***
Sejak pukul sembilan kemarin, sudah dua belas jam Lisa berbaring di sofa kantornya tanpa melakukan apapun, tanpa mengatakan apapun. Gadis itu hanya berbaring, menekuk sebelah kakinya dengan tangan kiri di atas perutnya dan lengan kanan menutupi matanya. Sepintas, ia terlihat seperti seseorang yang sedang tidur, membuat Hyunjin berasumsi kalau ia harus menyelimuti Lisa.
Hyunjin melakukannya, ia tutupi tubuh Lisa dengan sebuah selimut biru kemudian kembali ke kursinya untuk mencari data-data yang dibutuhkan Jiwon dan Simon. Malam ini, Jiwon pergi mengikuti Menteri Park, sementara Simon melakukan pekerjaannya yang lain. Hyunjin mem-backup keduanya, sementara Lisa tetap berbaring sampai jam menunjuk pukul sembilan pagi keesokan harinya.
"Sudah puas tidur nona?" sapa Simon pagi ini, ia baru kembali satu jam lalu dan kini pria itu sudah selesai mandi, sudah juga selesai sarapan.
"Aku tidak bisa lagi mendekati Menteri Park dan keponakannya," ucap Lisa tiba-tiba, secara tidak langsung ia mengatakan pada Simon kalau sedari tadi ia tidak terlelap. "Ten melabeliku sebagai reporter hina yang hanya berkeliaran untuk berita eksklusif. Dia tidak akan membiarkanku mendekati majikannya. Tapi aku juga tidak bisa memberitahu Ten tentang pekerjaanku."
"Lalu? Kau akan mundur dalam misi kali ini?"
"Tidak," ucap Lisa, menjawab pertanyaan Simon. "Aku juga tidak bisa merelakan karirku. Akan ku buat seseorang menjadi informanku," susul Lisa sembari melangkah mengambil sebuah majalah fashion di atas setumpuk buku-buku lama kemudian merobek sampulnya– foto Jiyong– dan menempelkan lembaran sampul itu di papan tulis putih mereka dengan sebuah magnet. "G Dragon, akan ku buat dia bekerja untukku."
"Tidak boleh!" seru Hyunjin kemudian. "Noona akan menggodanya lalu menjadi selingkuhannya? Kau bisa hancur karena Park Jiyeon yang mengerikan atau habis di hina fansnya," tutur Hyunjin mengutarakan pendapatnya.
"Selingkuh? Kau gila?" ketus Lisa.
"Lanjutkan, apa rencanamu?" susul Simon membuat Lisa mengatakan kalau ia akan memberitahu Jiyong tentang pekerjaannya.
Jiyong berhutang nyawa padanya dan kali ini Lisa akan meminta pria itu untuk membayar hutangnya. Lisa akan memberitahu Jiyong mengenai pekerjaannya, kemudian meminta Jiyong membantunya. Ia berencana membuat Jiyong mengorek informasi dari Yang Hyunsuk. Namun di saat itu, Hyunjin kembali bertanya– kenapa Lisa tidak langsung memberitahu Yang Hyunsuk saja?
"Terlalu berbahaya, untuk keselamatan Yang Hyunsuk," singkat Lisa, yang berencana menjadikan Jiyong sebagai jembatan diantara ia dan informannya.
Lisa tidak punya alasan menemui Yang Hyunsuk seperti alasan yang ia pakai untuk menemui Jiyong. Akan terlalu berisik kalau orang-orang tahu Yang Hyunsuk menemui seorang reporter rendahan secara pribadi, namun Lisa berteman dengan Jiyong dan mereka bisa memanfaatkan kenyataan itu. Sebagai teman lama yang kembali bertemu, Lisa akan menaruh Jiyong sebagai jembatan diantara ia dan Yang Hyunsuk.
"Kalau begitu, bagaimana caramu memberitahu pria itu?" tanya Simon. "Meminta Jiwon hyung membantumu?" susul pria itu namun Lisa menggelengkan kepalanya.
"Tidak," yakin Lisa. "Dia tidak akan mempercayai Jiwon oppa yang namanya tertera di profil kantor berita ini. Aku akan meminta bantuan kantor pusat, seperti yang dilakukan ketua Ban pada Joon Jihoon," jelas Lisa bersamaan dengan datangnya Jiwon ke dalam kantor berantakan mereka.
Tanpa di duga, Jiwon datang dengan seorang pria lain yang sudah Lisa dan teman-temannya kenal. Pria itu memakai setelannya yang rapi, menyapa semua orang dengan senyumannya kemudian mengomentari rencana Lisa barusan– "kau butuh bantuanku?"
"Tid-"
"Baik. Kapan kau akan memberitahunya? Siang ini? Besok? Lusa?"
"Direktur Jung-"
"Ya? Setelah memakai marga ayah tirimu, kau tidak ingin menerima bantuan dari ayah kandungmu?" potong pria itu sekali lagi. "Buat dia datang ke kantorku, kau juga datang ke kantorku dengan seragammu. Kita selesaikan misi ini lalu tulis surat pengunduran dirimu," susul Jung Kyungho– atasan langsung Eun Jiwon, yang itu artinya ia juga atasan Lisa di lembaga milik negara itu.
Lisa hendak menolak keras tawaran pria itu, namun alih-alih mendengarkan putrinya, Jung Kyungho sang direktur di Divisi Mata-mata Ekonomi dalam Badan Intelejen. Pria itu mengurusi banyak tim seperti milik Jiwon namun karena putrinya ada di YW News, pria itu jadi sering berkunjung untuk sekedar menemui putrinya yang tidak pernah pulang.
"Kenapa kau sangat ingin aku mengundurkan diri?" tanya Lisa, mendesak Kyungho yang baru saja masuk ke dalam ruang pribadi Jiwon. Kini di dalam ruang kedap suara itu, hanya ada Lisa, ayahnya juga Jiwon sebagai pemilik ruangan. "Kenapa kau membuatku bekerja disini lalu menyuruhku mengundurkan diri?"
"Siapa yang memintamu untuk bekerja di sini?" balas Kyungho. "Aku hanya menjemput putriku yang ditinggalkan orangtuanya. Aku hanya datang, menemuimu dan membawamu ke rumahku setelah ibu dan ayah tirimu meninggalkanmu. Apa aku melakukan kesalahan? Apa aku yang menelantarkanmu?" susulnya, sama sekali tidak membuat Lisa merasa lebih baik. Ia sudah sangat kesal karena ditelantarkan dan pria di depannya– yang mengaku sebagai ayah kandungnya itu– terus membuat Lisa merasa semakin buruk dengan fakta-fakta yang dimilikinya.
Perlahan, pelupuk mata Lisa mengeluarkan air mata beningnya. Dan perlahan juga, Jung Kyungho mengusap air mata itu. Dengan lembut pria itu kemudian berujar– "mengundurkan diri saja, sekeras apapun kau berusaha, kau tidak akan menemukan ibumu. Bagaimana kau bisa menemukan seseorang yang sengaja bersembunyi darimu? Terlebih orang itu ibumu, wanita yang selalu berhasil melarikan diri dari medan perang."
"Kirim aku ke Gaza, aku yakin ibuku-"
"Kau gila?" potong Kyungho. "Bahkan walaupun aku tidak pernah memperhatikanmu, aku tidak akan mengirim putriku ke sana."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Sleep
FanfictionCome to my play room. Have a party with friends! Win your jackpot! ALL-IN 397-5 121-220! The wildest texas hold'em poker.