#Chapter 34

347 89 10
                                    

Lingga Pov

Aku membiarkan Selena berganti baju dan membersihkan make-up wajahnya,sedangkan Aku berada di luar,di balkon hotel yang tidak begitu luas,tidak ada meja atau kursi di sini.

Dari sini Aku bisa melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi di langit malam kota Jakarta,lalu padatnya lalu lintas dengan begitu banyak lampu-lampu yang terlihat indah jika dinikmati pada tempatku berdiri sekarang ini.

"Hei"

Selena tersenyum dengan memakai piyama bermotif polkadot dengan jilbab instan polos yang warnanya senada,tetap cantik meskipun make up di wajahnya sudah hilang,bahkan bibirnya yang tipis terlihat tak berwarna,hanya meninggalkan warna pink pucat.

"Kau tidak memakai jaket atau apa?di sini anginnya cukup terasa"ucapku

Selena menggeleng,"Di Inggris lebih dingin jika di bandingkan angin di Indonesia"balasnya

Aku tersenyum dan mengangguk,sedikit lupa jika Selena merupakan gadis berdarah eropa.

"Minumlah coklat hangatmu"kataku

"Terimakasih"balas Selena

Dari ekor mataku,Aku bisa melihat jika saat ini Selena sedang menikmati coklat hangat miliknya sedikit demi sedikit.

"Mo"

Selena menatapku,ada keterkejutan di bola matanya,benar!Aku begitu merindukan panggilan ini,panggilan sayang di antara Kami,Mimo-Pipo.

"Bolehkan Aku memanggilmu Mimo?"tanyaku

"Mimonya Momo"lanjutku

Selena mengulum senyum,lalu detik berikutnya Ia menganggukkan kepala pelan,benar-benar menggemaskan.

"Kau tahu?"tanya Selena sekarang

"Apa?"balasku

"Aku belum pandai membaca Alqur'an,bahkan pengetahuanku tentang doa-doa di dalam Islam belum Aku kuasai dengan baik"ungkapnya

Aku tersenyum,Aku pikir Selena akan mengatakan sesuatu tentang Kami,masa depan misalnya,tapi ternyata dugaanku salah.

"Aku senang,ada keinginan besar di dirimu untuk belajar dan ingin mengusai ilmu di dalam islam,padahal masih banyak mereka yang memeluk islam tidak pandai bahkan terkesan masa bodoh soal ilmu-ilmu yang bermanfaat di dalam agamanya"balasku

"Aku butuh surga Ga,makanya Aku ingin menguasai,alasanku memeluk islam bukan karena seseorang,Aku seperti mendapat banyak sekali mujizat dari Alloh"ungkap Selena lagi

"Saat Aku sekarat,rasanya Aku begitu tenang,Aku tidak takut apapun ketika dokter Angel membaca Alqur'an di sampingku"lanjutnya

"Mungkin karena hal itulah yang membuatku memiliki gereget untuk bisa tahu dan bisa mengusai semua ilmu di dalam islam,salah satunya yaa membaca Alqur'an atau hafal dengan doa-doa"ungkap Selena lagi

Lagi-lagi Aku tersenyum,ada rasa haru dan bangga ketika mendengar ungkapan-ungkapan dari Selena.

"Hidayah itu memang sangat mahal,padahal Aku sudah sering mengajakmu untuk belajar tentang islam,tanpa perlu Kau pindah agama,tapi saat itu Kau menolak dengan begitu tegas"ucapku

"Dan sekarang lihatlah,justru Kau sendiri yang memiliki rasa itu,rasa yang begitu besar untuk belajar bahkan Kau juga memeluk Tuhan yang sama sepertiku"lanjutku

"Bukankah ini sesuatu yang bisa dikatakan islamku karena Alloh?bukan karena ingin di cintai oleh seseorang?"tanya Selena

Aku menatap Selena,kedua mata Kami saling bertemu,seolah-olah sedang menyampaikan sesuatu yang benar-benar tidak bisa di sampaikan melalui kata atau kalimat.

"Jaga selalu niatmu itu yaa?dan Kau harus yakin jika SurgaNya Alloh tidak bisa di beli dengan harta atau benda mewah yang Kita miliki"balasku

Selena mengangguk,"sejatinya Surga itu murah,bahkan Alloh memberikannya secara cuma-cuma,asal Kita sadar kewajiban-kewajiban seorang Hamba itu apa saja,bukankah begitu?"tanya Selena

Aku menganggukkan kepala cepat,"betul sekali"jawabku

"Anak pintar"lanjutku menggoda Selena dengan mengusap pelan pucuk kepalanya yang tertutup oleh jilbab.

"Di dalam islam,tidak ada yang namanya ibadah itu merepotkan atau memberatkan"kataku

"Maksudnya?"tanya Selena

"Kau tahu?Alloh hanya menginginkan Kita untuk memenuhi ibadah wajib,sholat 5 waktu,puasa dan Zakat"jawabku

"Bahkan saking mudahnya,disaat Kita sedang sakit,Alloh mengizinkan Kita wudhu dengan bertayamum,saat Kita sakit dan tidak bisa berdiri,Alloh mengizinkan Kita sholat dengan keadaan duduk atau berbaring,saat bibir Kita tidak bergerak untuk berucap,Alloh mengizinkan Kita beribadah dengan cara isyarat,kemudian Alloh juga mengizinkan Kita beribadah dimana saja,di dalam pesawat,kapal,kereta"lanjutku

Selena tersenyum,"Kau benar"balasnya

"Segeralah menetap di Indonesia,agar Aku pun bisa membantumu untuk mengenal islam lebih dalam lagi"kataku

"Lusa Aku pulang ke Inggris"balasnya

Aku hampir tersedak dengan kopi yang sedang Aku minum.

"Lusa?"tanyaku

"Iyah,Aku tidak bisa meninggalkan Momo terlalu lama,itu akan merepotkan Vivi"jawab Selena

Aku diam,mencoba memahami perkataan Selena,Aku ingin ikut Dia,menemani dan mengantarkan Selena kembali ke Inggris,tapi lusa Aku harus ke Bandung,ada jadwal meeting besar dari beberapa cabang store yang berada di jawa barat.

"Apakah tidak bisa di undur?"tanyaku

Selena menggeleng,"Aku sudah membeli tiket pesawatnya"jawab Selena

"Nanti akan Aku ganti,Kita ke Inggris hari Kamis,setelah Aku pulang dari Bandung,bagaimana?"tanyaku mencoba memberi penawaran.

"Bandung?"tanya Selena

"Salah satu kota di Indonesia bagian baratnya pulau jawa"jawabku

"Aku janji,setelah dari Bandung,Kita segera terbang ke Inggris"lanjutku meyakinkan Selena

"Nanti akan Aku coba pikirkan"balas Selena

Ada sedikit rasa kecewa saat mendengar balasan dari Selena,namun Aku paham,Aku mengerti apa yang membuatnya bimbang saat ini.

#tbc,,
Selamat pagi,happy reading,semoga suka dengan part ini yaa?terimakasih.

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang