Setelah merenung ditaman dekat lapangan Arka segera kembali ke kelas. Tapi dijalan ia menuju ke kelas ia merasakan tangannya sakit, sangat sakit. Arka memilih pergi kekamar mandi dan meluapkan rasa sakitnya disana.
Ia tak tau apa yang membuatnya kesakitan itu. Apa mungkin tangannya terlalu tertahan saat menyetir tadi? Apa pen copot? Itu yang ada dipikiran Arka sekarang
"Akhhh" teriak keras Arka. Sangat keras.
Arka terbujur lemas di kamar mandi. Rasa sakitnya semakin menjadi. Selang beberapa menit tadi, Arka semakin kesakitan. Wajah pucat dan keringat dingin yang terlihat sekarang.
tiba tiba
Ceklek
"Arka!" Pekik seseorang itu yang melihat Arka terbujur lemas dengan wajah pucat ya
Laki laki itu mendekati Arka
"Ka, Lo kenapa? Hei?" Panik orang itu, melihat tubuh lemas Arka semakin membuatnya panik"Sakit.." lirih Arka
"Apa? Apa yang sakit?" Tanya Revan. Laki laki itu adalah Revan
Tak sempat menjawab, Arka sudah jatuh pingsan.
"Ka! Bangun woy!" Panik Revan. Tanpa berpikir panjang, Revan langsung menggendong Arka di punggungnya. Padahal tubuh Arka lebih tinggi darinya, tapi untung saja berat badan Arka lebih ringan dari berat badannya.
Revan membawa Arka keuks
"Kenapa kak?" Tanya Naya anggota PMR yang bertugas menjaga UKS
"Gatau, dia tadi tiba tiba pingsan" kata Revan dengan muka paniknya
"Bentar, gue ambil minyak angin dulu" kata Naya
Revan terus memperhatikan Arka, ia heran padahal daya tahan tubuh Arka itu bisa dibilang kuat. Ia bingung, kenapa Arka bisa bisa pingsan seperti ini
"Gue dimana?" Tanya Arka yang sudah bangun dari pingsannya. Ia melihat sekeliling dan ia melihat Revan yang berdiri menatapnya disamping brankar
"Lo di UKS" kata Revan
Arka berusaha bangun dan mengambil sikap duduk. Revan yang melihat itu langsung duduk disamping Arka. Arka sibuk memegangi tangan kanannya
"Gips Lo kenapa dilepas?" Tanya Revan
"Engga gapapa" elak Arka
"Nay" panggil Revan
"Iya kak kenapa?" Tanya Naya
"Tu tangan Arka tolong Lo gips in" suruh Revan
Naya langsung mengambil gips dan duduk didepan Arka
"Siniin tangan Lo" kata Naya
Arka memberikan tangannya dan Naya mulai membalut tangan Arka
Setelah beberapa menit Naya pun selesai membalut tangan Arka "udah ni Ka, gue kesana dulu" pamit Naya
"Thanks" kata Arka
Setelah Naya pergi meninggalkan Arka dan Revan, Arka masih terdiam dan Revan pun tidak membuka suara. Akhirnya Revan pun membuka suara
"Lo sebenarnya kenapa si ka?" Tanya Revan
"Gue gapapa" kata Arka
"Jujur aja deh ka"
"Gue Gatau harus mulai cerita dari mana" kata Arka memberanikan diri untuk bercerita pada Revan
"Cerita aja sama gue ka" kata Revan
Arka terdiam sesaat dan menghela nafasnya pelan
"Iya nanti gue ceritain" lalu Arka bangkit dari Brankar
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE SETELAH BACA] Muhammad Ghatfan Arkano Anak ke 2dari 3 bersaudara yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan caranya sendiri.Tapi, cara yang baik Dimata Arka kadang salah dimata orang lain. Kakak nya sendirilah y...