#Chapter 39

368 88 11
                                    

Lingga Pov

"Apa Kau sudah menungguku lama?"tanya Vivi

Aku menggeleng sembari tersenyum,wajahnya terlihat sangat lelah,karena Dia baru saja pulang dari bekerja.

"Pesanlah makanan dulu,Kau pasti sangat lelah"jawabku

"Kau sedang tidak mengajakku untuk berselingkuh kan?"tanya Vivi

Kedua mataku terbelalak,terkejut mendengar pertanyaan dari sahabatnya Selena,bagaimana bisa Selena mendapat sahabat seperti Vivi?

"Tentu saja tidak"jawabku

Vivi tertawa kecil,"Kau mengajakku bertemu di sini,L'AVENUE salah satu cafe yang cukup mahal di Inggris,lalu Kita hanya berdua,mana Selena?jadi wajar saja jika Aku berprasangka buruk padamu"tuturnya

Aku tersenyum samar,benar apa yang dikatakan Vivi,seharusnya Aku mengajak bertemu bukan di tempat seperti ini,tapi tujuanku hanya ingin berbincang dengannya dalam keadaan nyaman,apalagi Aku sudah meminta waktunya setelah Dia pulang bekerja.

"Aku sudah memesan makanan juga minuman"seru Vivi

"Lalu tujuanmu mengajakku bertemu untuk apa?"lanjutnya bertanya

Aku diam,rasanya sedikit bingung harus memulai mengatakan darimana?

"Aku ingin mengucapkan terimakasih padamu"ungkapku tulus

"Terimakasih dalam hal apa?"tanya Vivi

"Selama ini Kau merawat dan menerima dengan baik kehadiran Selena di rumahmu,bahkan Kau merelakan uangmu habis untuk pengobatannya"jawabku

Vivi tertawa kecil,"boleh Aku bicara kembali?"tanyaku

"Silahkan"balasnya

"Aku akan membawa Selena ke Indonesia,secepatnya"tuturku

"Apa Kau mengizinkan?"lanjutku

Vivi diam,memainkan jari jemarinya yang terletak diatas meja.

"Vivi"panggilku

Sekarang Dia tersenyum,dan Aku tahu ada guratan kesedihan di iris matanya.

"Aku tidak bisa menahan Selena untuk pergi,jika Dia bersedia,tentu saja Aku akan mengizinkan"ucap Vivi

"Kau adalah kebahagiaan untuk Selena,Kau adalah alasan utama untuk Dia sembuh dari Kanker"lanjutnya

Aku menelan salivaku,rasanya tenggorokanku sedikit pahit mendengar ucapan Vivi.

"Dia begitu patuh dengan dokter,Dia juga tidak pernah mengeluh dengan sakit di sekujur tubuhnya,bahkan Dia juga rela kehilangan rambut indahnya"ungkap Vivi

Dadaku seperti tertutusuk ribuan jarum,semenderita itukah Selena?Aku menutup kedua mataku,membayangkan betapa lemahnya Dia saat itu?

"Selena seperti malaikat untukku,Dia yang merubah gaya hidupku Lingga"kata Vivi

Aku tercengang,merasa bingung dan tidak tahu maksud dari perkataan Vivi.

"Karena Selena,Aku berhenti minum alkohol,Aku tidak pernah lagi datang ke Club malam,Aku hidup normal,semuanya tertata"ungkap Vivi

"Hanya satu yang belum bisa Aku tinggalkan"lanjutnya

"Apa?"tanyaku penasaran

"Seks"jawab Vivi

Sialan!Vivi benar-benar membuatku merasa malu,dan sekarang Dia justru tertawa renyah di hadapanku.

"Ini Eropa,bukan Asia,jadi sudah sewajarnya jika Kami melakukan seks bebas"imbuhnya

Aku menengguk kopi yang sudah Ku pesan,rasanya sangat pahit karena memang hanya tersisa sedikit.

"Kau tak apa?"tanya Vivi

"Yeah,I'm fine"jawabku singkat

Ungkapan Vivi yang begitu frontal membuatku lupa dengan kalimat-kalimat yang sudah ku susun untuk di sampaikan pada pertemuan ini.

"Vi"

"Hmm"

"Aku akan mengirim sejumlah uang ke rekeningmu"ucapku

"Hah"

"Iyah,Aku ingin mengganti uangmu yang sudah Kau habiskan untuk pengobatannya Selena"

"Lingga-"

"Aku hanya ingin menebus sedikit rasa bersalahku Vi"potongku

Selena Pov

Tawaku pecah saat bermain dengan Momo,sungguh Dia semakin pintar juga lucu.

Tawaku pecah saat bermain dengan Momo,sungguh Dia semakin pintar juga lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hentikan kekonyolanmu Mo"ucapku

Momo malah menunjukan ekspresi jenakanya,"Kau tahu?Kau adalah kucing terpintar di muka bumi ini"ungkapku

"Meoooong"

Momo segera duduk,Dia seolah-olah ingin mendengarku memujinya lagi.

"Iyah,Kau pintar,Kau lucu,Kau juga nakal,tapi Aku sangat menyayangimu"ucapku

"Mo"

"Meeeeoooong"

"Apa Kau tidak butuh pendamping hidup?"tanyaku,sedikit konyol memang

Momo terlihat salting,Dia mengibaskan-ngibaskan tubuhnya,padahal bulunya kering,tidak basah sama sekali.

"Aaaahhh Momo salting"godaku

"Mewooooong"

Dan sekarang Momo justru pergi meninggalkanku,tentu saja hal ini membuatku tertawa.

"Sampai di Indonesia Kita cari pendamping untukmu yaa Mo"teriakku

"Kita minta Pipo untuk mengadopsi kucing betina"lanjutku dengan masih tertawa

Lalu beberapa detik kemudian terdengar suara pintu rumah milik Vivi terbuka,Aku lekas memastikan jika itu Vivi yang datang.

"Vi"

"Hei" Vivi tersenyum

Aku melihat jam yang terpasang pada dinding,"Kau telat pulang,darimana saja?"tanyaku

"Ah tadi ada sedikit masalah di stasiun,mesin pencetak tiketnya rusak,jadi yaa Aku harus sedikit bersabar untuk melayani para penumpang yang membeli tiket kereta"jawabnya

"Kau sudah makan?biar Aku hangatkan sup-"

"Sudah Selena,Aku sudah makan"potong Vivi

"Kau istirahatlah,Aku mau mandi"lanjutnya

Aku pun mengangguk,Aku mencoba mengerti keadaan Vivi yang sedang lelah,apalagi Dia mengatakan ada sedikit masalah di pekerjaannya.

#tbc,,
Selamat pagi,,
Happy reading,,
Selasanya semoga berjalan dengan lancar dan baik yaa,semoga banyak rizki yang datang dan semoga Kita semua bisa menjadi orang yang ahli bersyukur.

The Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang