part 9

385 22 0
                                    

Hari ini, tiba saatnya Arka menjalani kehidupan nya dikarantina di Jakarta. Ia sudah berada disebuah gedung untuk tempatnya karantina.

Ia diantar oleh Dika, Laras dan pak Hari

"Yah, Bun doain Arka ya" kata Arka sambil menyalami Laras dan Dika

"Iya ka. Kamu semangat ya" kata Laras. Arka tersenyum dan memeluk sang bunda Erat

"Jaga kesehatan" pesan singkat sang Ayah lalu memeluk Arka erat. Sangat erat

"Pak, terima kasih sudah memberi saya kepercayaan menjadi paskib Nasional"kata Arka

"Iya Arka sama sama. Kamu semangat dan jaga kesehatan ya" pesan pak Hari. Arka memeluk pak Hari sama seperti ia memeluk kedua orang tuanya. Bagi Arka pak Hari adalah orang tua keduanya disekolah

Setelah itu Arka masuk kedalam bersama rekan nya sebut saja Silvia. Pelajar yang sama beruntung dengan Arka bisa mewakili provinsi mereka

"Sil" panggil Arka pada Silvia

"Kenapa ka?"

"Semangat ya Sil" kata Arka

"Iya kamu juga. Aku ke asrama putri dulu ya" pamit Silvia lalu pergi meninggalkan Arka

Puk

Ada seseorang yang menepuk bahu Arka

"Hai, provinsi mana?" Tanya orang itu

"DKI Jakarta" singkat Arka

"Ouh kita sekamar. Bagas, dari Jateng" kata orang itu memperkenalkan diri

"Salam kenal" lanjut Bagas

"Iya"

***

Hari demi hari sudah Arka lewati bersama 67 orang perwakilan dari setiap provinsi itu. Hari ini tepat tanggal 15 Agustus mereka akan dikukuhkan oleh presiden.

Tentunya baju putih beserta topi pun sudah melekat ditubuh Arka dan teman temannya

"Bismillah" batin Arka, hatinya tidak tenang.

Acara pengukuhan berlangsung sekitar 1jam dan berjalan dengan lancar

"Alhamdulillah" kata Arka

"Selamat bro" kata Bagas, selama dikarantina Bagas lah sahabat Arka. Mereka sudah dibilang sangat dekat.

"Selamat juga Gas" kata Arka lalu mereka berdua tos layaknya seperti sedang nongkrong gitu.

Setelah itu mereka semua berfoto dan setelah itu mereka tinggal melakukan gladi bersih dan menunggu hari H

***

17 Agustus sekarang. Hari yang Arka dan yang lain tunggu. Hari dimana mereka menunjukan hasil latihan mereka. Hasil perjuangan mereka selama ini pun akan terlihat

Sudah tinggal menunggu jam. Jantung Arka sudah serasa mau copot. Tinggal menunggu pelatih mengumumkan siapa yang akan menjadi komandan pasukan 8,pengerek, pembentang, komandan, dan pembawa baki

Sudah satu jam sebelum upacara, pelatih sudah mengumumkan siapa yang akan menjadi pengerek, pembentang, komandan, dan pembawa baki. Kini tinggal komandan pasukan 8 yang belum diberitahu. Arka masih berdoa dan berharap dalam hatinya bahwa dia yang akan menjadi komandan pasukan 8

"Dan yang menjadi komandan pasukan 8 adalah Muhammad Ghatfan Arkano dari DKI Jakarta" kata pelatih

Arka yang mendengar namanya pun bersyukur dan khawatir jika nanti ia tidak melakukan tugas dengan lancar

"Wih komandan kita ni" Canda Bagas. Bagas menjadi pasukan 8 juga. Ia menjadi pembentang bendera

Arka menjadi pasukan penaikan bendera pusaka

***

Upacara berjalan lancar, semua paskibraka terlihat senang dan ada yang menangis haru

Arka senang ia dapat menjalankan tugasnya dengan lancar. Kini ia sudah menjadi purna paskibraka. Ia sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari putra putri terbaik bangsa yang dapat mengibarkan bendera merah putih di istana negara

Ada rasa bangga dan haru yang Arka rasakan. Ia bisa membahagiakan keduanya orang tuanya dan mencatat sejarah dihidupnya

Setalah beberapa hari ia masih tinggal di tempat karantina. Kina tiba saatnya Arka pulang kerumah setelah 1bulan ia pergi

Ada rasa rindu dan senang. Rindu akan kamar nya dan rindu akan kedua orang tua nya.

Ia pulang tanpamemberi tahu orang tuanya. Ia sudah sampai dirumah nya. Rumah putih berpagar tinggi yang Arka tempati selam 17tahun itu. Ia sangat rindu

"Assalamualaikum" ucap Arka lalu membuka pintu rumah megah itu

"Wa'alaikumsalam" dilihat nya ayah bunda dan adik nya sedang duduk menonton televisi diruang keluarga

"Kak Arka" teriak Rika lalu lari pergi memeluk Arka

"Hai, gimana kabar kamu?" Tanya Arka sambil membalas pelukan Rika

"Baik. Kak Arka makin item ih" kata Rika lalu melepaskan pelukannya

Setelah memeluk adik nya, ia menyalimi kedua orang tuanya dan memeluk mereka

"Bunda bangga sama kamu ka" kata Laras memeluk erat Arka

"Makasih Bun" air mata mulai mengalir dari mata Arka. Air mata haru dan air mata bahagia dari Arka

"Ayah juga bangga sama kamu ka" ucap Dika lalu memeluk Arka sangat Erat.

Memang dari ketiga anaknya Dika lebih dekat dengan Arka

"Yah Bun Arka mau kekamar ya" pamit Arka

"Iya" Arka menggeret koper nya menuju ke ruang belakang. Karena itu isinya baju kotor Arka dan baju Paskib nya

"Assalamualaikum Bi" salam Arka pada pembantu rumah tangga nya. Panggil saja Bi Surti

"Eh den Arka. Udah pulang toh?" Arka menyalimi bi Surti

"Udah bi"

"Gimana kabarnya?" Lanjut Arka

"Baik den. Aden juga apa kabar?"  tanya bi Surti

"Baik ni. Maaf ni ngerepotin, ini ada baju kotor sama baju Paskib Arka. Tolong dicuci ya bi" tolong Arka pada Bi Surti

"Iya den, gih istirahat. Nanti bibi anterin Snack ya den" kata Bi Surti

"Iya bi. Aku ke atas dulu" setelah itu Arka pergi menuju kamarnya. Dan waktu ditangga ia berpapasan dengan Leo. Tidak ada salah satu dari mereka yang saling menyapa. Muka mereka sudah terlihat masam

Arka tidak ingin mencari Masalah kali ini. Ia lebih memilih kekamarnya dan beristirahat karena ia sudah sangat rindu dengan kasurnya

TBC.......

gimana nge feel ga? Kalo engga maafin ya:)

Don't forget to coment and vote 😊😉

e n j o y!

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang