"gimana Arka? Kamu mau ngundurkan diri dari team?" Tanya pak Sandy kaget. Arka sudah menghadap pak Sandy sepulang sekolah.
"Iya pak saya minta maaf" kata Arka
"Alasan kamu apa Arka? Pertandingan kurang beberap Minggu lagi"
"Ada yang tidak bisa saya jelaskan pak. Sekali lagi saya minta maaf" kata Arka. Pak Sandy diam.
"Kalau begitu itu saja yang saya bicarakan. Saya permisi pak" pamit Arka lalu meninggalkan ruang guru.
Arka terpaksa memakai jaket di area sekolah karena ia tak mau ia menjadi bahan pembicaraan lagi.
Arka berjalan dikoridor yang langsung menghadap lapangan outdoor yang sedang digunakan anak paskib latihan. Arka memang belum resmi mengundurkan diri dari paskib. Dia juga belum bilang jika ia mengundurkan diri. Tapi ia berusaha menghindar. Arka terus berjalan tanpa menoleh. Walaupun tadi dilihatnya anak anak paskib sedang beristirahat
"KA!AYO LATIHAN" Panggil Revan teman Bima atau kakak kelas Arka
Bima yang mendengar nama Arka pun langsung menoleh dan memperhatikan Arka. Tidak ada jawaban dari Arka, ia terus berjalan menyusuri koridor. Aril yang sebenarnya tau itu pun bungkam. Ia tidak percaya Arka akan keluar dari ekstra yang membawa nama baik nya dan nama baik sekolah ini.
"Dia kenapa?"tanya Revan pada anak anak
Mereka menggeleng. Revan menghela nafas pelan
"Bim?" Tanya Revan pada Bima yang diam tidak menjawab itu
"Biar Arka aja yang cerita"
"Nanti sore, pulang latihan gue mau kerumah Arka. Yang mau ikut boleh. Gue mau tanya ke dia kenapa dia ngga latihan" kata Revan, sebenarnya Revan itu menjabat sebagai ketua tapi ia serahkan pada Bima dan ia menjadi seksi kedisiplinan
"Gue ikut" kata Bima
"Gue juga"
"Kak, kita boleh ikut?" Tanya Putri anak siswa kelas 10
"Boleh, kalian boleh ikut" kata Revan
***
Arka sudah berada dirumah. Ia memilih naik ojek online daripada merepotkan Ayahnya dan Vino. Dirumah Arka kembali diam, tak banyak bicara dan lebih mengurung diri dikamar. Sekarang Arka sudah jarang sekali turun bahkan untuk sarapan dan makan malam pun Arka tak bisa dibilang jarang.
"Gue harus gimana?" Tanya Arka pada dirinya, posisinya ia berada dikamar dan sedang tiduran di kasur nya. Arka menangis dalam diamnya, seakan akan dunia nya hancur, impian, dan juga cita cita nya pun hancur.
Dibawah ada Rika yang sedang baru saja pulang sekolah. Ia langsung mengganti pakaiannya dan mencari bi Surti untuk bertanya tentang Arka
"Bi"panggil Rika
"Iya non" jawab bi Surti yang berjalan dari arah dapur
"Kak Arka udah pulang?" Tanya Rika
"Udah non"
"Sekarang dia dimana?"
"Dikamar non" Rika langsung berlari dan menuju kekamar Arka.
Sang pemilik kamar sedang menangis diam didalam kamarnya. Memandangi fotonya waktu di istana negara dan fotonya dilapangan, ada tatapan bangga dan sendu dari mata Arka
"Kak"
Tok tok tok
"Kak Arka" panggil Rika dari luar
"Kak buka kak"
"Kak jangan gitu dong"
Arka menghela nafas kasar. Ia sebenarnya sudah lelah.
![](https://img.wattpad.com/cover/235515773-288-k980711.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE SETELAH BACA] Muhammad Ghatfan Arkano Anak ke 2dari 3 bersaudara yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan caranya sendiri.Tapi, cara yang baik Dimata Arka kadang salah dimata orang lain. Kakak nya sendirilah y...