Keseharian dua gadis itu kembali seperti semula. Wheein sudah pulih total, bahkan sudah mulai bersekolah kembali. Mereka masih tingkat pertama, jadi masih banyak waktu luang untuk bersenang-senang di masa awal SMP. Kali ini sekolah mereka mengadakan acara kumpul-kumpul untuk saling mendekatkan diri. Wheein dan Hyejin tentu saja datang.
"Baik, sehabis makan sore, kita akan membangun tenda di pinggir hutan itu dan mulai acara ini. Jangan lupa untuk mengangkut kayu bakar untuk kalian pakai di masing-masing tenda. Setiap grup sudah tahu anggota dan pembimbing masing-masing kan?"
"Sudah, Saem!"
"Bagus, sekarang bergerak!"Hyejin dan Wheein satu tenda, jadi mereka terus berdiri bersamaan. Tidak ada tanda-tanda aneh selama mereka berada di pinggir hutan yang dirumorkan angker. Wheein dan Hyejin agak berhati-hati, sebab tubuh mereka mudah kerasukan. Awalnya Wheein yang menghkawatirkan Hyejin, sebab selama mereka bersama, gadis itu yang paling banyak kerasukan.
Yang terjadi justru sebaliknya, "ARGHHHH!!! HAHAHHAAAA!"
Wheein bertingkah seperti orang gila. Tertawa tak henti-hentinya, bahkan ketika ia dipegangi pun ia tetap meronta dan memukul layaknya penjahat yang ingin kabur dari polisi. Hyejin yang baru saja Wheein cakar hingga berdarah, sudah di balut perban. Kini gadis berambut hitam panjang itu berdiri dihadapan sahabatnya yang dipegangi dalam posisi berlutut.
"Pergi, atau aku hancurkan kau sampai tidak bisa bereinkarnasi lagi."
Tatapan Hyejin begitu tajam. Ia marah.
"Coba saja usir aku! Ahahahahaaa!" suara itu sangat berat. Sama sekali bukan suara Wheein. "Baik, bersiaplah untuk hilang dari dunia ini."
"ARGHHHH!!!"
Butuh kekuatan sedikit untuk mengeluarkan setan lemah itu. Wheein tumbang ke tanah. Dan sejak saat itulah, tubuh Wheein lebih sering dirasuki setan jahat. Tidak seperti Hyejin yang masih bisa mengendalikan diri, Wheein benar-benar dikendalikan oleh setan itu bila sudah dirasuki.
Maka dari itu, Hyejin tidak pernah membiarkan Wheein sendirian atau melamun dalam waktu lama. Ia juga bolak balik memperbaharui jimat pelindung di tubuh Wheein. Namun itu tidak berpengaruh banyak. Sekali itu pernah Wheein dirasuki oleh seorang perempuan gila yang ingin membunuh oranglain. Sehingga ia merasuk Wheein dan membuat gadis itu berjalan ke jalan raya agar tertabrak mobil.
Untung bagi Wheein, Hyejin sudah mendapat penglihatan masa depan, sehingga gadis itu berhasil menarik Wheein kembali ke pinggir jalan dan menghancurkan arwah jahat itu.
***
"Wheein, kau tidak perlu ikut bila masih pusing. Aku bisa sendiri." Itu suara Hyejin yang menyuruh Wheein untuk tetap dirumah, dan membiarkan ia melakukan misi sendirian. Toh kata para penatua tidak masalah. Wheein tidak harus selalu menemani Hyejin meski mereka berdua partner Saviour.
"Tidak, aku punya firasat buruk kalau tidak menemanimu." Wheein keras kepala, Hyejin tahu. Jadi ia menghela napas dalam hati, dan mengiyakan permintaan si gadis manis.
"Hiks, putri kami tidak bangun-bangun sejak seminggu lalu. Padahal tidak ada yang aneh kata dokter. Tolong kami," ucap seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu dari gadis ekcil yang menjadi klien mereka kali ini. Anak itu masih berusia 10 tahun, apa hal berat yang membuat ia keluar dari tubuhnya? pikir Wheein.
Dari yang ia perhatikan, kedua orangtua anak ini sangat menyayangi anak ini. Jadi tidak mungkin karena siksaan dari keluarga. Tampaknya ia juga tidak punya kendala dengan teman-temannya, sebab banyak foto-foto bersama temannya disekeliling dinding kamarnya. Orangtuanya pun saat ditanyakan apakah anak ini mengidap salah satu penyakit mental atau tidak, mereka menjawab dengan pasti kalau anak mereka tidak pernah punya riwayat penyakit mental sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fortune Tellers [WheeSa] √
ParanormalWheein kecil berlarian di taman yang baru saja akan memekarkan bunga berwarna warni, musim semi. Kaki kecilnya mendadak berhenti dan melihat sekuntum kelopak bunga dengan warna unik, jarang dilihat. Kemudian mendadak, ada seorang gadis kecil lain be...