1

11.9K 759 86
                                    

Dikediaman keluarga harmonis namun rusuh, yaitu keluarga bapak Podd yang memiliki banyak sekali anak.

Menurut sang kepala keluarga, banyak anak banyak rezeki. Tapi siapa sangka, banyak anak malah membuat dia pusing. Karna kelakuan absur ke 5 anaknya.

"PAPO P'BRIGHT AMBIL PS DRAKE NIH!" Teriak salah satu anak kesayangannya. "BOOONGGGG.... ITU PS NYA ADA DI MEJA KOK." Bela Bright selaku anak tertua. "BERISIK JANGAN TERIAK-TERIAK. KHAOTUNG LAGI BELAJAR BUAT UJIAN!" Teriak Khaotung dari ruang belajar. "LO JUGA TERIAK." Ucap Bright.

Mau lelang anak aja rasanya {Poor Papo}.

"Diam!" Ucap Gawin yang datang dari arah dapur dengan aura yang menyeramkan. "Bright kasih PS nya Drake. Khaotung, kamu belajar di kamar." Titah Gawin, yang membuat anaknya langsung menurut.

"AJ JJ mana yang?" Tanya Podd yang penasaran kemana anak kembarnya itu. "AJ lagi les, sedangkan JJ lagi latihan basket." Jelas Gawin yang melanjutkan kegiatan memasaknya yang sempat tertunda.

"Oh iya yang, perumahan ini mau diisi sama keluarga baru. Kurang lebih 6 keluarga." Jelas Podd yang menikmati kopinya. "Oh ya? Udah bilang sama P'Off?" Tanya Gawin.

Gawin menyiapkan makan siang keluarga nya. Karna kalau tidak disiapkan, suami dan anak-anaknya pasti akan makan diluar. Yang menurut Gawin itu buang2 uang.

"Udah tadi, nanti siang keluarga pertama datang." "Yaudah, kamu pergi sendiri bisa? Aku masih harus nyuci baju sama siapin cemilan buat Khaotung." Kata Gawin. "Bisa kok. Bentar ya yang. Jangan marah... BRIGHT, DRAKE, KHAOTUNG AYO MAKAN." Teriak Podd memanggil anaknya.

Gawin yang melihat hal itu hanya geleng-geleng kepala. Cape dia tuh...

Setelah mendengar panggilan Papo nya, Bright dan Drake datang. Namun Khaotung masih dikamarnya.

"Loh Khaotung mana?" Tanya Podd, "Gak mau keluar, katanya mau belajar dulu." Jelas Bright. "Yaudah biar Moma aja yang anter makanannya. Oh iya, Bright dan Drake temenin Papo kerumah om Off ya. Soalnya mau ada keluarga baru." Ucap Gawin. "Baik Moma." Kata Bright dan Drake kompak. Gak berani mereka membantah perkataan Gawin.

Setelah makan siang, Bright dan Drake menemani Podd kerumah Off yang hanya berbeda 3 rumah dari rumahnya.

"PERMISI PAKET, CHIMON MAEN YOKK!" Teriak Drake. Bright dan Podd hanya menutup telinga.

"Kan bener By, anaknya Pak Podd. Podd bisa gak anaknya di sumpel gitu mulutnya. Teriak mulu." Kata Off yang keluar dari rumahnya. "Gua aja cape P' apa lagi lo. Udah ah, yok bahas kepindahan keluarga baru." Ucap Podd.

Off mempersilahkan Podd dan anaknya masuk kerumah. Didalam mereka membahas tentang keluarga baru yang mau pindah, sedangkan anak-anaknya main ditaman belakang rumah.

"Sekarang yang dateng keluarga siapa?" Tanya Off. "Kalau gak salah, kepala keluarganya itu CEO. Trus punya 4 anak." Jelas Podd. "Kenapa pindah?" Tanya Off lagi. "Perusahaannya terlalu jauh dari rumah lamanya, dan kampus dan sekolah anaknya juga jauh dari rumah lama." "Trus beli atau sewa?" Ini Gun yang nanya. "Bentar, kenape jadi gua yang ditanya dah. Kenapa gak nanya langsung." Kata Podd.

Off dan Gun hanya tertawa, karna mereka berhasil menjahili Podd.

Sebuah mobil mewah berhenti didepan rumah Off.

"Kayaknya itu mereka." Ucap Podd.

Satu keluarga keluar dari dalam mobil, karna penasaran siapa yang datang. Bright, Drake dan Chimon keluar.

"Selamat datang di 'Raikantopeni Gang'". Kata Off menyambut keluarga baru. "Terimakasih kasih, oh iya saya Mew Suppasit Jongcheveevat, ini istri saya Gulf Kanawut Jongcheveevat. Ini anak-anak saya, Nut Supanut Jongcheveevat, Win Metawin Jongcheveevat, Jimmy Karn Jongcheveevat, Ohm Pawat Jongcheveevat." Jelas Mew.

"Wah banyak ya anaknya." Kata Gun. "Niatnya sih pengen anak perempuan, tapi dikasihnya anak laki-laki terus." Jelas Mew.

Mereka pun masuk kedalam. Sementara ada satu orang yang terpana.

"Wow malaikat..." Ucap Bright tidak sadar. "Malaikat apaan??" Tanya Drake bingung. "Itu malaikat." Bright menunjuk kearah Win. "Eh astaga nih anak." Kata Podd panik. "Hahaha, gak apa2. Udah biasa dengernya." Kata Gulf.

Win yang mendengar itu hanya tersenyum. Sedangkan semua saudara Win menatap tidak suka kearah Bright. Bahaya nih orang {Batin Ohm}.

Setelah mengobrol Off memberikan kunci rumah ke Mew. "Nih kuncinya, rumahnya ada tengah rumah saya dengan rumah sebelahnya." Jelas Off. "Ok deh, kalau begitu kami pamit." Ucap Mew.

"Dadah malaikat, nanti kita ketemu lagi ya." Ucap Bright, yang langsung digeplak sama Podd. "Malu-maluin."

"Iya nanti ketemu lagi ya." Balas Win. Mendengar hal itu Bright langsung ingin memeluk Win. Namun di tahan sama Ohm dan Nut, dan ditarik sama Podd. "P' Bright malu-maluin, Drake mau tukar tambah P' jadinya."

Keluarga Jongcheveevat pergi. Setelah kepergian keluarga tersebut. Bright teriak tidak jelas.

"OH MY GOD. ADA BIDADARI COY." "Papo mau ganti anak gak? Drake malu banget serius." Jelas Drake. "Chimon juga malu punya tetangga kayak P'Bright." "Pengennya sih gitu, tapi nanti Papo di penggal sama Moma kalian." Kata Podd.

"Sabar ya Podd sabar." Kata Off. "Dah yok balik. Ditungguin sama Moma. P' kami pamit Yoo." Kata Podd.

Podd, Bright dan Drake pun pulang.

Mereka melewati rumah Mew. Bright pun iseng. "MALAIKAT NANTI P'BRIGHT KERUMAH YA." Teriak Bright.

Win yang lagi ngangkat kardus pun melihat sebentar dan langsung senyum. "P'Win, angkat dulu kardusnya." Kata Jimmy yang berusaha membuat P' nya tidak fokus ke Bright. "Iya iya..." Kata Win masih senyum geli.

Setelah itu Podd menarik paksa anaknya. Cape atuh dia liat kelakuan absur Bright.

Sementara di dalam rumah keluarga Jongcheveevat.

"Kamarnya ada 6, salah satunya jadiin kamar tamu. Sisanya kamar kalian." Jelas Mew. "Daddy, Ohm gak suka disini." Kata Ohm meletakkan barang terakhir. "Loh kenapa?" Tanya Gulf dari arah dapur. "Ck... Ada pengganggu." Timpal Jimmy.

Tau apa yang dimaksud anaknya. Mew mencoba menenangkan kedua bungsu tersebut. "Kan kalian bisa jaga P'Win. Lagian P' kalian udah besar, gak apa-apa lah dia deket sama anaknya pak Podd." Kata Mew.

"Gak boleh." Saut Nut. "Ish Win udah gede. Gak seru ah." Kata Win ngambek, ia pun kesalah satu kamar, yang nantinya jadi kamarnya.

"Tuh kan. Sudah, kalian lanjut beberes. Papi mau ke Win dulu." Kata Gulf yang langsung kekamar anak keduanya.

"Win Papi masuk ya." Kata Gulf. "Pi Win gak suka kalau mereka masih ngelarang Win deket sama orang lain." Keluh Win. "Papi tau, tapi maksud mereka baik loh sayang. Nanti kayak yang sebelumnya, Win cuman di kerjain doang. Wajar mereka kayak gitu." Jelas Gulf mencoba menenangkan Win.

"Tapi ini berlebihan Pi. Masa mau deket aja harus ijin dulu. Kan Win gak bebas." Win masih merajuk. "Hm... Gimana kalau, mereka dulu yang coba mencari tahu Bright seperti apa, baru deh Win boleh deket." Kata Gulf. "Iya deh..."

Setelah itu Gulf dan Win lanjut beres-beres nya.

.
.
.
.
.

"MOMA!" Teriak Bright. "Apaan sih lo, berisik banget." Kata AJ kesel. "Loh JJ? Baru nyampe? Moma mana?." Kata Bright. "Gua AJ njir. Sama adek sendiri juga. Bener-bener lu P'. Moma lagi belanja kepasar, beli bahan buat makan malam." Ucap AJ panjang. "Hahaha maap dah kalau begitu. Dah ah gua mau mandi abis itu bobo." Kata Bright ninggalin AJ.

"AJ dah pulang? Kok sendiri? JJ mana?" Tanya Drake. "Tuh lagi mandi, lo abis darimana dah?" Tanya AJ penasaran. "Kerumah om Off, nemenin Papo." Jelas Drake yang mengambil minuman di kulkas.

"Ngapain?" "Ketemu sama keluarga baru." "Wah... Ada yang cakep kagak?" Tanya AJ. "Biasa aja, beda sama P' lo tuh. Udah kayak orang stress, bikin malu." Keluh Drake. "Yeh kayak gak tau P' Bright kayak apa." Kata AJ.

Setelah itu mereka melanjutkan kegiatan masing-masing.

________________________________

HOLA Terimakasih sudah mau membaca cerita absur ini.

Maaf kalau banyak typo yang bertebaran.

Don't Forget Follow, Vote and Comment.

Raikantopeni Gang || LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang