21. Ali Aneh.

2.8K 203 34
                                    

Pagi ini Prilly sudah berkutat di dapur. Untuk membuat nasi goreng sesuai permintaan Ali. Sebenarnya Prilly merasa aneh dengan perubahan Ali. Yang banyak meminta permintaan aneh. Bayangkan saja kemarin laki-laki itu meminta rujak mangga muda, dan sekarang Ali minta nasi goreng. Nanti minta apalagi? Untung Prilly sayang.

Prilly tersenyum. Saat ada sepasang tangan memeluk tubuhnya dari belakang. Prilly pastikan Ali yang memeluknya.

"Udah jadi belum?" tanya Ali seraya menenggelamkan wajahnya di bahu Prilly. Menghirup aroma tubuh gadis mungilnya dalam-dalam.

"Bentar lagi, kamu tunggu aja di meja makan," jawab Prilly seraya menatap Ali. Yang juga sedang menatapnya. Setelah itu Prilly mengecup bibir Ali singkat. Yang membuat Ali tersenyum. Istrinya ini selalu saja mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Modus," ucap Ali membuat Prilly menunjukkan deretan giginya. Sebelum akhirnya Ali melangkah ke meja makan, dan duduk di sana. Menunggu gadis mungilnya selesai masak.

"Nih nasi gorengnya," ucap Prilly seraya meletakkan sepiring nasi goreng buatannya dihadapan Ali. Lalu duduk disamping Ali.

"Suapin," ucap Ali yang membuat Prilly tersenyum. Lalu mulai menyendokkan nasi goreng yang ada dihadapan Ali, dan meniupnya sebentar. Sebelum menyuapkannya ke Ali.

"Bunda mana?" tanya Ali setelah meneguk segelas air putih, yang berada di meja.

"Ke kantor, katanya ada metting," jawab Prilly yang membuat Ali mengangguk paham. Lalu kembali menerima suapan dari Prilly.

"Aku mau pepaya setengah mateng deh," ucap Ali yang membuat Prilly menatap Alinya aneh. Sebenarnya ada apa dengan Alinya? Mengapa belakangan ini sangat aneh?

"Ya udah, aku beliin yah," ucap Prilly yang membuat Ali mengangguk antusias.

"Hati-hati yah," ucap Ali yang dibalas anggukkan oleh Prilly. Dengan senyum tipis yang menghiasi wajah cantiknya. Sebelum akhirnya keluar rumah Ali, dan melajukan mobilnya ke toko buah.

Setelah membeli buah pepaya permintaan Ali. Prilly pun kembali melajukan mobilnya ke rumah.

Saat sudah sampai rumah. Prilly langsung memasuki dapur. Untuk mengupas dan memotong buah pepaya yang Prilly beli.

"Nih pepayanya," ucap Prilly seraya menaruh piring yang berisi pepaya di meja. Lalu menyodorkan sesendok pepaya, yang sudah di potong dadu kepada Ali. Yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Gak mau gitu makannya," ucap Ali yang membuat Prilly mengangkat sebelah alisnya. Seraya menatap Alinya aneh. Hal aneh apa lagi yang akan Ali minta sekarang?

"Terus maunya gimana?" tanya Prilly bingung. Sebenarnya apa yang terjadi pada Alinya? Mengapa sangat berbeda dengan Ali yang Prilly kenal? Apa karena efek sakit? Ntahlah.

"Aku maunya, kaya waktu makan coklat di pesawat," jawab Ali yang membuat Prilly berfikir sejenak. Lalu tersenyum saat sudah tau apa maksud Ali. Kemudian Prilly menyelipkan buah pepaya ke bibir tipis miliknya. Yang membuat Ali langsung mengambil alih buah pepaya. Yang berada di bibir Prilly, ke mulutnya menggunakan bibirnya. Lalu mereka tertawa, dan melanjutkan memakan buah pepayanya. Terkadang Prilly yang mengambil alih buah pepaya dari bibir Ali. Mereka melakukannya sama persis, seperti waktu memakan coklat di pesawat.

"Aw sakit," ringis Prilly saat merasa perutnya sakit. Bahkan sangat teramat sakit.

"Kamu kenapa?" tanya Ali seraya menatap Prilly khawatir. Ali tak tau Prilly kenapa?

"Perut aku sakit Li, sakit banget," jawab Prilly air matanya sudah menetes. Sakit perutnya benar-benar dahsyat.

"Kita ke rumah sakit yah," ajak Ali yang dijawab anggukkan oleh Prilly. Membuat Ali langsung menggendong Prilly keluar rumah, dan memasuki mobil. Melajukan mobilnya ke rumah sakit.

My Dosen My Love [Sold Out + Habis Kontrak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang