15 | Ketiban Tresna

4.1K 695 93
                                    

Ketiban Tresna = Jatuh Cinta



***



1359

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Hayam Wuruk telah tiba. Sebagai seorang maharaja yang begitu taat agama dan menghormati leluhur, beberapa tahun sekali ia menyempatkan diri untuk menyambangi pendharmaan para raja Wangsa Rajasa. Tahun ini, ia akan mengunjungi Tumapel. Sayang sekali, Sudewi yang tengah mengandung tak diperbolehkan oleh tabib untuk bergabung, takut mempengaruhi janin di rahimnya. Petang hari, rombongan keluarga temenggung dari Kahuripan tiba dan mereka bergabung dengan keluarga temenggung dari Trowulan yang sudah tiba pada siang harinya. Malamnya, Hayam Wuruk menjamu mereka di Pendopo Agung. Dengan gagah, sang maharaja memasuki pekarangan pendopo beriringan dengan sang permaisuri.

Setelah melakukan penyambutan, mata Hayam Wuruk berkelana menatap satu per satu keluarga temenggung yang hadir. Sesaat kemudian, matanya menangkap keberadaan seorang gadis cantik yang tengah menunduk sopan. Gadis itu sedikit mendongak untuk berbincang dengan seorang lelaki muda di sebelahnya. Segala sesuatu dari perempuan itu, caranya berbicara dan bahkan mengedipkan mata, secara magis menyihir seluruh perhatian Hayam Wuruk. Secara tidak sengaja, gadis itu menatap mata Hayam Wuruk dan pandangan mereka bertemu. Ketika gadis itu cepat-cepat mengalihkan pandangan dengan semakin menundukkan kepala, Hayam Wuruk mengulum sebuah senyuman. Entah mengapa kejadian kecil seperti itu mampu membuat hatinya berbunga-bunga.

Sudewi menyadari ke mana mata sang maharaja tertuju selama perjamuan itu berlangsung. Ia merasa bahwa kali ini, Hayam Wuruk tengah benar-benar jatuh cinta. Bukan ia tak menyadari, sedari dulu ia tahu bahwa lelaki itu mencintainya. Namun, hingga kini Sudewi tak bisa membalas perasaan Hayam Wuruk. Ia tak masalah jika Hayam Wuruk mengambil gadis lain sebagai selirnya atau bahkan secara resmi menikahi mereka. Setelah pernikahannya dengan Sudewi, Hayam Wuruk memang mengambil seorang perempuan dari kalangan status sosial menengah ke bawah sebagai selirnya, Nilamsari. Akan tetapi, yang Sudewi pahami adalah Hayam Wuruk tak benar-benar mencintainya, hanya sebatas rasa kasih dan ingin mengangkat derajat perempuan yang kerap diejek atas keterbatasan ekonomi itu. Pun setelah kejadian naas yang menimpa Nilamsari, Hayam Wuruk kembali dirundung perasaan bersalah. Mengapa setiap perempuan yang berhubungan dengannya selalu ditimpa kemalangan?

Kali ini, Sudewi merasa berbeda. Tatapan Hayam Wuruk itu, bukanlah hanya penggambaran rasa kasih. Lebih dari itu, Sudewi sangat mengenal arti tatapan Hayam Wuruk yang sedari dulu ia terima. Cinta, Adimas Hayam Wuruknya kembali jatuh cinta. Terus mengamati mereka berdua, Sudewi hendak tertawa ketika mendapati Hayam Wuruk memalingkan wajah begitu gadis yang tadi mencuri pandang ke arah sang maharaja.

Sudewi memanggil salah satu dayangnya, Kemuning untuk mendekat. Ia berbisik pelan agar Hayam Wuruk tak bisa mendengarnya, "Kemuning, siapakah gadis itu?"

"Gadis itu adalah putri dari Temenggung Adi Wirakusuma, Gusti," bisik Kemuning pelan begitu mengetahui gadis mana yang dimaksud oleh Sudewi, "Namanya adalah Dyah Gauri Kusuma Cahyaratri dan masih berkerabat jauh dengan Wangsa Rajasa dari garis keluarga Dyah Lembu Tal."

"Apakah kau mengetahui hal lain tentang gadis itu?"

Kemuning mengangguk. "Yayi Lembayung mendengar bahwa gadis itu baru saja pulih setelah mengalami kejadian yang hampir merenggut nyawanya, Gusti."

Tak mengekspektasi jawaban yang dilontarkan dayang kesayangannya, Sudewi tampak terkejut. "Kejadian apa itu?"

"Yang Hamba dengar dari Yayi Lembayung, Ndoro Gauri tenggelam dan terbawa arus sungai sebelum diselamatkan oleh kangmasnya. Setelah siuman, Ndoro Gauri mengalami hilang ingatan. Lelaki muda yang berada di sebelahnya itu adalah sang keponakan, Dyah Arangga Kusuma."

Lelara Ing AtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang