"Lepasin gue, Fel!" hardik Felix sebal, berusaha memberontak tetapi tenaga Felina jauh lebih kuat. Cewek itu tidak memedulikan teriakan atau pun protes sampai keduanya tiba di taman kecil yang tidak jauh dari Siliwangi Bowling. Di sana ada sejumlah tanaman hias, dilengkapi bangku panjang.
Felix mengelus telinganya sembari melirik Felina dengan kesal. Telinganya tidak hanya sakit, tetapi juga merasa telah dipermalukan di depan teman-temannya. Meskipun demikian, kekesalannya tidak berlangsung lama setelah menyadari perubahan signifikan dari gadis di hadapannya. Felina yang dulu sangat berbeda dengan yang sekarang. Bahkan rambutnya jauh lebih pendek meskipun potongan tersebut cocok untuknya.
Keduanya memperhatikan perubahan satu sama lain selama beberapa saat. Kenyataan mereka terpisah selama kurang lebih 8 tahun itu membuat mereka takjub akan perubahan masing-masing. Namun terlepas dari perubahan mereka, Felix menyadari satu hal penting; Felina tidak membencinya.
"Sekarang lo cepetan kasih tau gue," bisik Felina. Untung saja daerah tersebut lumayan sepi sehingga Felix masih bisa mendengarnya. "Gimana kehidupan lo di sini? Gue baru-baru ini tau kalo lo nggak tinggal lagi sama dia."
Felix cukup mengerti siapa yang Felina maksud. 'Dia' pasti adalah Herfian, ayah kandung mereka. Entah kenapa setelah mendengar cara Felina menyebut kata 'dia', membuat cowok itu merasa menyesal karena tidak mencari keberadaan Felina setelah dia kabur. Cowok itu juga baru menyadari kebenaran yang lain; Felina sepeduli itu padanya.
"Gue... memang bener, gue kabur dari dia. Gue... gue... hmm... gue nggak tau mesti ngomong apa ke lo. Tapi lo kenapa nyari gue? Gue masih nggak ngerti alasan sebenarnya lo masih mau nyari gue."
"Lo masih nanya kenapa gue nyari lo?" ulang Felina dengan nada jengah, kemudian melangkahkan kakinya hingga jarak mereka tidak lebih dari setengah meter. "Lo pasti benci sama gue, kan? Lo pasti anggap gue kakak tiri gila yang nyari keberadaan adik tirinya, padahal seharusnya gue benci sama lo, begitu juga dengan lo! So? Lo harap gue pergi dari hadapan lo kan sekarang?"
"Bu-bukan gitu maksud gue. Gue... yahh... setelah semua yang terjadi, gue... gue rasa nggak pantes aja ketemu sama lo. Keluarga lo hancur karena gue. Andai gue nggak pernah ada, kalian nggak akan terpisahkan. Semua yang terjadi itu jelas-jelas karena gue. Gue yang menghancurkan keharmonisan kalian."
Alih-alih menjawab, Felina mengangkat kedua lengannya sekali lagi untuk memeluk Felix erat, kali ini terkesan beda karena dia menepuk pundaknya dengan sayang, seakan ingin menegaskan kalau cewek itu ada untuknya. Mereka berpelukan erat dalam diam, seakan mereka saling menyalurkan perasaan rindu.
Felix ikut mengulurkan tangannya, membalas pelukan Felina. Perlahan namun pasti, cowok itu mulai menitikkan air matanya. Dalam diam, air mata menjadi perwakilan semua perasaannya selama ini. Fakta bahwa Felina sepeduli itu dan mau mendatanginya duluan, membuat dia begitu terharu.
Tangisan Felix serasa menular karena Felina juga ikut menitikkan air matanya saat mendengar isakan tertahan dari adik tirinya itu. Cewek itu merasakan empati yang membuncah dari dalam dada karena pada kenyataannya, Felix kurang mendapatkan kasih sayang dari lingkungan keluarga. Mungkin itulah sebabnya mengapa kekuatan Felina untuk mencari Felix lebih besar dari siapa pun.
"Gue baru tau ternyata efeknya separah ini setelah dipeluk sama keluarga yang benar-benar bersikap seperti keluarga," bisik Felix dari balik punggung Felina, berusaha terdengar konyol tetapi gagal hingga kesannya menyedihkan.
"Maafin gue ya, Lix, karena gue baru sekarang nyari lo." Felina berucap sungguh-sungguh, segera menghapus air matanya supaya terlihat tegar, dan melepas pelukan untuk memandang adik tirinya sepanjang lengan. "Meski terlambat, gue harap masih diberikan kesempatan untuk menjadi kakak yang baik buat lo."
![](https://img.wattpad.com/cover/246263768-288-k145687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Hearts [END]
Teen Fiction[Karya ini pernah diterbitkan pada tahun 2016. Usai memutuskan kontrak karena sesuatu hal, karya ini jadi bebas dipublikasikan dan saya me-remake kembali dengan tulisan yang lebih up to date] Please vote if you enjoy 🌟 Genre : Teenfiction + Young A...