#Chapter 36

320 89 20
                                    

Selena Pov

Saat ini Aku bersama Lingga sudah berada di dalam pesawat,tidak ada pembicaraan diantara Kami,Aku diam,begitu juga dengan Lingga.

Sesekali Aku memperhatikan gerak geriknya,beberapa jam yang lalu Lingga berdebat dengan keluarganya,Aku mengerti bagaimana keadaannya,tapi Aku pun juga tahu betul bagaimana terlukanya hati seorang Ayah.

Iyah,Lingga berdebat dengan Papanya,mereka bertengkar hebat,hingga membuat Mamanya menangis.

"Apakah profesi Papanya sebegitu berpengaruh untuk Dia?"tanyaku dalam hati

Lingga menatapku,Dia seolah mengunci pandangan kedua mataku,Dia seperti tak mengizinkan mataku untuk berkedip.

"Kau kenapa?"tanyaku pelan

"Lupakan insiden tadi"jawabnya

"Jujur Aku kecewa,tapi Aku juga harus menghargai perasaanmu"balasku

Lingga mengangguk pelan,"Kau tahu?Papa mu pasti sangat terluka"lanjutku

"Dari kecil Aku memang sudah tidak nyaman jika di dekat Papa,Aku merasa kehilangan privasiku,media begitu gila,mengejar Papa hanya untuk mengorek kehidupan pribadi keluarganya"ungkap Lingga

"Bukankah Kakekmu juga seorang aktor?"tanyaku

"Tapi eksitensi Kakek tidak sehebat Papa,mereka sudah tidak begitu memerlukan cerita kehidupan Kakek dan Nenek"jawab Lingga

"Mamamu sampai menangis"tuturku

"Kau yang meneruskan bisnis keluarga,secara otomatis Kau juga yang akan menjadi seorang pembisnis muda,yang Aku tahu sukses di usia muda juga akan di kejar oleh para media"lanjutku

"Setidaknya seorang pembisnis hanya akan diberi pertanyaan soal kesuksesannya,bukan soal kehidupan pribadinya"balas Lingga

"Papamu seorang musisi hebat,Beliau bisa mempertahankan karyanya hingga sekarang,seharusnya Kau bangga dengan itu"ucapku

"Aku tidak pernah mengatakan Aku kecewa dengan Papa,Aku bangga memiliki Papa seperti Dia,Aku hanya merasa tidak nyaman saja"balas Lingga

"Terkadang Aku cukup iri dengan Bang Zafran"lanjutnya

Aku terkejut,rasanya benar-benar penasaran dengan sisi lain seorang Lingga yang belum terungkap.

"Dia memiliki Ayah dan Ibu yang berkecimpung di dunia bisnis makanan,mereka hidup dengan sederhana,bebas,tanpa beban,bahkan ketika Bang Zafran mengalami kecelakaan hingga mengalami lumpuh,Dia terbebas dari pemberitaan media"ungkapnya

"Sedangkan Aku?kelulusanku dari Oxford saja jadi santapan mereka,hanya karena Aku anak dari Javas,musisi hebat yang masih bisa mempertahankan eksitensinya"lanjut Lingga

Aku tertawa ringan,terkesan mengejek,untuk kali ini rasanya Aku ingin memukul Lingga,betapa egoisnya Dia menjadi manusia?

"Kita lahir ke dunia ini tidak bisa memilih,kita tidak bisa memilih siapa yang akan jadi orang tua Kita,andaikan Tuhan memberikan pilihan sebelum Kita lahir,sudah Aku pastikan,Aku tidak akan memilih mereka sebagai orang tuaku,harusnya Kau bersyukur,Kau sangat beruntung Lingga,Kau tidak merasakan bagaimana rasanya dari kecil terpisah dari Mamamu,hidup dengan Papa yang seorang pejudi ulung,Kau tidak merasakan betapa takutnya setiap malam rumahmu di datangi seorang rentiner untuk menagih hutang,Kau punya segalanya,Kau punya sesuatu yang tidak pernah bisa Aku dapatkan"ucapku,ah rasanya dadaku sangat sakit sekali,seperti ada ribuan duri yang menancap pada ulu hatiku.

Lingga menatapku,begitu tajam,Aku pun sama,menatapnya dengan penuh amarah,beruntungnya pesawat yang Kami tumpagi ini kelas bisnis,jadi tidak begitu padat oleh penumpang.

"Jangan menatapku seperti itu brengsek"umpatku lirih

"Kau ingin menangis?"tanya Lingga

Aku segera beranjak,rasanya Aku sudah tidak bisa menahan genangan air yang ada di mataku ini.

"Lepas"ucapku ketika Lingga mencoba menahan

"Menangislah disini"balas Lingga dengan menepuk dadanya

Detik berikutnya Aku kehilangan keseimbangan,karena Lingga menarikku,Aku pun menangis di pelukannya,Aku menyembunyikan wajahku di curuk lehernya,berharap suara tangisku ini bisa teredam.

Lingga pov

Flashback On!

Aku marah,aku benar-benar kesal,ternyata mereka sudah mengirim dan menyimpan video beserta fotoku bersama Selena di tempat lain,hingga akhirnya saat ini timeline penuh dan ramai oleh pemberitaan dari mereka.

"Aku mau tuntut mereka Ma"ucapku marah

"Untuk apa?"tanya Mama

"Untuk apa?mereka sudah mencuri,mereka mengambil privasiku"jawabku

"Mau sampai kapan kamu tidak dewasa menanggapi media sih?"tanya Papa

Aku segera menatap Papa,rasanya kesabaranku benar-benar teruji kali ini.

"Toh pemberitaannya tidak negatif,mereka memberi kabar baik bukan?"lanjut Papa

"Pa,Papa sadar gak sih?efek dari pemberitaan ini tuh apa?mereka akan semakin gila mengejarku,mereka akan semakin kurang ajar meracik makanan yang seharusnya tidak di konsumsi publik"jawabku

"Lingga,Kakekmu seorang aktor,Papamu seorang musisi,Mamamu?mantan produser di sebuah tv,harusnya Kamu sudah faham betul keadaan Kita itu bagaimana?"ucap Papa

"Aku tidak suka Pa"balasku tegas

Braaakkk

Papa menggebrak meja ruang tengah di rumahnya Kakek Nenek,semuanya terperanjat karena kaget,Mama sudah menangis,lalu Selena?dia hanya diam,dia menundukan kepala tanpa berani menatapku ataupun menatap Papa,iyah!Aku emosi dan Papa juga tersulut emosi sekarang ini.

"Bisa gak sih Kamu hargai pekerjaan Papa hah?"

"Aku selalu menghargai pekerjaan Papa,tapi mereka tidak pernah menghargai kehidupan Kita"balasku

"Itu sudah konsekuensi"ucap Papa

"Dan Papa mempertahankan konsekuensi yang terlalu banyak merugikan ini?"tanyaku

"Maumu apa sekarang?"tanya Papa

"Berhenti jadi musisi Pa,Aku sudah bisa mencari uang"

"Oh sombong sekali yaa Kamu?Kamu hanya berdiri di perusahaan Kakek-Nenekmu,orang tuaku,mereka selalu bangga memiliki Aku,kenapa Kamu tidak pernah melakukan hal yang sama seperti mereka?"

Mendengar perkataan Papa,rasanya Aku sakit sekali,dan sekarang Selena sudah berpindah di samping Mama,menenangkan Mama yang samakin tidak tenang keadaannya.

Apa Aku salah jika meminta Papa menikmati masa tuanya dengan keluarga saja?fokus di rumah bersama Mama dan Aruna,tidak melakukan tour keliling Indonesia?

"Ajari anakmu sopan santun,kuliah di luar negeri ternyata membuat Dia besar kepala"ucap Papa sembari berlalu

Aku diam,rasanya Aku menjadi anak kurang ajar,Aku benar-benar sudah membuat kecewa keluargaku,padahal Aku sudah mengatakan jika keberhasilanku saat ini tak lepas dari doa mereka.

"Kenapa Kamu selalu begitu sih Nak?kenapa Kamu tidak bosan berdebat dengan Papamu?"tanya Mama terisak

"Ma-"

"Jangan bicara hanya untuk membela dirimu"potong Mama

"Maafin Lingga Ma"ucapku

Flashback Off.

"Aku minta maaf"ucapku lirih sembari memeluk Selena yang sedang menangis sekarang

Selena melepas pelukannya,"Kalau sudah turun dari pesawat,segera hubungi Papa,minta maaf ke Beliau"balas Selena

Aku mengangguk,lalu jemariku mencoba menghapus jejak air mata di wajah kekasihku.

#tbc,,
Kangen update di jam kalong wkwkwk,,,
Happy reading guys,,,

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang