Hari menjelang sore, matahari mulai turun tahta. Hyejin melihat keluar jendela mobil yang ia tumpangi. Cahaya oranye menyinari wajah cantiknya. Membuat wajah itu tampak seperti ratu-ratu dari dunia fantasi.
Sebentar lagi ia akan sampai di tempat Mami Jeong untuk menerima misi. Tugas kali ini tidak ia lakukan sebagai peramal biasa, tetapi sebagai manusia dengan bakat unik. Kemampuan melihat makhluk-makhluk yang tidak bisa mata manusia biasa lihat.
Inilah pekerjaan ketiga seorang Ahn Hyejin, seorang saviour.
Saviour adalah penyelamat jiwa-jiwa yang mendadak hilang dan tidak bisa masuk ke tubuh asalnya. Beberapa kasus pernah Hyejin dan Wheein tangani bersama sebagai partner.
Salah satunya, seorang anak yang menderita demam tinggi lalu tidak bangun-bangun meski tubuhnya sudah dikatakan sembuh oleh para dokter. Mereka bertugas mencari jejak jiwa anak tersebut. Lalu ketika sudah ditemukan, mereka akan membawa jiwa anak yang hilang tersebut kembali ke tubuhnya.
Pekerjaan ini tidak bisa dibilang mudah, terutama bila tidak memiliki cukup latihan dan bakat alamiah. Bakat yang memampukan seseorang untuk menebak dengan akurat keberadaan jiwa-jiwa hilang, maupun bakat untuk membujuk jiwa hilang tersebut untuk ikut pulang. Sebab setiap jiwa yang kehilangan arah memiliki alasan kepergian mereka.
Tidak mungkin jiwa tersebut mau berada diluar tubuh mereka tanpa memiliki alasan.
Sehingga, tugas orang-orang berbakat unik seperti Hyejin adalah membujuk dan membawa dengan benar jiwa-jiwa tersebut agar kembali ke tubuh asalnya.
"Iya, gue udah mo nyampe. Masuk deluan aja," ucap Hyejin kepada Wheein di seberang telepon. Gadis berlesung pipi itu baru menyelesaikan tugasnya menemani Yuna berlatih. Kemudian dia langsung pergi ke apartemen Seungcheol, sebab Mami Jeong tidak kelihatan di gedung tempat para peramal mengajar-belajar.
Sepuluh menit kemudian, Hyejin tiba di apartemen Seungcheol dan Jeonghan. Ia masuk setelah membunyikan bel, membuka sepatu dan menyapa tunangan Mami Jeong yang sedang heboh bermain PS. Hyejin melangkah masuk lebih dalam, ia menemukan Wheein dan Jeonghan duduk di sofa tempat biasa mereka berunding.
"Oh, Hyejin. Sini-sini duduk," ucap Wheein. Partner setianya itu sudah lengkap dengan segala alat magis yang mungkin mereka butuhkan saat melakukan misi nanti.
Wheein menemani misi Hyejin sebagai partner peramal biasa. Bukan Saviour. Sebab, kekuatan Wheein lemah bahkan hampir tidak tampak. Ini alasan mengapa ia tetap disangka masuk kategori peramal saja meski bisa membaca mantra dan menuliskan jimat.
Padahal setiap misi selesai dengan baik, Wheein dinaikkan pangkat sebagai Saviour setara dengan pangkat Hyejin. Ini juga berkat kerjasama bagus mereka dan keberuntungan Wheein yang gadis itu dapat dari para penatua. Sehingga ia dispesialkan.
Hyejin mengangguk, lalu mengambil duduk di sebelah Wheein setelah menyapa singkat Mami Jeong.
"Baiklah, kita mulai," buka pria cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fortune Tellers [WheeSa] √
ParanormalWheein kecil berlarian di taman yang baru saja akan memekarkan bunga berwarna warni, musim semi. Kaki kecilnya mendadak berhenti dan melihat sekuntum kelopak bunga dengan warna unik, jarang dilihat. Kemudian mendadak, ada seorang gadis kecil lain be...