***
Arka dan Vino sudah berada dilapangan bersama beberapa anak paskib lainnya. Ya hari ini Arka ada jadwal ekstra paskib, ia sudah dibilang cukup lama karena ia mengikuti paskib sejak awal kelas 10 sedang ada Beberapa anak paskib yang mengikuti paskib di awal kelas 11"Ishoma 15 menit lalu langsung latihan" kata Bima selaku danton itu dengan tegas
"Siap ya kak" ucap tegas anak paskib
"Tanpa penghormatan bubar jalan" komando Bima
Pasukan segera membubarkan diri dan ishoma, ada yang makan, sholat, dan ada yang hanya duduk duduk santai.
Karena Arka sudah sholat ia hanya duduk dipinggir lapangan, tetapi dari tatapannya ia sedang memikirkan sesuatu
"Woi, ngelamun aja lu" kaget Bima pada Arka
"Ck" kesal Arka, walaupun Bima adalah kakak kelas Arka, Arka menganggap Bima hanya seperti teman kelasnya, tetapi Arka tak pernah lupa akan sopan santunnya
"Mikirin apa?" Tanya Bima yang sebenarnya sedari tadi memperhatikan Arka itu
"Lo tau kan kak, kakak gue gimana? Gue takut dia malah ngancurin ini kak" jelas Arka, Bima adalah salah satu orang yang Arka percaya selain Vino
"Iya, kenapa emang? Maksud gue kenapa Lo takut?" Tanya Bima
"Lo tau kan dia sebenci itu kalo gue ikut paskib atau apapun itu, dia kayak ga mau gue ikut organisasi kak" jelas Arka
"Lo gausah mikirin dia ka, cukup dengan Lo buat bangga orang tua Lo aja. Gausah mikirin dia oke?" Yakin Bima pada Arka, karena Bima tau sifat Arka
"Udah 15menit, ayok latihan" ucap Bima karena Arka masih melamun itu
"Udah gausah dipikirin, eh lu udah makan kan?" Tanya Bima
Arka mengangguk bohong, lalu bangkit dari duduknya"Yaudah yuk, latihan" ajak Bima
2jam berlalu, ya anak paskib pasti selalu latihan 2 jam sehari tapi hari latihan itu hanya hari Senin, Rabu, dan Sabtu saja jadi dihitung hitung Arka dan teman temannya latihan 6jam seminggu kadang Minggu mereka sering mendadak latihan juga, jika Minggu mereka akan berlatih kurang lebih selama 6jam. Gila memang tetapi itu adalah ketetapan sekolah dan juga ketetapan kakak kelas mereka dulu
Pukul 18.15 sekarang
Arka baru saja selesai beristirahat, ia langsung pergi menuju parkiran. Diparkiran sudah terlihat sepi, hanya ada motor nya saja kali ini. Arka sudah sampai diparkiran. Sebelum ia memakai helm nya, ia mendapat telfon dari sang adik
"Halo"
"Halo, kak beliin aku martabak manis ya"
"Rasa apa?"
"Coklat keju aja"
"Ya"
"Makasih kak"
Arka menutup telfonnya dan segera memakai helm.
***
Diperjalanan Arka merasa perutnya bermasalah ia menahan rasa sakit yang timbul ituSetelah mendapatkan martabak pesanan Rika adiknya ia langsung bergegas pulang karena waktu dijamnya sudah menunjukan pukul 18.45 sudah sedikit larut dan ia belum melaksanakan sholat Maghrib, sakit diperutnya masih terasa hingga menimbulkan sedikit rasa pusing
Tepat pada pukul 19.00 Arka sampai dirumahnya dan tepat saat itu juga adzan isya berkumandang. Arka memasuki rumah dengan membawa kantung kresek yang berisi martabak
"Assalamualaikum" ucap Arka sambil membuka pintu utama
"Wa'alaikumsalam" Jawab empat orang yang sedang duduk diruang keluarga sambil menonton televisi itu
"Malem banget ka" kata Handika
"Iya" Arka menyalimi kedua orang tuanya dan jawaban singkat pun mulai Arka keluarkan.
"Jadi anak ga tau waktu banget" timpal Leo, kakak Arka
"Nih dek martabak nya" Tak menggubris kakaknya ia malah memberikan nya pad Rika
"Makasih kak" Ucap Rika dengan senyum mengembang di bibirnya
"Yah, Bun aku keatas dulu" pamit Arka
"Kamu udah makan belum?" Tanya Laras pada anak tengahnya itu. Arka hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan keempat orang itu
"Dasar ga sopan" kata Leo dengan nada bicara tak suka itu
"Leo!" tegur Handika pada putra sulungnya itu
***
Dikamar Arka masih sibuk mencari berkas berkas yang ia butuhkan untuk besok, ia sudah mandi dan membersihkan diri. Tapi, ditengah ia mencari berkas berkas itu rasa pusing menghampiri kepalanya."Duh kenapa si" monolog Arka sambil pergi ke tempat tidurnya
Arka duduk ditepi ranjang dan mengambil Hp di nakas lalu menghubungi Rika untuk datang kekamar nya
Rika🐰
Dek
Kenapa kak?
Kekamar kakak bisa ga?
Ada apa?
Mau minta tolong
Tungguu
ReadArka langsung meletakkan hp nya diatas Nakas lagi dan mulai memijat kening kepalanya
tok tok tok
"Masuk aja, ga dikunci" kata Arka
Ceklek
Rika masuk dan duduk menjejeri Arka di tepi Ranjang
"Kenapa kak?" Tanya Rika, btw Rika kelas 3 SMP. Sifatnya sama seperti Arka, dingin dan cuek. Tapi itu malah membuatnya menjadi lebih cantik
"Bantuin kakak ambil berkas berkas dilemari ya" pinta Arka lemah lembut pada sang adik ini
"Apa aja?" Rika tak keberatan jika Arka meminta tolong
"KK, Akte, sama ambilin kartu pelajar kakak di dompet. Buka aja dompetnya gapapa" kata Arka lalu ia malah merebahkan tubuhnya sambil memijat keningnya yang semakin pusing itu
"Iya. kakak sakit?" Tanya Rika sebelum mencari berkas berkas yang Arka suruh itu
"Engga" elak Arka. Rika langsung mengambil berkas berkas yang diminta Arka, tak butuh waktu lama Rika sudah mengambil semuanya dan menaruhnya diatas meja belajar Arka
Melihat Arka yang sepertinya sudah terlelap itu Rika tak tega untuk membangunkan Arka yang terlihat kelelahan itu
Rika keluar dan mematikan lampu kamar Arka dan menutup pintu dengan pelan
TBC........
Don't forget to coment and vote 😊😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE SETELAH BACA] Muhammad Ghatfan Arkano Anak ke 2dari 3 bersaudara yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan caranya sendiri.Tapi, cara yang baik Dimata Arka kadang salah dimata orang lain. Kakak nya sendirilah y...