Lingga Pov
Tok,,tok,,tok,,
Suara ketukan pintu ruang kerja di kantorku."Ma-"
Aku tak melanjutkan kalimatku,senyumku mengembang kala melihat sosok wanita berjilbab disana.
"Hai"
"Aku hanya berkunjung sebentar"ucapnya
"Kau bersama nenek?"tanyaku
Selena mengangguk,"sebentar lagi Kami akan ke store"jawabnya
"Apa Kita tidak bisa makan siang bersama?"tanyaku
Selena terlihat berpikir keras,lalu tanpa izin Dia mengambil cangkir kopiku.
"Aaaahhh pahit"tukasnya dengan wajah yang sangat lucu,Aku tertawa kecil,kemudian memberikan air putih padanya.
"Itu murni kopi gayo,hanya sedikit gula dan tanpa krimer"ucapku
"Tidak enak,ini terlalu pahit"balas Selena
"Aku butuh kafein cukup banyak hari ini,tugasku sangat banyak"tuturku
"Benarkah begitu?"tanya Selena
Aku mengangguk sembari menunjukan tumpukan berkas di mejaku.
"Ada yang bisa ku bantu?"tanya Selena lagi
"Tidak ada,Kau duduk saja"jawabku
Bukan Selena jika Dia mau menuruti perintahku begitu saja,Aku menggelengkan kepala pelan saat melihat Dia mengambil salah satu laporan.
"Jangan remehkan kemampuanku,mengerti!"ucapnya dengan sedikit melotot.
Aku hanya tersenyum,lalu kembali pada pekerjaanku,Aku biarkan Selena melakukan sesuatu sesuka hatinya,toh apa yang Dia lakukan tidak membuatku resah.
"Lingga"
"Hmm"
"Sepertinya ada yang salah dengan laporan ini deh,jumlahnya tidak sesuai,coba Kau lihat"kata Selena
Aku pun menerima laporan itu,dan benar!ada kesalahan dalam memasukan jumlah barang dengan hasilnya.
"Okey,Thank you"ucapku
"Your welcome"balasnya
***
"Nenek"ucap Selena
Aku tersenyum melihat Nenek berjalan memasuki ruanganku.
"Kenapa tidak telfon saja Nek?"tanya Selena
"Ponselmu dimana?"balas Nenek
Selena terlihat bingung,"Innalilahi ada di ruangan Nenek"jawabnya
Aku dan Nenek tertawa,"I'm sorry"ucap Selena lirih
"Iyah gak papah"balas Nenek
"Mau ke store sekarang?"tanya Selena
"Kau masih ingin disini?"balas Nenek
Selena menatapku,pandangan Kami bertemu,Aku sengaja menggodanya dengan cara memainkan kedua alisku,membuatnya bergerak naik turun sembari tersenyum.
"Ehmm Aku-"
"Tetaplah disini,Nenek bisa ke store sendiri"potong Nenek
Aku bersorak gembira dalam hati mendengar ucapan seorang Vanesha Najwa yang selalu bijak mengambil sikap.
"Tapi-"
"Lihatlah Linggamu,Dia masih merindukanmu Nak"potong Nenek lagi
Selena tersenyum malu,"Dia juga merindukanku Nek"kataku
"Iyah,Kalian saling rindu"balas Nenek
"Nanti Kamu antar Dia pulang ke rumah,jangan sampai pulang malam"pesan Nenek padaku
"Siap laksanakan Bos"jawabku cepat
"Hari ini Kakek pulang sore,jangan langgar peraturannya"kata Nenek lagi
"Iyah Aku tahu"balasku
Memang benar Kakek memberikan beberapa peraturan pada Selena,lebih tepatnya pada Kami berdua.
Kakek melarangku mengajak Selena keluar sampai larut malam,maksimal jam sepuluh Aku harus membawa Selena ke rumahnya.
Semenjak Selena di Indonesia,Aku tinggal di Apartemen,dan Selena yang tinggal bersama Kakek Nenek.
"Nenek pamit dulu yaa?nanti ambil tas mu di ruangan Nenek"ucap Nenek pada Selena
"Iyah Nek"balas Selena
***
"Mau makan siang dimana?"tanyaku
"Pekerjaanmu masih banyak"jawabnya
"Pekerjaanku selalu banyak Mo"kataku
"Kita makan siang disini saja bagaimana?"tanya Selena
Aku mengangguk,menyetujui idenya,akhirnya Kami memesan beberapa menu makan siang.
"Momo bagaimana kabarnya?"tanyaku
"Dia sangat baik,beberapa hari yang lalu Aruna datang,Dia membawa Candy"jawab Selena dengan mata berbinar
"Bersama Mama?"tanyaku
"Iyah,Papa juga"jawabnya
"Papa?"
"Iyah Papa,Mama,Aruna dan Candy"
"Kau bahagia disini?"tanyaku
"Ini seperti di dalam mimpi,hidupku terasa sempurna"jawab Selena
Aku tersenyum lalu Aku mencoba menggenggam jemarinya.
"Terimakasih Lingga"
"Untuk?"
"Karena Kau sudah mau berbagi keluarga denganku"ungkapnya
Aku tersenyum sembari merengkuh tubuhnya,Aku peluk dan Ku usap pelan punggungnya.
Aku tahu mimpi seperti apa yang Dia maksud,memiliki sebuah anggota keluarga yang utuh dan lengkap,sebuah hal kecil menurutku tetapi tidak untuk Selena.
Mungkin Tuhan memang sengaja mempertemukan Kami berdua,dimana Kami layaknya potongan-potongan puzzle yang saling mengisi dan melengkapi.
#tbc,,
Happy reading,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Heart
RomanceKonsekuensi jatuh cinta adalah siap patah dan terluka,racun dan madu berada dalam satu genggaman tangan yang sangat sulit untuk di bedakan. -Air Lingga Dejavas- Cinta itu memang tidak bisa memilih,sadar jika aku dan dia berbeda,dia memiliki Alloh,ak...