#Chapter 22

339 99 33
                                    

Selena Pov

Malam ini Aku turut bahagia,ketika Vivi mengenalkan Aku pada seseorang,Dia bernama Anthonio,kekasihnya Vivi yang sudah menjalin hubungan setahun terakhir ini,lalu malam ini mereka mengatakan jika beberapa bulan lagi akan menikah.

"Kau bahagia Selena?"tanya Vivi

Aku segera mengangguk cepat,"tentu saja Aku bahagia,tidak ada alasan Aku bersedih untuk malam ini"jawabku

"Kau tidak ingin ke Indonesia?"tanya Vivi

Seketika tubuhku kaku,bibirku yang tengah mengunyah makanan pun segera terhenti,Aku menatap Vivi tajam.

"Temui Lingga"ucap Vivi pelan

Anthonio tersenyum,Dia seolah mendukung ide dari kekasihnya.

"A-aku--"

"Sudah tidak ada alasan lagi untuk kalian tidak bersama"potong Vivi

"Vi-"

"Lihat ini"potongnya lagi

Aku melihat layar ponsel milik Vivi,jantungku berdenyut kencang,Aku melihat sosok Lingga disana.

Aku melihat layar ponsel milik Vivi,jantungku berdenyut kencang,Aku melihat sosok Lingga disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sekarang menjadi pengusaha,mengurus beberapa perusahaan keluarganya,ada beberapa store pakaian muslim,Hotel dan Resto"ungkap Vivi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia sekarang menjadi pengusaha,mengurus beberapa perusahaan keluarganya,ada beberapa store pakaian muslim,Hotel dan Resto"ungkap Vivi

"Bagaimana bisa ka-"

"Selama ini Aku mencari informasi tentang Lingga,Aku percaya masih ada kesempatan untuk kalian bersama"potong Vivi

"Selena,pergilah,temui Dia"lanjutnya

"For you"imbuh Anthonio dengan memberikan sebuah benda yang menyerupai paspor dan tiket pesawat

"Hah!"

Vivi tersenyum,begitu juga dengan Anthonio,Aku menggeleng lemah,tidak mungkin Aku menemui Lingga tanpa alasan yang kuat,jika hanya atas nama rindu dan cinta itu sangat konyol,bagaimana jika Lingga sudah memiliki seseorang di hidupnya?kami berpisah sudah cukup lama.

"Setidaknya di Indonesia Kau tidak akan menjadi minoritas,di sana banyak muslim,sama sepertimu saat ini"ucap Vivi

Aku segera mengambil gelas yang berisi air putih,Aku meminumnya hingga habis tak tersisa,ini begitu mengejutkan untukku.

"Vi Aku tidak ingin banyak berharap"ucapku

"Tapi kenyataannya Kau memang masih berharap tentang Lingga"balas Vivi

"Kau tidak bisa seperti ini terus Selena,setahun yang lalu Aku bisa melihat betapa cemas dan kacaunya Lingga mencarimu,Aku kasihan dengannya,apa Kau tidak ingin menemui Dia?apapun yang terjadi nanti,setidaknya Kau sudah menemui Lingga dengan keadaan yang baik"lanjut Vivi

Lingga Pov

"Kamu kenapa?sakit?"tanyaku saat melihat wajah Sanum,Dia terlihat sangat pucat.

"Aku tidak apa-apa"jawabnya

Tangan kananku segera terulur untuk menyentuh keningnya,"Kamu demam"kataku

"Istirahatlah,tinggalkan file-file ini di meja Haris"lanjutku

"Tapi Aku belum selesai"balas Sanum

"Biar Haris yang mengerjakannya"ucapku

"Ayo"

"Kemana?"tanya Sanum

"Aku antar Kamu pulang"jawabku

"Aku bawa mobil sendiri Ga"balas Sanum

"Kamu demam,Aku tidak mungkin membiarkanmu pulang membawa mobil sendiri"kataku

Sanum menatapku tajam,rasanya aneh!baru kali ini Sanum berani menatapku seintens itu.

"Jangan membuatku semakin berharap padamu Lingga"ucap Sanum lirih

Aku terkejut,tidak pernah menyangka jika Sanum berani mengatakan hal itu padaku.

"Seharusnya saat ini Kamu kembali ke Inggris,cari Selena,sampai Kamu tahu keberadaan Dia dimana?bukannya di sini,berbaik hati padaku,tapi kamu tak pernah mengizinkan Aku untuk masuk ke dalam hatimu"lanjutnya

"Sanum"balasku

"Aku cinta sama Kamu"ucap Sanum

"Cari Selena,setidaknya cari kepastian tentang Dia,biar Kamu tidak banyak berharap tentang Dia Ga"lanjutnya lagi

Aku menggeleng,entahlah Aku harus bagaimana?marah atau justru kasihan kepada Sanum.

"Sanum"

Aku mendekatinya,bahkan saat ini Aku bersimpuh di depannya,Aku genggam kedua tangannya,Sanum menangis.

"Maafin Aku"ucapku

"Kamu jahat Ga"balas Sanum

Kepalaku mengangguk,"Aku tahu,Aku sudah jahat padamu"kataku

"Apa Kau sudah pernah melupakan Aku?"lanjutku bertanya

Sanum semakin terisak,Aku pun berusaha menghapus air matanya.

"Bagaimana bisa Aku melupakanmu,jika setiap hari kita bersama,bahkan Aku selalu di perlakukan baik olehmu"jawab Sanum

"Mulai sekarang lupakan Aku,Kamu baik,Kamu cantik,Kamu juga perempuan yang cerdas,Aku yakin banyak sekali lelaki yang menunggumu saat ini"ungkapku

"Jangan pikirkan Aku,apalagi memikirkan perasaanku terhadap Selena,biarkan ini menjadi urusanku"lanjutku

"Lingga-"

"Aku baik padamu karena kamu juga baik padaku,kamu sahabatku"potongku

Sanum menggelengkan kepalanya,ini pasti sangat menyakitkan untuk Sanum,tapi Aku pikir ini lebih baik,daripada Dia semakin merasa tersakiti,Aku tidak bisa melarangnya untuk mencintaiku,tapi setidaknya Aku sudah mengingatkan Dia,jika keadaan seperti ini justru akan semakin membuatnya sakit.

#tbc,,
Selamat pagi,happy reading,jangan hujat Sanum please!!!ckckck,,,

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang