Arka kembali ke kelas dengan wajah yang masih pucat
Tok tok tok
"Permisi pak" ucap Arka sopan
"Darimana kamu Arka" tanya pak Budi, guru Biologi yang sedang mengajar dikelas Arka
"Saya dari ruang guru pak. Memberikan berkas berkas"
"Yasudah alasan kamu saya maklumi, silahkan duduk" kata Budi
"Terimakasih pak" Ucap Arka lalu segera duduk disebelah Vino. Vino yang memperhatikan Arka pun terlihat bingung dengan perilaku Arka yang sangat sangat pendiam kali ini
"Baik, anak anak Kita lanjutkan pada bab.........."
***
Bel pulang sekolah berbunyi, Arka sudah siap untuk pulang. Arka tidak menebeng Vino karena katanya Vino ada acara. Jadi ia akan menaiki angkot atau memesan ojek online untuk mengambil motornya. Ketika ia berjalan menuju parkiran tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya
"Kak Arka!" Panggil seseorang dari jauh. Arka memberhentikan langkah nya dan menengok ke arah orang yang memanggilnya
Seseorang itu berlari menghampiri Arka
"Kenapa, Put?" Tanya Arka pada adik kelasnya yang bernama Putri itu dan sekaligus satu ekskul paskib dengan Arka
"Anak anak kelas 10 mau latihan buat upacara kak. Tapi ga ada yang ngawasin, kak Bima sibuk. Kalo Kak Arka ngga keberatan Kakak mau ngawasin kita ga?" Kata Putri menjelaskan
Arka menghembuskan nafas pelan lalu sedikit memijit pangkal hidungnya karena kepalanya masih terasa pusing "iya gue awasin" final Arka
"Gapapa kak?" Tanya Putri memastikan
"Iya gapapa" jawab Arka sambil tersenyum
"Makasih kak"
"Iya" Arka dan Putri berjalan menuju lapangan sekolah. Disana sudah banyak siswa siswi kelas 10 yang juga mengikuti paskib
"Kalian latihan kayak biasa dulu baru latihan yang tata upacara" perintah Arka
"Siap ya kak!" Jawab mereka serempak
Alva selaku danton kelas 10 pun mengambil alih pasukan sedangkan Arka ia duduk di bangku yang tersedia dan mengamati gerakan demi gerakan. Tapi lama kelamaan Arka merasa pusing dikepalanya bertambah. Ia memejamkan mata nya untuk mengurangi rasa sakit itu
"Misi kak"
"Eh iya" kaget Arka
"Maaf kak, kita udah selesai" kata Alva
"Oh. Udah diambil peralatannya upacaranya?" Tanya Arka
"Siap sudah kak"
"Oke" Arka bangkit dari duduknya dan berdiri dipinggir lapangan untuk memperhatikan
Setelah sekitar 20menit latihan pun selesai
"Makasih kak udah mau ngawasin sama ngajarin kita" kata salah satu siswa kelas 10
"Iya sama sama, kalau gitu gue balik duluan ya" pamit Arka
"Iya kak, hati hati kak" Arka membalasnya dengan senyuman
Arka berjalan menuju gerbang, hari sudah dibilang sore karena sudah jam 17.15
"Duh gue gabawa uang lagi, saldo gue juga abis" gumam Arka yang mengingat jika ia tidak membawa uang dan saldo gopay nya habis
akhirnya ia menelpon sang ayah untuk menjemputnya
"Halo ka, gimana?"
"Halo"
"Kenapa?"
"Ayah pulang kapan?"
"Ini mau otw, kenapa? Mau titip apa?"
"Jemput Arka di sekolah bisa ga yah?"
"Lah motor kamu kenapa emangnya?"
"Tadi pas mau berangkat mogok, jadi lagi dibengkel" bohong Arka
"Yaudah tunggu ya"
Tut
Arka duduk di halte bis yang ada didepan sekolahnya sambil mendengarkan musik untuk menghilangkan rasa bosan tapi rasa sakit dikepalanya masih terasa, wajahnya pucat dan tubuhnya lemas
Tin tinnn
Terdengar klakson dari mobil yang ia kenal itu adalah mobil ayahnya. Arka berdiri dan berjalan menuju mobil itu. Arka memasuki mobil ayahnya dan menyalimi Handika
"Kamu sakit ka?" Tanya Dika yang memperhatikan Arka
"Engga" jawab Arka singkat
"Bener?" Arka mengangguk
"Yaudah. Beli makan dulu ya buat makan malam" lagi lagi Arka mengangguk
Ia memejamkan matanya dengan headset yang masih terpasang dikedua telingan
***
"Ka hey bangun, udah sampe" kata Dika membangunkan"Ka" tidak ada jawaban dari Arka
Dika menggoyangkan tubuh Arka "hey bangun ka, udah sampe"
"Engh.."
"Yuk turun udah sampai"
"Iya yah" kata Arka lemas
Arka turun dan memperhatikan isi garasi tidak ada mobil kakaknya Leo, yang berarti Leo belum pulang.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Udah pulang mas?" Tanya Laras menyalimi Dika, Dika tersenyum senang sebagai jawaban
"Sama kamu juga ka?" Arka mengangguk lalu menyalimi Laras dengan muka asamnya itu
"Aku langsung keatas" Kata Arka datar
"Aku rasa ada yang ga beres" ucap Dika menatap punggung Arka yang menjauh itu
"Kamu mau makan dulu atau mau mandi dulu?" Tanya Laras
"Makan dulu aja"
"Yaudah yuk"
Mereka berdua berjalan menuju ruang makan yang notabene nya dekat dengan tangga
"Astaghfirullah Arka" kaget Laras dan Dika yang melihat Arka berdiri memegangi tangga dan mengerang kesakitan
"Kenapa hey?" Tanya Dika mendekati Arka
"Bun panggilin Dokter sekarang" pinta Dika lalu mengendong Arka menuju kamarnya. Wajah Arka pucat sangat pucat, tubuh yang digendong Dika pun lemas.
"Iya yah" jawab Laras
Dika menidurkan Arka di kasur king size nya. Posisinya Arka masih memakai seragam sekolah. Dika memperhatikan wajah pucat Arka
"Gimana yah?" Tanya Laras yang baru saja datang setelah menelepon dokter
"Badannya anget, kamu ambil kompresan ya" perintah Dika
"Iya" patuh Laras
Setelah menunggu beberapa saat Dokter keluarga mereka pun datang dan segera memeriksa Arka.
"Gimana keadaan Arka?" Tanya Dika pada dokter yang sudah selesai memeriksa Arka. Sebut saja, Dokter Andi
"Sebenarnya tidak ada yang parah tapi...."
Tbc...........
Don't forget to coment and vote 😉😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE SETELAH BACA] Muhammad Ghatfan Arkano Anak ke 2dari 3 bersaudara yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan caranya sendiri.Tapi, cara yang baik Dimata Arka kadang salah dimata orang lain. Kakak nya sendirilah y...