Ali berkutat di dapur. Untuk membuatkan Prilly seafood. Sesuai permintaan gadis mungilnya, yang ingin memakan seafood lagi. Tapi kali ini Prilly ingin makan seafood buatan Ali.
Ali hanya bisa berharap. Semoga Prilly tak menyuruh Ali untuk ikut makan.
"Ali aku udah laper. Udah jadi belum seafoodnya?" tanya Prilly seraya memeluk tubuh Ali dari belakang. Yang membuat Ali tersenyum.
"Udah nih," jawab Ali seraya membalikkan tubuhnya menghadap Prilly. Lalu menggendong Prilly duduk di kursi depan meja makan.
Setelah itu Ali kembali berjalan ke dapur. Untuk mangambil seafood buatannya dan segelas air putih. Lalu membawanya ke hadapan gadis mungilnya. Yang membuat mata Prilly berbinar dan mulai menyantap seafood buatan Ali dengan lahap. Bagaimana tidak? Rasa seafood buatan Ali lebih enak. Dari pada saat Prilly memakan di restoran seafood.
"Ali cobain deh. Sumpah yah ini enak banget, dari pada seafood yang ada di restoran," tawar Prilly seraya mulai menyuapi Ali. Ali hanya bisa pasrah menerima suapan Prilly. Lagian Ali sudah terlanjur alergi. Dan Ali juga tak bisa move on, dari rasa seafood yang Ali makan di restoran.
"Enak' ,kan?" tanya Prilly yang dijawab anggukkan oleh Ali.
"Lagi," pinta Ali yang membuat Prilly kembali menyuapi Ali.
"Lagi pada apa sih nih? Kok seru banget kayaknya," ucap Bunda Resi saat baru memasuki ruang makan. Dan melihat Ali dan Prilly sedang tertawa.
"Ini Bun lagi makan seafood buatan Ali. Rasanya enak banget, nanti buatin lagi yah," ucap Prilly yang dijawab anggukkan setuju oleh Ali.
"Kamu ikut makan?" tanya Bunda Resi pada Ali. Yang membuat Prilly menatap Bunda Resi heran. Memangnya kenapa? Jika Ali makan. Lagian Ali suka seafood. Jadi tak ada masalah. Jika Ali ikut makan seafood.
"Iya Bun Ali ikut makan. Rmang kenapa?" tanya balik Prilly pada Bunda Resi. Saat melihat ekspresi khawatir Bunda Resi.
"Kamu gak tau yah? Ali' ,kan alergi seafood," jawab Bunda Resi yang membuat Prilly menatap Ali tak percaya. Jadi wajah Ali yang merah dan bintik-bintik di kulit Ali. Itu karena Ali alergi seafood. Kenapa Ali tak bilang dari awal pada Prilly. Jika Ali bilang pada Prilly dari awal. Prilly tak akan memaksa Ali untuk ikut memakan seafood. Pasti tidak seperti ini kejadiannya.
"Kok kamu gak bilang sama aku dari awal. Kalo kamu bilang sama aku dari awal. Aku gak bakal maksa kamu buat makan seafood. Dan pasti kamu gak bakal alergi gini jadinya. Maaf yah," ucap Prilly matanya sudah berkaca-kaca. Prilly benar-benar merasa bersalah pada Ali. Coba saja jika Prilly tak egois. Memaksa Ali ikut makan seafood. Saat Ali menolak suapan Prilly. Pasti Alinya tak akan seperti ini.
"Hey, ini bukan salah kamu kok. Lagian ini cuma merah-merah doang gak sakit kok. Gatel dikit aja," ucap Ali seraya menangkup wajah Prilly. Lalu menghapus air mata gadis mungilnya yang sudah menetes. Saat Ali menangkup wajah Prilly.
"Gak usah difikirin Prill. Ini bukan salah kamu. Lagian Ali emang suka bandel. Makan seafood diam-diam. Tanpa sepengetahuan Bunda juga pernah. Jadi kamu gak usah merasa bersalah gitu yah," ucap Bunda Resi seraya mengelus kepala Prilly. Menenangkan Prilly yang sedang merasa bersalah.
"Tuh kamu dengar' ,kan Bunda bilang apa? Aku udah biasa gini. Jadi gak perlu ada yang dikhawatirin, oke," ucap Ali seraya tersenyum. Membuat Prilly mengerucutkan bibirnya. Dasar Alinya yang bandel.
"Mau lagi," ucap Ali seraya membuka mulutnya. Siap menerima suapan dari Prilly.
"Gak ada yah, makan lagi. Nanti alergi kamu tambah parah Ali," ucap Prilly setelah itu mulai memakan seafoodnya. Hingga habis tak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Love [Sold Out + Habis Kontrak]
Romance"Nanti malam gue ke rumah lo," ucap seseorang, yang berhasil menghentikan langkah kaki Prilly. "Kalo ada masalah, Bapak bicara saja di sini. Jangan ke rumah saya," ucap Prilly dingin, sambil menatap dosennya kesal. "Saya mau melamar kamu. Saya tahu...