#Chapter 23

327 94 17
                                    

Selena Pov

Pagi ini Inggris nampak padat,jalanan penuh dengan para pengguna kuda besi,dan tak sedikit pula yang memilih berjalan kaki di sepanjang trotoar jalan.

Pagi ini Inggris nampak padat,jalanan penuh dengan para pengguna kuda besi,dan tak sedikit pula yang memilih berjalan kaki di sepanjang trotoar jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanlah"ucap Ny.Dacota

"Terimakasih Nyonya"balasku

Kali ini Aku menyempatkan waktu untuk berkunjung menemui Ny.Dacota,seseorang yang sudah tak muda lagi namun sudah seperti sahabatku.

"Kau semakin cantik dengan jilbabmu"puji Ny.Dacota,Aku pun tersenyum mendengar pujiannya.

"Terimakasih"balasku lagi

"Apa Kau sulit mendapat pekerjaan?"tanya Ny.Dacota

Aku pun merasa kurang mengerti dengan arah pembicaraan Beliau,"Ah maksudku,setelah Kau menjadi seorang muslim di Inggris,apa Kau sulit mencari pekerjaan?"lanjutnya

Aku tersenyum,lalu menggelengkan kepala  "Aku belum mencobanya"jawabku

"Vivi tidak mengizinkan Aku untuk bekerja"lanjutku

"Ya Tuhan,Kau sangat beruntung sekali mendapatkan sahabat seperti dia"ucap Ny.Dacota

"Iyah,Aku pun sangat beruntung bersahabat denganmu Nyonya"balasku

Ny.Dacota tertawa,Aku senang melihat Beliau seperti sekarang ini,"dari pertama kali Aku bertemu denganmu,Aku sudah merasakan jika Kau orang yang baik"ungkap Ny.Dacota

Lagi-lagi Aku tersenyum,"Oh ya sebentar lagi Aku akan ke Gereja,dekat dari sini,Kau bisa menungguku di sini"kata Ny.Dacota

"Ada beberapa pelayan di rumah ini"lanjutnya

Aku diam,sedikit menimbang ucapan dari sang pemilik rumah.

"Ehmmmm bagaimana kalau Aku ikut denganmu?"tawarku

"Ke gereja?"balas Ny.Dacota

Aku segera mengangguk dengan cepat,"Aku akan menunggumu di luar"ucapku

"Kau yakin?"tanya Ny.Dacota

"Tentu saja"jawabku

"Baiklah jika itu mau mu"balas Ny.Dacota

Lingga Pov

"Aaaaahhh"

Tubuhku rasanya lemas,keringat dingin seperti menyiram tubuhku,jemariku bergetar seperti tak ada tenaga yang Aku miliki.

"Lingga!"seru Mama,Beliau terlihat tergesa-gesa menghampiriku,tadi sore setelah pulang dari kantor,Aku tak sengaja merebahkan tubuhku pada sofa panjang di ruang tengah rumah Nenek,malam ini akan ada acara makan bersama dengan keluarga besar.

"Kamu kenapa Lingga?"tanya Nenek tak kalah cemas seperti Mama

"Zio,tolong ambilkan air putih untuk Bang Lingga"Imbuh Mami Ibu,Beliau adalah orang tua dari Bang Zafran dan Ziofa,sepupuku,jika Kalian mengenal Abigail atau Aybi,iyah!itulah yang Aku panggil Mami Ibu.

"Ma"

"Iyah"

"Aku bermimpi tentang Selena"ungkapku lirih

Ketiga wanita di depanku ini saling melempar tatap,Aku tahu,mereka bingung harus melakukan apa?sama sepertiku.

"Tenanglah,itu hanya mimpi"balas Mama sembari menarik tubuhku ke dalam pelukannya

"Tapi itu seperti nyata Ma,Selena datang dengan membawa bunga untukku"ucapku dengan suara bergetar,setengah mati Aku menahan agar air mataku tidak jatuh.

"Bukankah itu mimpi yang bagus?seharusnya Kamu bersyukur"kata Nenek

Aku pun segera melepaskan pelukan Mama,lalu menatap Nenekku yang saat ini terlihat rambutnya yang tersanggul,jilbabnya tidak menutup dengan sempurna.

"Aku merindukan Dia nek"balasku,air mataku menetes,namun Aku segera menghapusnya.

"Ling,minum dulu air putihnya"kata Ziofa

"Thank you Zio"balasku

"Apa Kau ingin ke Inggris?"tanya Nenek

"Hah"

"Sekali lagi cari Dia"kata Nenek

"Bagaimana jika Aku tidak menemukan Dia nek?Bagaimana jika Aku semakin patah?"tanyaku

"Sholatmu,do'amu selama ini untuk apa?kenapa cucu Nenek menjadi manusia yang berburuk sangka atas takdir Alloh?"balas Nenek

"Dengarkan Mama,tadi hanya mimpi,bunga tidur,di luar sudah petang,sebentar lagi maghrib,Mama kan selalu bilang jangan tidur sore?"imbuh Mama

Aku mengangguk,"Aku tidak sengaja untuk tidur Ma"balasku

"Sekarang bergegaslah,mandi lalu sholat maghrib berjamaah,Kamu yang mengimami Kami,Kakek,Papa,Papi Ayah dan Bang Zafran baru pulang jam 7 nanti"ucap Mama

"Iyah Ma"balasku singkat

"Jangan nangis lagi ya"ucap Nenek

Aku mencoba tersenyum,sedikit tenang sekarang,dalam mimpi itu,Aku menemukan burung dengan sayapnya yang patah,dengan rendah hati aku menekuk kedua kakiku untuk mengambilnya,singkat cerita Aku merawat burung itu hingga benar-benar pulih,lalu Selena datang dengan membawa bunga matahari,Dia hanya mengatakan terimakasih karena Aku sudah menolong burung itu,aneh!tapi pertemuanku dengan Selena benar-benar seperti nyata,bahkan Aku melihat sosok Selena dengan penampilan yang jauh berbeda,Dia mengenakan jilbab.

Selena Pov

"Jadi Kau akan ke Indonesia?"tanya Ny.Dacota

Saat ini kami sedang berada di taman kota,di seberang gereja tempat Ny.Dacota beribadah.

"Entahlah,Aku ragu"jawabku

"Kau terlalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk"balas Ny.Dacota

"Kau takut ada orang lain yang merasa tersakiti jika Tuhan mentakdirkan kalian bertemu"lanjutnya

Aku tersenyum samar,merasa malu karena Ny.Dacota seolah-olah bisa membaca pikiranku.

"Temui Dia,setidaknya pertemuan kalian bisa mengobati rasa rindu itu,jangan egois pada hatimu"kata Ny.Dacota

Aku memeluk Ny.Dacota cukup erat,sekarang Aku semakin yakin,jika apa yang di katakan Vivi dan Anthonio ada baiknya.

"Aku akan coba"bisiku

"Semoga kalian memiliki akhir yang indah"balas Ny.Dacota

"Terimakasih Nyonya"kataku dengan menitikan sedikit air mata.

#tbc,,
Hei,,
Selamat pagi,happy reading yaa,,,

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang