⚜𝕭𝖆𝖌𝖎𝖆𝖓 𝕾𝖕𝖊𝖘𝖎𝖆𝖑: 'ℳ𝒾𝓈𝒾 (3)'⚜

83 21 2
                                    

Yang sepesialeu, buat kamoe yang juga sepesialeu. Whee_ismymood

Mantra buatan Hyejin dan mantra penghapus ingatan itu bekerja. Wheein perlahan sembuh dari sakit-sakit yang diakibatkan mimpi buruk dan penglihatan dalam bangunnya. Ia kembali menjadi Wheein yang ceria, penuh tawa, dan yang terpenting kondisi tubuhnya tidak lagi seperti orang penyakitan.

"Kak, udah denger rumor belum?" tanya seorang adik kelas kepada Wheein yang sedang berjalan bersama Hyejin menuju kelas. Adik kelas ini adalah satu dari beberapa adik kelas yang berani mendekati Hyejin dan Wheein, yah, Wheein saja sebenarnya. Mereka sedikit cangung dan takut kalau harus berdekatan dengan Hyejin tanpa Wheein. Hyejin itu makin datar saja wajahnya setelah tiga tahun menjalani masa SMP. Meski begitu, tak dipungkiri banyak juga yang mengidolakan Hyejin karena kecantikannya yang berbeda dan suara merdunya.

"Berita apa, Jin-ah?"

"Masa kakak belum tau?? Itu kejadian di kelas kakak looohhhhh." Wheein menggeleng tak habis pikir, anak ini benar-benar ingin memberitahunya sesuatu atau hanya ingin mengajaknya bergosip sih?

"Memangnya ada apa? Aku dan Wheein dari seminggu lalu off dari sosial media dan grup-grup chat." Bila sudah Hyejin yang buka suara, adik kelas itu tidak lagi mau iseng seperti ke Wheein tadi.

"Eum, itu kak. Ada yang bilang Kak Yuju mukulin temannya sampe luka-luka. Pas diperingatin, Kak Yujunya malah kayak orang linglung gitu. Dia bilang dia nggak inget sama sekali."

"Kok gitu? Setahuku Yuju bukan golongan anak usil yang suka berkelahi, kok."

"Itulah yang mengundang kecurigaan. Kejadiannya nggak cuman sekali, berkali-kali dengan korban yang berbeda. Untung pada mau maafin Kak Yuju. Kasihannya, Kak Yuju jadi bahan omongan dalam beberapa waktu kebelakang. Ada yang bilang dia psikopat, ada yang bilang Kak Yuju kuper jadi caper dengan nyari masalah sama anak orang."

"Mungkin Kak Wheein sama Kak Hyejin belum denger kabarnya karna terlalu fokus sama ujian sekolah kemarin kali kak. Coba tanya deh ke temen sekelas kakak."

"Hye, Yuju itu yang tinggi kek tiang itu kan?"

"Iya."

"Lah kak, kan temen sekelas kakak. Masa nggak hapal?"

"Entah. Aku juga bingung, kenapa aku suka ngelupain banyak hal belakangan ini. Eh, udah dari setahun lebih deh kebiasaan kek begini muncul. Kenapa ya? Kamu tau tidak Hyejin?"

Hyejin terdiam. Mimik cemasnya berusaha ia sembunyikan dari manik Wheein. Hyejin mengendikkan bahu, tidak ingin memperpanjang pembahasan ini.

"Kak, aku deluan ya! Bye-bye!" Wheein membalas lambaian tangan Jin dengan senyum manis.

"Yuk masuk," ajak Hyejin. Wheein mengangguk, kemudian kedua sahabat itu masuk ke kelas mereka.

***

Sepulang sekolah, mereka dengan beruntungnya menemui Yuju di taman belakang tepat di samping gudang. Gadis itu memegang cangkul, dan memelototi cangkul itu cukup lama. Membuat bulu kuduk Wheein merinding. Hyejin mengambil alih situasi, sebab tujuan awal mereka kesini adalah untuk mengajak Yuju pulang.

Kedua orangtua gadis itu meminta Hyejin dan Wheein datang ke kediaman mereka, dengan alasan memeriksa Yuju yang belakangan bertingkah aneh di rumah. Dan karena mereka satu sekolah, Hyejin pikir sekalian saja menawarkan diri untuk pulang bersama.

"Yuju, kita mau ke rumah lo nih. Pulang bareng." Jelas itu bukan ajakan, tapi perintah. Yuju seperti tersentak, lalu menatap Hyejin dengan pandangan kosong. Hyejin mengernyit heran. Ada yang benar-benar salah pada gadis di depannya ini.

The Fortune Tellers [WheeSa] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang