part 18

351 24 0
                                    

Beberapa kali Arka melamun, beberapa kali juga Arka meneteskan air mata. Untungnya cafe itu sedang sepi, karena memang ia datang pada waktu sekolah.

Vano is calling

Tiba tiba Vano menelfonnya

"Halo"

"kenapa?"

"lo dimana?"

"Kafe"

"Lo bolos?"

"Hm"

"Anjing, cepet sini lo. Dicariin kepsek Lo tuh"

"Mau apa?"

"Ya gatau, buruan Lo bisa kena skors"

"Iya iya" pasrah Arka lalu menutup telfonnya dan segera bangkit dan pergi menuju sekolahnya

Sampai didepan gerbang sekolah, Arka langsung memasuki area sekolah. Karena gerbang yang kebetulan tidak ditutup.

"Wah wah, ada anak yang baru berangkat ni. Bau baunya abis bolos" kata Kenzie yang memang melihat Arka berangkat sekolah.

Arka tak menanggapi itu, dan ia lebih memilih pergi ke dalam daripada menanggapi perkataan Kenzie

Kenzie yang melihat itu pun tertawa puas. Mereka itu dulu teman dekat ketika SMP juga. Bahkan bisa dibilang Kenzie tau tentang Awan.

"Lo darimana aja si Ka?" Omel Vano yang menghampiri Arka di Kantin

"Ga dari mana mana" jawab Arka sambil meminum jus yang ia pesan

"Lo gila bolos gitu?" Tanya Vano

Arka menggeleng

"Ck, Lo disuruh keruang kepsek. Gue denger bokap Lo juga disuruh kesini" kata Vano memelankan nada bicaranya

Tanpa menjawab kata kata Vano, Arka langsung berdiri melangkah menuju ruang kepala sekolah.

Tok tok tok

"Permisi pak" Sopan Arka

"Arka, silahkan" kata pak Radit, disana juga sudah ada Dika yang duduk didepan Radit

"Arka ada yang ingin bapak bicarakan dengan kamu" kata Pak Radit

"Iya pak"

"Apa benar kamu membolos?" Tanya Pak Radit

"Iya pak" tegas Arka, memang ini kesalahan Arka dan Arka akan bertanggung jawab

"Kenapa?" Tanya pak Radit

"Ada masalah" kata Arka yang langsung mendapat tatapan tanya dari Handika

"Kenapa Arka? Tidak biasanya kamu membolos dan nakal seperti ini?" Tanya Pak Radit lagi

"Tidak apa apa pak" tegas Arka sekali lagi

"Yasudah kalau begitu, kali ini kamu saya maafkan, tapi jika kamu mengulanginya lagi, saya tidak segan segan memberi kamu skors" ancam pak Radit

"Baik pak" kata Arka

"Kamu boleh keluar" Arka mengangguk dan melangkah keluar tanpa menatap Handika

Didalam ruangan Dika dan Radit sedang membicarakan Arka

"Jadi bagaimana pak?" Tanya Dika memulai pembicaraan

"Begini pak belakang ini Arka lebih pendiam daripada sebelumnya, untuk ekstrakulikuler paskibra ia memilih keluar pak, untuk volly nya juga ia tinggalkan. Saya dapat laporan dari banyak guru bahwa Arka sering melamun dikelas, nilai ulangan hariannya pun menurun. Apa ada masalah dengan Arka pak?"

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang