#Chapter 27

398 105 35
                                    

Selena Pov

Seharusnya Aku tidak perlu terkejut jika Tuhan akan mempertemukanku dengan Lingga di Sunyi,seharusnya Aku bisa memperkirakan itu semua,tapi kenyataannya Aku masih saja terkejut atas pertemuan kami.

Beberapa hari Aku di Indonesia,Aku menemukan kebingungan,Aku ragu,Aku tidak percaya diri,hanya mampu berdiri dengan menatap tempat dimana Lingga bekerja.

Apakah Aku harus berterima kasih kepada kunci hotelku yang tertinggal di Sunyi?skenario Tuhan begitu lucu.

"Aku minta maaf untuk semua yang sudah Aku lakukan beberapa tahun lalu"ucapku

"Apa Kau menginginkan pisah karena kanker?"tanya Lingga

Aku segera menggeleng dengan cepat,"Bukan"jawabku

"Itu semua karena keyakinan Kita yang berbeda,Aku dengan prinsipku,Kau pun sama,perbedaan di antara Kita tidak bisa di toleransi lagi"lanjutku

"Kedatanganmu ke Apartemenku malam itu?apakah-"

"Itu memang langkah kakiku yang membawaku kesana,siang itu Aku baru tahu jika ada kanker dalam tubuhku"potongku

Lingga menghembuskan nafas dengan kasar,Aku bisa melihat betapa kecewanya Dia padaku,Aku tahu saat ini Dia pun sangat marah,namun dengan sekuat hatinya,ia tahan.

"Bagaimana bisa Kau tahu tentang kanker itu?"lanjutku bertanya dengan suara pelan,pelan sekali,saat ini Aku benar-benar takut padanya.

Lingga menatapku tajam,kedua tangannya terlihat mengepal,"Aku mencarimu,Aku datang ke toko bunga tempatmu bekerja,Aku datang ke gereja menemui Maria,semua orang tidak tahu keberadaanmu,mereka seolah menyembunyikanmu dariku,jahat sekali bukan?"ungkap Lingga

"Lalu aku ingat,jika Kau meninggalkan obat ketika makan malam bersama di Apartemenku"lanjutnya

"Aku tanya pada Kak Hara,dia seorang dokter di Jogja,betapa terkejutnya Aku ketika membaca pesan dari Dia?Dia mengatakan jika obat milikmu adalah obat keras untuk pasien kanker"

Aku kembali meneteskan air mata,Aku seperti menjadi tersangka dengan bersamaan Aku pun menjadi korban.

"Kau dimana selama ini?hah?katakan padaku,Kau sembunyi dimana?"tanya Lingga

"Aku berada di rumah sakit,Santa Maria,Rumah sakit yang di khususkan untuk pasien kanker"jawabku

"Santa Maria?"tanya Lingga

Aku mengangguk cepat sebagai jawabannya,"Aku datang kesana,Aku mencarimu-"

"Aku tahu,tapi pada waktu itu Aku sekarat,Aku menolak bertemu denganmu,maka Vivi,sahabatku yang ku minta untuk merahasiakan identitasku di Rumah Sakit"potongku

"Astaghfirulloh Selena!"balas Lingga,Dia terlihat semakin kecewa

"Maka dari itu Aku datang ke sini untuk memberitahumu jika keadaanku sudah baik"ucapku

"Kau merasa bersalah?"tanya Lingga

"Tentu saja"jawabku

"Baguslah"gumam Lingga

                                    ***

"Kau menginap di sini?"tanya Lingga saat mobilnya berhenti di halaman Grand Mahakam Hotel tempatku menginap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau menginap di sini?"tanya Lingga saat mobilnya berhenti di halaman Grand Mahakam Hotel tempatku menginap

"Iyah"jawabku

"Terimakasih sudah mengantarku sampai di sini"lanjutku

Lingga mengangguk,"Ris,tunggu sebentar yaa"kata Lingga pada sang sekretaris

"Baik Pak"balasnya

Aku memperhatikan Lingga,"Ayo turun"ucapnya

"Hah"

"Aku antar sampai depan pintu kamarmu"kata Lingga

Lingga Pov

Saat ini Aku dan Selena sedang berada di dalam lift hotel,Grand Mahakam,sebuah hotel cabang dari perusahaan keluargaku,rasanya Aku ingin tertawa,ini benar-benar lucu,Selena di Indonesia,dia menginap di hotel milik keluargaku,lalu kami bertemu di Sunyi?

Aku genggam erat jemarinya,entah!rasanya Aku tidak ingin melepas Dia lagi,Aku tidak ingin kehilangan Selena lagi,terlebih sudah tidak ada lagi dinding yang kokoh membatasi kami,tidak ada lagi perbedaan di antara kami,prinsip kami yang dulu tak searah,sekarang sudah satu arah,tempat sujud kami sama,cara berdoa kami sama,Tuhan kami sama,kiblat menjadi arah dalam setiap ibadah kami,Mekah adalah tujuan kami beribadah nanti.

Dadaku membuncah,penuh dengan kebahagiaan dan rasa syukur,kesedihan,kehilangan,rasa ragu semua hilang begitu saja.

"Besok pagi Aku akan datang kesini,jangan pergi kemana-mana sebelum Aku menemuimu"ucapku pada Selena

"Iyah"balas Selena

"Ada sesuatu yang Kau butuhkan selama di sini?"tanyaku

Selena menggeleng cepat,"Aku hanya beberapa hari di sini,tujuanku sudah tercapai semua sekarang"jawabnya

"Kau hanya ingin menemuiku?"tanyaku

"Iyah"jawabnya

"Tapi tujuanku belum tercapai,Kau harus membantuku untuk itu"ucapku

"Apa?"tanya Selena

"Masuklah,sudah malam,istirahat,jangan memikirkan sesuatu yang berat"jawabku

Selena mengangguk,lalu dia menempelkan benda pipih ke dalam alat sensor pintu kamarnya.

"Jangan sampai teledor lagi"kataku

Selena menatapku,Dia terlihat bingung "Kunci kamarmu jangan sampai tertinggal apalagi hilang"lanjutku

Dia tersenyum,merasa malu namun terlihat manis "Terimakasih untuk hari ini"ucap Selena

"Your welcome"balasku

"Selamat malam,Assalamaualaikum"ucapnya

"Waalaikumsalam"balasku dengan mengulum senyum.

#tbc,,
Selamat sore,happy reading,jangan jingkrak-jingkrak bacanya elaaaahhh,,,

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang