Arka masih terus menelusuri jalanan ibukota, ia berencana akan pergi ke Bandung, kerumah kakek dan neneknya
Ia berhenti di minimarket terdekat dan turun untuk membeli minuman. Setelah membeli minuman ia duduk ditempat yang tersedia dan menikmati minuman itu
Ia berpikir apakah jalan yang ia ambil ini salah atau benar, apakah ini salahnya atau salah ayahnya, ia pun tidak tau.
Sudah cukup lama Arka memendam semua ini. Arka pun sebenarnya tidak ingin pergi, tapi semua ini terlalu berat ia hadapi. Sebenarnya pun ada Shafa yang akan dengan senang hati mendengar keluh kesahnya, tapi Arka tidak ingin melakukan itu sekarang
Tak lama handphone nya bergetar
Alva is calling
Ia mendapat tempat dari Alva, entah ada apa dengan anak itu, ia pun bingung.
"Halo"
"Kata Shafa, Lo mau ke Bandung. Asrama?"
"Iya, ini udah otw" kata Arka sambil melihat jam yang menunjukan pukul 23.45
"Ha? Gimana gimana? Otw jam segini? Gila lu? Sama siapa?"
"Sendiri"
"Dih, ngaco Lo"
"Lah? Ga percaya yaudah. Udah gue mau jalan, bye" kata Arka lalu menutup telfon itu
Ia melihat siapa saja yang mengirim dia pesan ternyata Dika mengirimnya pesan
Ayah
Kamu hati hati, ayah minta
maaf sama kamu, jaga diri, ayah
kirimin uang di ATM kamu, ayah
tau kamu pasti kerumah kakek,
bukan maksud ayah pilih kasih ke
kamu.ia tidak membalas pesan ayahnya itu, ia berfikir apa maksud dari ayahnya itu
Ia mematikan handphone nya dan memasukkannya kedalam saku celananya dan pergi dari tempat itu
**
Dikamar Dika masih terjaga, ia memikirkan Arka. Walaupun ia tau kemana perginya anak itu, tetap saja ia merasa khawatir dan bersalah. Ia yang membuat anaknya itu pergi, dan yang ada dipikirannya ia harus membawa kembali anaknya pulang kerumah.Dika keluar untuk sekedar duduk di taman belakang
Leo yang sedang mengambil minum dan melihat ayahnya itu pun segera menegurnya.
"Kenapa yah?" Tanya Leo yang duduk disebelah Dika
"Engga gapapa" elak Dika
"Ayah mikirin Arka ya?" tanya Leo
Dika diam, tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan Leo
"Kenapa si yah?" Tanya Leo lagi
"Jujur sama ayah Le, kamu ada masalah apa sama Arka?" Balik tanya Dika
"Aku iri sama dia, dulu." Jawab Leo, Dika diam
"Aku iri sama dia karena dia selalu ayah dukung apapun itu yang dia lakuin. Aku iri sama dia yang bisa disegala macam bidang, akademik maupun non-akademik nya. Aku iri sama dia yang bisa buat ayah sama bunda bangga. Aku iri ketika liat dia bahagia. Entah kenapa aku iri dengan semua itu yah. Aku yang buat tangannya patah malam itu, karna aku gamau liat dia sukses. Entah pikiran jahat apa yang aku pikirin dulu, aku Gatau. Tapi 2minggu terakhir ini, liat tingkah dia yang semakin ga beres, aku bingung yah. Sebenernya ada apa? Aku denger dia bolos, padahal setau aku dia itu anaknya rajin. Aku juga denger dia gajadi ikut PBB variasi tingkat nasional dan gajadi ikut tournamen. Aku liat disitu dia emosi banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE SETELAH BACA] Muhammad Ghatfan Arkano Anak ke 2dari 3 bersaudara yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan caranya sendiri.Tapi, cara yang baik Dimata Arka kadang salah dimata orang lain. Kakak nya sendirilah y...