Part 7

1.5K 215 12
                                    

Chaeyoung berjalan keluar dari rumah sakit dengan perasaan tak menentu. Kedua tangannya saling meremas. Gadis itu menghentikan langkahnya, memilih bersandar pada dinding di belakangnya. Nafasnya terlihat naik turun, ia memejamkan matanya sejenak. Mencoba menenangkan diri karna terlalu shock dengan apa yang baru saja ia ketahui.

'Tidak mungkin.' Batin Chaeyoung.

Ia merogoh ponsel di saku jaketnya. Dengan tangan bergetar ia menggeser layar ponselnya, mencari kontak seseorang untuk ia hubungi. Cukup lama ia menunggu hingga panggilan itu terangkat.

"M..ma."

"Sayang, ada apa denganmu? Kau baik-baik saja?"

Suara Chaeyoung yang bergetar tentu mengundang kekhawatiran Ibunya.

"Y..yeri, aku bertemu dengannya."

......

Jisoo melangkah gontai memasuki rumahnya. Langkahnya terhenti saat akan melewati ruang tengah. Disana ia melihat semua anggota keluarganya berkumpul, kecuali Chaeyoung.  Semakin membuat terheran karna sang Ibu terlihat menangis seraya memeluk Lisa yang juga menangis sesegukan. Jennie, gadis itu duduk terdiam di atas sofa.

"Jisoo, Papa ingin bertanya padamu."

Jisoo terkejut saat tiba-tiba Papanya menarik tangannya dan mendudukannya di sebelah Jennie.

"Ada yang kau sembunyikan dari kami?"

Jisoo mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti maksud ucapan Ayahnya.

"Chaeyoung melihat Yeri terbaring di rumah sakit. Apa kau tau sesuatu Jisoo?"
Kini suara lembut Ibunya yang terdengar. Dapat Jisoo lihat tatap sedih dari mata Ibunya.

Jisoo tentu bingung dengan ucapan Ibunya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mengapa Chaeyoung bisa bertemu Yeri? Jisoo tau jika Chaeyoung sedang ada urusan hingga mengharuskannya terbang ke Indonesia. Tapi Jisoo tidak tau apa yang di lakukan adiknya itu.

Kini semua mata tertuju pada Jisoo. Menunggu jawaban apa yang akan di lontarkan oleh sulung Hwang. Jisoo terdiam beberapa saat. Apakah ia akan mengatakan yang sebenarnya. Setelah dua tahun lebih ia hanya diam, membiarkan anggota keluargannya perlahan membenci Yeri.

"Jawab Kak! Kau tau sesuatu terjadi pada Yeri!"

Jisoo tersentak saat suara adiknya terdengar seperti bentakan. Ia sudah menduga bahwa cepat atau lambat mereka akan tau perihal apa yang terjadi pada Yeri. Namun rasanya semua sudah sangat terlambat.

"Aku tak mengerti maksud kalian."

Jawaban Jisoo membuat Jennie geram. Kakaknya itu sudah menyembunyikan hal besar dari keluarganya.

"Jawab Hwang Jisoo! Kau tau apa yang terjadi dengan Yeri dan kau terus saja menutupinya!"

Jisoo sungguh muak dengan semua tingkah adik-adiknya. Rasanya mereka sama sekali tak menghargai dirinya sebagai kakak. Bahkan mereka berani berteriak di hadapannya.

"Lalu apa yang akan kalian lakukan jika aku mengatakannya! Bukan kah selama ini kalian sudah tak peduli pada Yeri!"
Jisoo tentu emosi. Keluarganya itu benar-benar membuatnya bingung.

Genggaman hangat dari seseorang yang duduk di dekatnya membuat Jisoo menoleh ke arahnya.

"Mama mohon Jisoo. Katakan apa yang tidak Mama tau tentang Yeri. Jangan buat Mama semakin menyesal karna tidak tau apa-apa tentangnya."

Wajah memohon sang Ibu membuat Jisoo luluh. Ia tidak suka melihat Ibunya menangis seperti ini.

"Yeri kecelakaan."

PROMISE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang