#Chapter 32

377 97 29
                                    

Selena Pov

Bahagia itu ketika Aku merasakan di cintai,bukan sekedar di beritahu melalui ungkapan kata dan kalimat.

"Apa Kau bahagia saat ini?"tanya Lingga

Aku mengulum senyum,Aku mengerti arti pertanyaannya,bahagia karena Kami sudah kembali di pertemukan tanpa ada tembok pembatas,tidak ada lagi perbedaan yang begitu kontras,tidak ada lagi mayoritas dan minoritas,tidak ada lagi alasna untuk Kami saling menyakiti.

Aku tersenyum di dalam pelukannya,ada sedikit butiran air mata yang jatuh,namun tidak Aku biarkan menetes hingga mengenai Jas milik Lingga yang Aku tahu harganya tidaklah murah.

"Ikuti apa kataku mulai hari ini,jangan membantah"ucap Lingga berbisik

Aku tersenyum dan mengangguk di dalam pelukannya,terima kasih Tuhan Kau mengirim Lingga untukku sebagai pegangan di bumi ini,di saat Aku merasa memiliki keluarga yang memperlakukanku dengan begitu kejam,bukankah Lingga hadir sebagai bentuk keadilan Tuhan?

"Ekheemm"

Aku segera melepaskan diri dari pelukan Lingga.

"Nenek"gumam Lingga lirih

Aku pun mengikuti arah pandang Lingga,disana Aku menemukan sosok perempuan memakai jilbab bermotif bunga dengan warna pastel,Aku tersenyum pada akhirnya Aku bertemu dengan Beliau,sang motivator dan pembisnis hebat,Vanesha Najwa.

"Kenalkan Nek,Dia-"

"Aku Selena"potongku,entah mengapa?rasanya Aku tidak sabar berkenalan dengan idolaku.

Beliau terlihat tertawa pelan,lalu langkahnya semakin dekat denganku,Aku pun segera beranjak dan mengulurkan tangan kananku kepada Beliau.

"Senang bisa bertemu denganmu"ucapnya sembari menerima jabatan tanganku.

"Oh tidak,Aku yang sangat senang akhirnya bisa bertemu secara langsung dengan Anda Nyonya"balasku

Aku terkejut ketika tiba-tiba Beliau sedikit menarikku,lalu memelukku,Aku bisa merasakan jika bagian punggungku sedikit di usap oleh Beliau.

"Terimakasih sudah berkenan kembali"ucapnya lirih

Sungguh,Aku tidak tahu maksud dari ucapannya,ini kali pertama kami bertemu.

"Cucuku sangat kacau saat kehilanganmu"lanjutnya

Aku mengerjapkan mata beberapa kali,sungguh Aku terkejut dengan ucapannya.

"Kau sangat cantik"pujinya saat melepaskan pelukan

Aku pun tersenyum kikuk,bagaimana bisa Aku di puji oleh idolaku sendiri?tentu saja itu membuat oksigen di dalam tubuhku terasa akan habis.

"Mama mu masih dalam perjalanan,Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan wanitamu"lanjutnya

Lingga tertawa,lalu memeluk Vanesha Najwa sesaat,detik selanjutnya Lingga memberi kecupan di kening sang Nenek,oh romantis sekali mereka,benar-benar sebuah definisi keluarga yang sempurna menurutku.

Lingga Pov

Mama begitu antusias bertemu dengan Selena,Aku bisa melihat cara Beliau yang saat ini sedang berkomunikasi dengan Selena.

"Nek"

"Iyah"

"Maaf Aku potong pembicaraan kalian"ucapku

Tiga wanita di depanku seketika terdiam,mereka menatapku,menunggu kalimat yang akan Aku ucapkan sekarang.

"Ini"

"Apa ini?"

"Surat pengunduran diri milik Sanum,besok Dia sudah tidak bekerja di kantor,Sanum akan melanjutkan S2 nya"ungkapku

"Benarkah begitu?"tanya Nenek

Aku menganggukkan kepala sebagai jawabannya.

"Oke,itu sudah keputusan dari Sanum,jadi Kita harus menghargai dan memberi dukungan untuk Dia agar menyelesaikan S2 dengan baik"ucap Nenek

"Lalu bagaimana rencana Kalian selanjutnya?"tanya Mama

"Hah"

"Rencana kalian?Kamu dan Selena?setelah ini bagaimana?"ucap Mama dengan mengulang pertanyaannya,kali ini lebih di perjelas.

Aku sedikit melirik Selena,sedangkan gadis itu justru menundukan kepala dengan memainkan ujung jilbabnya,Aku tahu Dia belum menyiapkan jawaban apapun atas pertanyaan Mama yang menurutku terlalu frontal bagi Kami yang baru saja bertemu.

"Tentu saja Kami akan menikah"jawabku

Seketika itu Selena menatapku,kedua matanya membulat,seolah Dia tidak percaya dengan jawabanku.

"Tapi tidak sekarang,Kami butuh waktu beberapa bulan untuk-"

"Bukankah Kalian sudah saling mengenal?"potong Mama

Aku tersenyum,Mama benar-benar tidak sabaran,lucu sekali.

"Ma,Aku dan Selena baru saja bertemu,Aku belum tahu semua apa yang terjadi selama Kami berpisah"ungkapku

"Dan lagi,Selena juga seorang mualaf,Dia juga pasti membutuhkan proses untuk mengenal islam lebih dalam lagi"lanjutku

"Benar Nyonya"imbuh Selena

"Jangan panggil Aku nyonya"balas Mama

"Mama!panggil Aku Mama,seperti Lingga memanggilku"lanjutnya

"I-iyah Mmama"balas Selena terlihat malu-malu

"Tinggalah di Indonesia,agar Kami bisa mendampingimu mengenalkan islam lebih dalam lagi"kata Nenek

Aku tersenyum,Nenek memang wanita yang selalu mengerti apa yang Ku mau.

Sedangkan Selena menatapku,Aku menganggukan kepala pelan.

"Tapi-"

"Pengacara keluarga Kami yang akan mengurus semua Visa dan surat-surat kepindahanmu ke Indonesia"potong Nenek

"Iyah nak,benar"imbuh Mama

"Aku harus tetap kembali ke Inggris dulu,Aku harus bertemu dengan Momo"balas Selena

"Momo?"tanya Mama dan Nenek secara bersamaan

"Anak kami"jawabku

"Hah!!"

Aku tertawa puas,sungguh!senang sekali melihat Mama dan Nenek terkejut seperti itu.

"Bukan"kata Selena

"Momo adalah seekor kucing britiesh berwarna grey"lanjutnya

"Lingga,Kamu yaa!"seru Mama dengan sedikit memukul pahaku

"Auw"aduhku

"Dulu Kami memelihara Momo bersama,makanya Kami menganggapnya anak"kataku

Mama dan Nenek menggelengkan kepala,sedangkan Selena menatapku,seolah-olah Dia sedang menyalahkan Ku karena sudah membuat kekacuan pagi ini.

#tbc
Selamat pagi,happy reading,semoga part ini membawa energi positif untuk kalian semua,terimakasih.

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang