"Assalamualaikum" ucap Arka memasuki dalam rumahnya
"Wa'alaikumsalam" jawab Laras dan Rika
Tanpa basa basi Arka langsung menaiki tangganya.
"Ka, kamu udah makan belum?" Teriak Laras yang melihat anak tengahnya segera berlalu pergi ke kamarnya
"Udah" balas Arka
"Kakakmu kenapa Rik?" Tanya Laras pada Rika yang ada di sampingnya
Rika menggeleng, ia juga tak tau kakaknya itu kenapa
Dikamar Arka belum berganti baju, ia masih menggunakan seragam sekolah, jaket, dan sepatunya. Pikirannya kalut, ia tak tau harus berkeluh kesah dengan siapa. Kedua orang tuanya pun tak akan ia keluh kesah i. Adiknya? Ia tak mau menyangkut pautkan siapapun dalam persoalan kali ini. Dengan pikiran cepat, Arka membuka tas sekolahnya, mengambil dompet dan menyambar kunci yang ada di atas nakas. Ia berlari keluar dan menuruni anak tangga dengan cepat
Laras yang melihat Arka seperti orang yang terburu buru itu pun bertanya tanya. Ada apa dengan anak tengahnya itu?
"Ka, mau kemana?" Teriak Laras namun tak ada jawaban dari Arka
"Dia kemana?" Tanya Leo yang baru saja datang
"Gatau, kamu susul sana kak" suruh Laras
"Iya, nanti" kata Leo
Sedangkan disisi lain, Arka mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, berhubung juga jalanan tidak terlalu macet dan padat. Tapi tak berapa lama hujan pun turun membasahi Arka, tak ada keinginan untuk berteduh, Arka terus melajukan motornya. Masih pukul 15.45 siang menjelang sore untuk anak anak sekolah pulang.
Arka terus mengendarai motornya, hingga membawanya ke sebuah danau. Jauh dari pemukiman. Hujan pun masih cukup deras. Arka turun dari motornya, melepas helm. Ia pun lupa membawa jaket
Ia duduk dipinggir danau, menekuk lutut dan memeganginya. Menangis dalam diamnya
"Gue kangen lo" kata Arka pelan
"Gue butuh lo" lanjutnya lagi
Ia mengambil dompetnya, membukanya dan mengambil foto seseorang yang selalu ia simpan dan ia ingat itu.
"Lo kenapa ninggalin si Sa. Gue kangen sama lo, disaat gue bener bener butuh lo malah lo ga ada disisi gue. Mana janji lo Sa? Mana!" Sentak Arka lalu menangis keras.
Ia lelah, lelah dengan segalanya. Rasanya ia ingin ikut dengan sahabat kecil dan juga pacarnya itu. Jika kalian bertanya siapa dia? Dia adalah SHAFASA AWAN KINARA, teman masa kecil Arka, sahabat juga pacar yang hanya bertahan selama 1 tahun itu. Awan sudah pergi meninggalkan Arka untuk bersekolah diluar negeri. 1bulan berlalu Awan dan Arka masih sering berkomunikasi. Tapi setelah itu, Awan dan Arka putus kontak. Itu terjadi ketika Arka masih duduk dikelas 10. Awal kelas sepuluh ia seperti orang bingung. Ia selalu diam dan murung. Tetapi ia mencoba mencari kesibukan, dan ya, kesibukan itu ia temukan di paskib
"SA GUE KANGEN SAMA LO!" Teriak Arka keras. Ia menangis terus menangis. Ia ingin menceritakan semuanya pada Awan, atau kerap ia panggil Shafa.
1jam berlalu, Arka masih belum bangkit dari tempatnya. Rasa sakit juga lelahnya belum sepenuhnya ia curahkan. Matanya merah, wajahnya pucat, juga tangan yang sudah keriput itu. Memang hujan belum juga berhenti hingga 1jam.
Dengan berat hati Arka bangun dari tempat nya, hujan sudah sedikit reda. Berhujan hujanan juga berteriak membuatnya sedikit lega. Ia mengendarai motornya untuk pergi ketaman bukan pulang. Karena jika dirumahpun, mungkin emosinya akan kembali naik. Dengan keadaan basah kuyup ia pergi ketaman. Sebenarnya hari sudah gelap, tapi ia tidak pedul
***
Di taman Arka duduk di kursi taman yang dulu sering ia duduki bersama Awan. Ia melamun sesekali.Tak lama berselang, ia mendapat telfon dari Rizal. Teman paskibnya
"Halo"
Sebelum itu Arka menghapus air mata yang keluar juga menarik nafas panjang
"Halo"
"Ka, lo dimana?"
"Diluar. Kenapa?"
"Bisa kesekolah ga? Penting"
Arka melihat jam tangannya dan menunjukkan pukul 18.40
"Kalian latihan malem?"
"Iya, lo bisa kesini ga?"
"Apa?kenapa?buat apa?" Tanya Arka bertubi tubi
"Please dong Ka, lo kesini ya"
"Gue?"
"Iyalah siapa lagi kalo bukan lo, buruan!"
"Iya iya"
Dengan terpaksa Arka pergi kesekolah. Dulu ia memang sering pergi kesekolah malam malam seperti ini untuk latihan, tapi sudah ia pastikan ia takkan datang kesekolah malam malam lagi.
20 menit berlalu
Arka sampai diparkiran sekolah. Membenarkan rambut juga bajunya yang basah. Berjalan dengan tangan yang ia masukkan ke saku celana
(Aing bikinnya sambil ngebayangin, ganteng banget ya allah)Ia berjalan menuju lapangan. Sudah terdengar brisik brisik dari anak Paskib
"Liat Rizal?" Tanya Arka pada salah satu adik kelas. Adik kelas yang melihat Arka basah kuyup itupun tercengang
"Ouh itu kak, ada di depan tiang bendera" jawab adik kelas itu sedikit gugup
"Thanks" jawab Arka lalu pergi kedepan tiang bendera
Didepan tiang bendera ada Bima, Rizal, dan Revan yang sedang berbincang
"Eh Ka" panggil Rizal yang melihat kedatangan Arka itu
"Mau apa?" Tanya Arka to the point
"Duduk dulu deh Ka, lo abis ngapain juga basah kuyup gini"kata Bima santai
Bukannya duduk ia malah melipat kedua tangannya didepan dada
"Mau apa?" Tanyanya dingin
"Em, kita mau Lo gabung lagi Ka" kata Revan sedikit keras
"Enggak"
***
Maapin ya, aku lagi pusing banget
Hope you like it guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE SETELAH BACA] Muhammad Ghatfan Arkano Anak ke 2dari 3 bersaudara yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan caranya sendiri.Tapi, cara yang baik Dimata Arka kadang salah dimata orang lain. Kakak nya sendirilah y...