Lisa sedikit kesulitan saat di tangannya penuh tumpukan buku. Dosen menyuruhnya untuk menaruh buku-buku itu di perpustakaan kampus. Berjalan dengan bibir tak berhenti menggerutu. Lisa pikir keterlambatannya kemarin membuat dosennya itu hobi menyuruhnya.
Seorang gadis terlihat berjalan dari arah berlawanan. Gadis itu menundukkan kepalanya. Hingga tanpa sengaja ia menabrak gadis lain dan membuat buku-buku di tangan gadis itu berserakan di lantai.
"Ck, bisakah perhatikan jalanmu?"
"Ma..maaf aku tak sengaja."
Joy langsung membantu membereskan buku-buku milik gadis itu.Dan saat mata mereka bertemu, keduanya langsung menghentikan akitivitas mereka.
"Lisa." lirih Joy.
Lisa tentu terkejut melihat keberadaan Joy di kampusnya. Dan apa yang ia lihat kemarin ternyata benar, Joy memang ada di Seoul.
"Lisa inikah kau? Kau berkuliah di sini juga?"
Seolah tersadar, Lisa langsung bergegas membereskan buku-bukunya. Tak ingin berlama-lama berhadapan dengan seseorang yang dulu sempat berteman baik dengannya. Meski hatinya masih di selimuti rasa penasaran dengan apa yang Joy lakukan di tempat itu. Lisa menarik kesimpulan jika Joy mungkin juga mahasiswi di kampusnya.
"Maaf aku buru-buru." ucap Lisa seraya berlalu dari hadapan Joy. Hal itu tentu membuat Joy sedikit heran. Mereka memang pernah bertengkar tapi itu sudah berlalu. Dan sikap Lisa tadi terlihat tidak bersahabat dengan Joy.
'Apa dia kuliah disini? Tapi mengapa kak Jisoo tak mengatakannya padaku.'
Batin Joy.
......
Jisoo merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Melirik jam di pergelangan tangannya. Pukul 16:00 KST. Ia pulang lebih awal dari jam biasanya.
"Ada yang ingin ku tanyakan padamu."
Jisoo menoleh saat mendengar suara Jennie. Adiknya itu terlihat berjalan menghampirinya.
"Kemarin, kau kemana saja?"
Pertanyaan Jennie terdengar seperti sedang mengintrogasi Jisoo. Tatapan gadis itu masih sama. Selalu menatap Jisoo dingin.
"Bukankah aku sudah memberitahu Chaeyoung jika aku kembali ke apartemen."
Jennie tersenyum tipis. Ia tau jika kakaknya itu sedang tidak jujur.
"Aku melihatmu di taman kota. Sedang memeluk seseorang, ku pikir dia seperti Sooyoung."
Jisoo diam membeku mendengar ucapan Jennie. Bagaimana mungkin Jennie bisa tau dirinya bersama Joy kemarin.
"Kau berbohong pada kami? Kau membohongi adikmu sendiri?"
Sudah di pastikan hubungan persaudaraan mereka akan semakin buruk setelah Jennie mengetahui Jisoo berbohong padanya.
"Kau diam saja? Berarti benar kau membohongi kami."
"Jennie aku..."
Lidah Jisoo seolah kelu. Rasa bersalah tiba-tiba muncul saat melihat wajah kecewa adiknya. Dia menyesal karna sudah membohongi adik-adiknya.
Jennie tak habis pikir dengan kakaknya. Sifat Jisoo benar-benar berubah. Padahal sebelum-sebelumnya Jisoo tak pernah seperti ini.
"Tak perlu di jelaskan. Aku kecewa padamu Hwang Jisoo."
Jennie berlalu meninggalkan Jisoo yang termenung. Jennie berusaha meredam amarahnya. Ia masih bisa berpikir jernih hingga tak ingin meledakkan emosinya pada kakak sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE 2
Fanfiction"Inikah caramu menghukum ku?Jika iya, kau benar-benar berhasil melakukannya." "Mengapa kau tak mengatakannya dari awal!" "Satu kali pun kau tak pernah memberiku kesempatan untuk mengatakannya!" "Jika kau dengar ini, kembalilah. Hanya kau yang bisa m...