YW News alias tim YW tengah menyelidiki sebuah kasus pencucian uang yang dilakukan beberapa pejabat. Uang yang entah dari mana pejabat-pejabat itu dapatkan– kemungkinan besarnya hasil korupsi– dicuci di sebuah kasino di Las Vegas. Ditengah penyelidikan itu, Reporter Han mendapatkan seorang informan. Seorang mata-mata lain yang menjadi perantara di antara mereka, dan orang itu langsung lepas tangan setelah informannya– yang diketahui sebagai Yang Hyunsuk– menghubungi Lisa dengan pesan rahasianya.
Sementara Lisa mencoba mencari informasi dari informannya, selama beberapa hari ini Simon mengintai seorang pejabat yang mereka curigai. Hyunjin mendukung mereka dengan data-data yang bisa ia temukan, sementara Jiwon mengawasi dan membuat rencana. Meski ia lebih sering mengawasi karakter-karakter gamenya dibanding anak buahnya.
“Jadi...” ucap Lisa begitu mereka memulai diskusi malam ini. “… undangan Texas Hold’em itu dibuat untuk mengantar kita pada informannya. Sekarang kita sudah tahu informannya, sudah Hyunjin konfirmasi juga. Yang Hyunsuk lima puluh tahun, CEO agendi hiburan top three. Belum lama ini dia kena skandal perjudian tapi kita bisa melewati bagian itu, bagian yang penting untuk kita hanya lah… dia ada di Las Vegas saat sekretaris Han– bawahan menteri Park– menemui pencuci uangnya.”
“Untuk apa dia ke sana? Berjudi?” tanya Jiwon, sembari menonton video yang Hyunjin putar di layar TV LCD yang mereka gantung di dinding.
“Bukan hanya Yang Hyunsuk yang ada di sana,” celetuk Simon. “Di sebelah kanan dekat vas, CEO Pola Ent. Lalu di dekat tangga, CEO Rise Ent. kira-kira kenapa orang-orang penting itu ada di sana? Bersama beberapa gadis?” tanya Simon, secara tidak langsung ia meminta Lisa menyelidikinya.
“Mereka berjudi bersama?” susul Hyunjin. “Kenapa mereka pergi sejauh itu hanya untuk berjudi? Dan aku tidak pernah tahu kalau CEO agensi besar seperti YG bermain-main dengan agensi kecil seperti itu,” ocehnya membuat Lisa menghela nafasnya. Ia punya banyak tugas untuk dicari tahu sekarang.
Jiwon berpendapat lain. Pria itu tidak melihat kedekatan apapun di antara tiga CEO itu. Mereka bisa saja datang secara terpisah dan tidak berencana untuk bertemu. Mereka bisa saja sengaja datang ke sana untuk berjudi sebab di tanah air mereka, judi dianggap illegal, berbeda dengan di Las Vegas.
“Lalu kenapa orang yang berjudi di luar negeri karena di sana legal ditangkap di sini? Maksudku, dia berjudi dengan uangnya sendiri, dia pergi ke Las Vegas dengan uangnya sendiri, kenapa dia ditangkap? Moral?” rasa penasaran Hyunjin membuat bocah itu terus bertanya.
“Karena ada asumsi dia memakai uang perusahaan untuk berjudi. Jadi perlu di selidiki. Dia berjudi dengan uangnya sendiri atau uang perusahaan,” balas Lisa, masih berusaha sabar. “Kenapa CEO Pola dan Rise Ent. ada di sana? Itu informasi yang ingin Yang Hyunsuk berikan. Hanya saja, jackpot informasinya ada di club delapan. Dimana itu club delapan? Kau sudah mencarinya?” tanya Lisa, kembali pada Hyunjin si pusat informasi.
Hyunjin bilang tidak ada club dengan nama atau logo angka delapan di sekitaran agensi. Sementara kalau angka delapannya dianggap sebagai logo infinity, ada terlalu banyak tempat. Setelah di persempit, merajuk pada tempat-tempat yang pernah di kunjungi Yang Hyunsuk– berdasarkan data GPS handphonenya– hanya ada satu tempat, sebuah club di depan yayasan kesenian.
“Menteri Park rutin pergi ke yayasan sebi itu. Keponakannya berlatih di sana, musik klasik ku rasa,” susul Simon, memamerkan hasil kerjanya selama beberapa waktu ini. “Orang di yayasan bilang, Menteri Park sering datang untuk mengunjungi keponakannya. Menarik. Kita hanya perlu masuk ke yayasan itu. Lisa, berlatihlah memainkan alat-“
“Aku lebih suka menemui langsung Yang Hyunsuk dan meminta informasi itu darinya. Kau ingin menunggu dua tahun agar aku bisa memainkan biola?” potong Lisa yang kemudian bangkit, berdiri tepat di depan Eun Jiwon. “Bisakah kita memberitahu Yang Hyunsuk saja? Kurasa akan lebih mudah kalau-“
“Bagaimana kalau dia berkhianat? Belum tentu kita bisa mempercayainya.”
Komentar Simon membuat Lisa menutup rapat mulutnya. Gadis itu tidak bisa mempercayai Yang Hyunsuk begitu saja, namun ia pun tidak ingin mempelajari musik klasik kemudian mendekati Menteri Park di yayasan seni itu. Lisa bahkan terlelap saat mendengarkan musik klasik.
“Lisa pelajari musik klasik dan bagaimana wanita-wanita elegan dalam dunia itu bekerja. Jadilah penggemar musik klasik dan dekati Menteri Park. Kalian bisa mendengarkan, menikmati dan membicarakan musik yang sama lalu cari bukti pencucian uangnya. Simon ikuti Yang Hyunsuk dan pastikan dia punya informasi yang kita butuhkan.”
“Tapi Yang Hyunsuk informanku!”
“Tentu dia informanmu. Simon hanya akan memperhatikannya dari jauh. Hanya sampai kau cukup senggang dan bisa membagi waktu antara Menteri Park dan Yang Hyunsuk.”
Pada akhirnya, Lisa harus mengerjakan tugas Simon– itu yang Jiwon katakan.
“Tidak mungkin aku mengirim Simon yang seperti ini ada Menteri Park. Dia tidak akan tertarik pada Simon. Kita butuh sesuatu yang cantik,” tutur Jiwon, memuji Lisa dengan kecantikannya namun pujian itu tidak lagi menyenangkan bagi Lisa. Pujian itu tidak lagi berhasil sejak enam atau tujuh tahun lalu– sejak Lisa mulai dipakai untuk mencari informasi dari pria-pria jahat yang jadi target mereka.
Sementara kantor YW News sedang sibuk dengan debat-debat mereka, di yayasan seni tempat Park Jiyeon biasa berlatih bersama tim orkestranya– di salah satu ruang pertunjukan, seorang gadis menjerit. Kim Jisoo yang menjerit, sebab kini di depannya ada genangan darah yang lima belas menit lalu tidak ada di sana. Biolanya jatuh di lantai, hampir menyentuh genangan darah itu sementara senar di tongkat gesek biolanya sudah berwarna merah pekat.
*** Maap gengs... Aku lagi penelitan jadi ga banyak waktu luang hehe revisian proposal, ke kandang, ngambil darah, jalan kaki, semuanya ga bisa disambi ngetik... Nih kenalan dulu sama cikinku, namanya kuning 😂😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.