menurutmu itu mahal,saat itulah Kau menyadari,betapa isengnya sebuah kenangan,Dia bisa seakan hidup kembali,di panggil dari sebuah lagu lama,yang Kau hafal mati dengan liriknya,senandung yang tidak bisa menjadi sepele itu,seperti terlalu berdaya untuk menggoncang,dari dalam batin timbul rasa tak yakin,rasa yang seperti keluar dari dalam kubur,rasa yang sekuat-kuatnya ingin Kau sembunyikan dalam garis kerutan pada dahimu,begitulah kenangan datang mengganggu dalam perjalananmu.

Iyah,saat inilah Aku merasakan hal itu,dulu Aku dan Lingga sering mendengarkan lagu milik Jeremy Passion yang berjudul Lemonade,dulu lagu itu terasa sangat manis ketika masuk ke dalam telingaku,tapi tidak untuk sekarang,sekarang Aku justru meneteskan air mata setiap kali mendengarkan intro dan liriknya.

"Bagaimana jika dia sudah bersama orang lain?"tanyaku dalam hati

Aku segera menggelengkan kepalaku,menepis semua pemikiran terburuk yang ada dalam otakku.

Aku mencoba membuat tubuhku lebih rileks,Aku pejamkan kedua mataku,berharap agar dalam perjalananku kali ini,Aku bisa tertidur dengan nyenyak,tidak ada pikiran-pikiran yang mengganggu,hingga membuat langkah kaki ragu.

Lingga Pov

"Selamat pagi Lingga"sapa Sanum ketika Dia masuk ke dalam ruanganku

"Hai selamat pagi"balasku,kedua mataku teralihkan pada Sanum,Dia membawa beberapa tangkai bunga matahari.

"Itu-"

"Sun flower,Aku tahu Kamu sangat menyukai bunga ini daripada bunga lily"potong Sanum

"Maka dari itu Aku ganti"lanjutnya

"Ah terimakasih"balasku

"Sama-sama"ucap Sanum

"Selamat bekerja,Aku akan kembali ke ruanganku"lanjutnya

"Sanum"

"Iyah"

"Jangan-"

"Aku hanya ingin berbaik hati padamu,lupakan kejadian beberapa hari yang lalu,anggap saja Aku tidak pernah mengatakan kata cinta padamu"potong Sanum

Aku pun mengangguk,perasaanku semakin aneh,Aku semakin terpojokkan jika Sanum masih saja memberi perhatian padaku,Aku mau dia mulai hidup baru,maksudku Dia mencoba sesuatu yang baru,berkenalan dan berkencan dengan lelaki lain misalnya.

"Kamu mau minum apa?kopi atau teh?"tanya Sanum

"Hah,oh itu biar Haris saja yang membuatkan,toh itu juga tugas Haris sebagai sekretarisku"jawabku

Sanum tertawa pelan,"Kamu lupa atau bagaimana?Haris sekarang ada di Bandung,baru kemarin Kamu yang memberi perintah"balas Sanum

Sial!Aku benar-benar lupa,jika hari ini sekretarisku sedang berada di luar kota,"nanti Aku bisa membuat minuman sendiri San"ucapku

"Okey baiklah"balas Sanum

"Ga"

"Iyah"

"Jangan berubah,jangan karena Aku mengatakan cinta padamu akhirnya Kamu memberi jarak untukku,Aku tidak apa-apa tidak memilikimu,tapi biarkan Aku berada di sampingmu sebagai sahabatmu"ungkap Sanum

Aku terpaku mendengar ungkapan dari Sanum,sejak kapan Dia bisa sefrontal itu?padahal yang Aku tahu,Sanum salah satu gadis pemalu.

"Aku berharap Kamu juga lekas bertemu dengan Selena"lanjutnya

Aku tersenyum,mencoba menutupi kegugupanku saat ini,"Terimakasih atas doanya,Kamu akan tetap menjadi sahabatku"balasku

#tbc,,
Selamat sore,happy reading guys,,,
Seri ini Ingsyalloh akan selesai dgn chapter tidak lebih dari 40.
Terimakasih untuk kalian yang selalu setia dengan karya-karyaku.

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang