Prilly membuka matanya. Menatap Ali yang sedang tidur di sampingnya. Dengan wajah yang disembunyikan di ceruk leher Prilly. Membuat Prilly gemas dibuatnya. Prilly kira dirinya saja yang bisa menyembunyikan wajahnya di dada bidang Ali. Ternyata suaminya juga bisa bersikap layaknya Prilly yang manja.
Tangannya mulai mencubit pipi Ali gemas. Yang membuat Ali semakin menenggelamkan wajah di ceruk leher Prilly. Membuat Prilly terkekeh geli.
"Selamat pagi," sapa Dokter saat memasuki ruang rawat Prilly.
"Pagi Dok," balas Prilly menyapa sang Dokter. Yang sedang menatap Ali yang tertidur disamping Prilly. Lalu kembali menatap Prilly seraya tersenyum.
"Bagaimana keadaannya? Sudah membaik?" tanya sang Dokter yang dijawab anggukkan oleh Prilly.
"Saya periksa dulu yah," ucap Dokter tersebut. Lalu mulai memeriksa Prilly.
"Ya seperti yang saya bilang kemarin. Keadaannya sudah membaik. Bisa pulang hari ini, tapi ingat pesan saya jangan terlalu banyak fikiran. Jangan kerja yang berat-berat. Dan jangan makan sembarangan. Karena kehamilannya masih sangat muda, masih rentan keguguran," jelas Dokter yang dijawab anggukkan paham oleh Prilly.
"Makasih Dok," ucap Prilly yang dibalas anggukkan oleh sang Dokter.
"Ya sudah, saya keluar dulu. Nanti saya suruh Suster ke sini untuk menghantarkan sarapan," ucap Dokter tersebut yang dibalas anggukkan oleh Prilly. Sebelum akhirnya Dokter tersebut berlalu keluar.
Ali menggeliat kecil. Lalu membuka matanya yang membuat Prilly langsung mengecup bibir Ali singkat.
"Udah bangun. Kok gak bangunin aku," ucap Ali seraya mencubit pipi Prilly gemas. Yang membuat Prilly menggigit bibir bawahnya. Tak kalah gemas dengan Alinya.
"Misi Mas, Mba. Saya mau antar sarapan untuk pasien," ucap Suster tersebut seraya menaruh mangkuk bubur dan segelas air putih ke nakas. Lalu melenggang pergi. Karena tak ingin terlalu lama mengganggu dua sejoli, yang bermesraan di ruang rawat
"Makan dulu Bumil. Kasian dedenya udah laper," ucap Ali seraya turun dari brangkar Prilly. Lalu duduk di kursi yang berada di samping brangkar Prilly. Dan tangannya menggapai mangkok buburnya. Setelah itu mulai menyuapi Prilly yang langsung Prilly terima.
"Lucu yah bocil hamil," ledek Ali yang membuat Prilly mengerucutkan bibirnya sebal. Apa kata Ali? Bocil? Yang benar saja!
"Iya kamu jahat banget hamilin bocil," ucap Prilly yang membuat Ali tertawa. Lalu mengacak-acak rambut Prilly, yang membuat Prilly mendengus sebal. Hobi baru Ali ini sangat menyebalkan.
"Ali jangan diacak-acak ih, nyebelin deh," ucap Prilly seraya menatap Alinya sebal. Yang membuat Ali menunjukkan deretan giginya yang rapih. Sepertinya Ali sudah sama anehnya seperti Prilly.
"Ali mau pulang," ucap Prilly seraya merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Lalu bergelayut manja di lengan Ali.
"Ayo pulang. Kata Dokter udah boleh pulang kok," lanjut Prilly seraya mendongakkan wajahnya menatap Ali.
"Habisin dulu makanannya baru pulang," ucap Ali seraya kembali menyuapi Prilly.
"Gak mau makan bubur. Maunya makan seafood. Ayo pulang mau makan seafood," bujuk Prilly seraya menatap Ali dengan puppy eyesnya.
"Mau seafood?" tanya Ali yang dijawab anggukkan oleh Prilly.
"Ayo pulang beli seafood," ajak Prilly yang membuat Ali tersenyum. Lalu mengangguk.
"Ya udah, kita pulang yah. Minum dulu," ucap Ali seraya menyodorkan segelas air putih kepada Prilly. Yang membuat Prilly langsung meminumnya. Lalu menaruhnya kembali ke nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Love [Sold Out + Habis Kontrak]
Romance"Nanti malam gue ke rumah lo," ucap seseorang, yang berhasil menghentikan langkah kaki Prilly. "Kalo ada masalah, Bapak bicara saja di sini. Jangan ke rumah saya," ucap Prilly dingin, sambil menatap dosennya kesal. "Saya mau melamar kamu. Saya tahu...