part 19

356 26 1
                                    

"Ayah bakal pindahin kamu ke asrama" kata Dika, setelah mengobrol dengan Arka. Dan melihat tingkah lakunya, ia memilih untuk memindahkan Arka ke asrama

"Maksudnya yah?" Tanya Arka bingung

"Ayah bakal kirim kamu ke asrama yang ada dibandung, dekat rumah kakek. Dan selama disana kakek akan memantau kamu." Jelas Dika

"Sekolahku gimana? Aku ga setuju!"tegas Arka

"Kenapa?" Tanya Dika memastikan

"Aku ga suka jika hidup dibawah peraturan yang bahkan aku belum tau apa. Aku juga ngga suka jika masa depanku orang lain yang nentuin" setelah mengatakan itu Arka bangkit dari duduknya, lalu ia memakai jaketnya

"Ayah gapernah tau apa yang Arka rasain, rasanya dicela sama kakak sendiri, dinomor duakan setelah adik dan kakaknya, juga rasanya di jelek jelekan dengan teman sebayanya. Cukup yah, gausah dengan ayah masukin aku ke asrama, aku pun udah banyak aturan hidup yah. Aku tau aku salah, tapi dengan ayah yang gini malah bikin aku merasa kecewa dan marah. Makasih yah, tapi Arka ngga butuh" panjang lebar Arka jelaskan, membuat Dika diam tak berkutik

"Aku tau aku kurang ajar, tapi aku mempertahankan apa hak ku yah. Aku pamit, assalamualaikum" pamit Arka, lalu keluar dengan cepat dari ruangan Dika

Dika terduduk dikursinya, ia memijat pangkal hidungnya, dan ia baru tau sekarang apa masalah Arka sekarang.

Arka kembali kedalam rumah dengan perasaan emosi, apa apaan ayahnya ini. Ingin ia masuk ke asrama. Padahal itu adalah hal yang paling dibenci Arka

"Assalamualaikum" ucap Arka, dengan nada sedikit marah.

"Wa'alaikumsalam" jawab Rika

"Dari mana kak?" Arka tidak menjawab, ia langsung masuk kekamarnya dan menutupnya dengan keras

Brakk

'kenapa lagi coba?' batin Rika yang mendengar Arka menutup pintu dengan keras

Dikamar Arka frustasi, ia berpikir apakah ayahnya akan benar benar melakukan itu. Memasukan nya ke asrama dan membiarkannya hidup dibawah banyak aturan. Padahal ayahnya itu juga tau jika Arka tak pernah mau yang namanya masuk asrama.

**
Dibawah, Leo baru saja pulang kuliah

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Rika yang masih menonton tv

"Sendirian?" Tanya Leo yang duduk mendatangi Rika

Rika menggeleng, lalu menyalimi kakaknya itu. Memang jika Rika dan Leo itu akur, tidak seperti Leo dan Arka

"Arka?" Tanya Leo pelan

"Dikamar"

"Udah makan?" Tanya Leo lagi

"Belum, bibi ga masak. Bunda pergi ke rumah nenek"

"Mau makan apa hem?" Tawar Leo pada Rika, ia tau jika dirumah tidak ada makanan Rika pasti akan minta pada dirinya

"Pengin fast food" mohon Rika, karena biasanya ia jarang diperbolehkan makan fast food oleh Laras dan Dika

"Yaudah yuk" kata Leo, Rika tersenyum mendengarnya

"Aku siap siap bentar"

Tak lama setelah itu, Rika keluar dengan rapi.

"Kak Arka gimana?" Tanya Rika

"Nanti dibungkusin" jawab Leo, lalu mereka pergi ke garasi

Sedangkan dikamar Arka hendak menelfon sahabat jauhnya

"Halo"

"Halo ka, gimana kabar Lo?"

"not fine"

"Why?"

"Gue kayaknya bakal masuk asrama"

"lah kok? Paskib Lo gimana?"

"I don't know, my father's wish"

"Ha?"

"Lo dimana? Bisa ketemuan ga?"

"Gue lagi dicafe ni. Sini aja, gue shareloc"

"Hem"

Arka mematikan telfonnya dan bersiap untuk pergi menemui seseorang itu. Ia segera mandi lalu berganti baju. Mengambil topi dan menyambar kunci motor yang ia taruh di meja belajarnya

Ia menuruni anak tangga dan dilihatnya sudah tidak ada Rika yang menonton telivisi. Tanpa lama, ia berjalan santai menuju garasi, menaiki motor sport nya. Sebelum berangkat ia juga mengecek dimana lokasinya, dan ternyata itu adalah lokasi yang ia ketahui tempatnya

Arka mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Sambil menikmati udara Jakarta juga panas terik matahari sore. Tak berapa lama ia sampai di cafe itu.

"Apa kabar bro?" Sapa seseorang itu, dan bertos gaya laki laki pada Arka

"Baik, Alhamdulillah" jawab Arka dengan senyum semrik disudut bibirnya.

ALVARO PRADHIPTA GANENDRA. Sahabat lama Arka juga Shafa. Iya orang itu adalah Alva. Alva memang tinggal jauh dari rumah Arka, tapi mereka mereka bersahabat saat mereka SMP. Alva juga bersahabat dengan Kenzie, tapi hubungan itu renggang semenjak berubahnya perilaku Kenzie.

"Lo gimana? Sehat? Paskib Lo aman?" Tanya Arka yang duduk dihadapan Alva

"Paskib sama volly gue mah aman" memang Arka dan Alva itu memiliki kemampuan yang sama.

"Gue kayaknya bakal pindah sekolah deh" kata Arka tiba tiba

"Dih? Maksud lu? Mau pindah kemana lu?"

"Bandung?" Ucap Arka dengan wajah penuh pasrahnya itu

"Gilak, jauh anying" kata Alva sedikit ngegas

"Ikut kakek nenek" jelas Arka

"Iya tau nying, tapi itu jauh dari Jakarta anjir. Ya kita bisa ga ketemu jangka waktu lama njay" jawab Alva sedikit lebih keras

"Lebih nyaman disana" jawab Arka

"Serah lu, keras kepala emang" sinis Alva

"Yang ngomong apa kabar ha? Perasaan lebih keras kepala yang ngomong dari pada gua" Alva kicep mendengar pernyataan Arka

"Bacot Lo ah" jawab Alva marah

"Lo harus traktir gue, karena Lo udah bikin gue marah" lanjut Alva

Memang kebiasaan Alva jika ada seseorang yang membuatnya marah ia pasti akan meminta traktiran

***

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued.............

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang