***
Orang bilang, sekolah menengah adalah masa-masa paling indah dalam hidup. Mereka merasa paling bahagia saat duduk di bangku sekolah menengah, merasa paling hebat juga merasa paling berkuasa. Namun bagi Lisa, masa sekolah menengah itu hanyalah sebuah masa yang perlu ia lewati. Gadis itu datang sebagai murid pindahan di kelas sepuluh semester dua. Di hari pertamanya pindah sekolah, ada seorang murid pindahan lain– Kwon Jiyong dari kelas sebelas. Keduanya datang bersamaan, memakai seragam yang jauh berbeda dengan seragam siswa lain di sekolah itu, penampilan keduanya menggambarkan dengan jelas siapa mereka– anak pindahan.
Saat datang untuk pertama kalinya, Jiyong memakai seragam sekolah lamanya, sementara Lisa memakai kemeja dengan celana jeansnya– ia pindahan dari luar negeri. Awalnya ia tinggal di Venezuela. Terjadi konflik di sana dan ibunya tinggal di sana sebagai salah satu relawan medis. Perekonomian yang lemah, membuat daerah itu rentan akan perebutan sumber daya yang kemudian berujung menjadi perkelahian dan kerusuhan. Namun baru-baru ini Lisa dikirim kembali ke rumah bersama ayahnya– sementara ibunya tetap berada di Venezuela.
Setelah hari pertama, Lisa dan kepribadiannya bisa dengan mudah bergaul. Kemampuan bahasanya tidak seberapa baik, namun ia bisa mendapatkan beberapa teman di sana– gadis paling cantik di angkatannya, Kim Jennie dan tentu saja pengikut-pengikutnya. Berbeda dengan Jiyong, yang saat itu justru kesulitan untuk berbaur dengan teman-temannya. Satu-satunya teman yang Jiyong miliki saat itu hanya Dong Yongbae, teman sesama anak pelatihannya.
Singkat cerita, Lisa bergabung dengan kelompok anak-anak berpengaruh di sekolah. Meski tidak pernah benar-benar ikut merundung anak-anak lain, Lisa cenderung tidak ingin ikut campur. Gadis itu sudah sangat sibuk dengan dirinya sendiri, hingga ia tidak tertarik untuk mencari kesenangan dengan menganggu orang lain apalagi membantu mereka. Semua kecenderungan itu kemudian berubah. Perubahannya terjadi begitu cepat, hanya dalam satu malam, Lisa merasa ia perlu ikut campur.
Malam itu adalah malam dimana Lisa melihat Jiyong hendak melompat. Mereka jatuh ke air bersama, berenang bersama dan mencapai daratan bersama. Keduanya kelelahan dan saat itulah Lisa tahu kalau ia perlu membantu Jiyong dan kelompoknya– kelompok anak-anak berbakat yang dirundung sebab keberadaan mereka membuat anak-anak populer iri. Lisa merasa bersalah, sebab ia diam saja meski tahu kalau teman-temannya sudah sangat keterlaluan. Di mulai dari Jiyong, Lisa mulai membantu kelompok yang dirundung. Ia memperhatikan mereka sebagai sesama manusia, bukan sebagai super hero yang selalu membela kebenaran. Bahkan Kim Heechul– kekasih Jennie yang diam-diam menyukai Jisoo– tidak sadar kalau Lisa diam-diam membantu Jiyong dengan mengalihkan perhatiannya dari pria itu.
Kembali ke bar dimana Jiyong meminta Lisa menjadi wanita simpanannya. Dengan tegas, Lisa menolak permintaan itu. "aku tidak punya alasan untuk melakukan itu dan menjadi simpananmu juga akan menganggu pekerjaanku," tegas Lisa sembari menatap pria yang kini terlihat begitu kecewa.
Lisa hendak bertanya, mengenai club delapan yang seharusnya Jiyong laporkan. Jiyong pun hendak bicara, mengancam tidak akan membantu Lisa kalau Lisa tidak ingin membantunya. Namun sang bartender sudah lebih dulu mengetuk-ngetuk meja barnya kemudian memberitahu Lisa kalau ada seseorang yang sedang mendekati mereka.
Di ceruk tanpa pintu di ujung tangga, ketiga orang itu melihat seseorang yang tidak asing– Park Jiyeon. Dan saat itu lah Lisa tahu kalau Jiyong sudah membuat keputusan bahkan sebelum ia meminta Lisa bergabung dalam rencananya. Sembari buru-buru menenggak sebotol whiskey yang ada di depannya, Jiyong menunjukan layar handphonenya– ada sebuah pelacak di sana. Aplikasi pasangan yang membuat Jiyong dan Jiyeon sama-sama bisa mengetahui keberadaan satu sama lain.
"Oppa. Kau benar-benar- augh! Bagaimana ini?" gerutu Lisa yang kemudian memberi isyarat pada bartender di depannya untuk mengganti gelas jus jeruknya dengan gelas lain. Dalam waktu beberapa detik sebelum Jiyeon bisa menemukan mereka, Lisa berpura-pura telah menghabiskan setengah botol whiskey bersama Jiyong. "Aku mantan kekasihmu saat sekolah dulu, ingat itu, oke?" balas Lisa yang kemudian melompat turun dari kursinya, lalu memeluk Jiyong yang masih duduk. Perlahan, Lisa menarik tangan Jiyong agar ikut memeluknya. Ia kalungkan tangannya di leher Jiyong, sementara tangan pria itu ia arahkan untuk memeluk pinggangnya.
Jiyeon sudah melihat mereka. Melalui ekor matanya, Lisa bisa melihat wanita itu perlahan mendekati mereka. Lantas, masih sembari memeluk Jiyong, gadis itu berbisik– "kita putus di hari kelulusanku, karena kesibukanmu waktu itu membuatku berselingkuh dengan Ten. Aku sudah berusaha mendekatimu sejak berita pernikahanmu muncul di TV, tapi baru beberapa minggu ini kita bertemu dan mengenang masa lalu."
"Dimengerti," balas Jiyong, ikut berbisik. Perlahan pria itu mengusap rambut Lisa dengan sebelah tangannya. Ia usap rambutnya, kemudian membelai pipi gadis cantik itu dengan sangat lembut. Jiyong hampir menarik dagu Lisa, seolah hendak menciumnya namun Jiyeon sudah lebih dulu datang.
Park Jiyeon, menarik Lisa. Hidungnya mampu mencium aroma whiskey dari tubuh kedua orang itu sementara sang bartender bergerak menjauh. Untuk beberapa detik pertama, matanya menatap Lisa. Ia perhatikan setiap senti penampilan gadis itu kemudian bergumam– "aku tidak melihat pelacur dengan pakaian seperti ini," gumamnya, mengomentari pakaian Lisa yang saat itu cukup tertutup, sama sekali bukan pakaian yang layak untuk menggoda seorang pria dengan lekuk tubuhnya.
"Sayang, maafkan aku," ucap Jiyeon tiba-tiba. Alih-alih menyerang Lisa di depan bartender dan beberapa pengunjung lainnya, gadis itu hanya memblokir jarak diantara Lisa dan Jiyong kemudian meraih tangan Jiyong dengan begitu putus asa. "Aku tahu kau lelah karena rencana pernikahan kita. Aku minta maaf karena tidak begitu perhatian padamu. Aku seharusnya tidak membuatmu kesal, aku minta maaf. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, aku minta maaf, hm?" bujuk Jiyeon, namun belum cukup putus asa untuk membuat Jiyong menanggapinya.
Lisa meraih barang-barangnya di atas meja. Dengan kasar ia ambil kunci motornya di sana, kemudian mendorong kursi di belakangnya supaya orang-orang memperhatikannya. Berhasil, di saat Lisa melangkah menjauh dengan aura kesal yang mendominasi, Jiyong menarik tangannya dari pegangan Jiyeon. Pria itu hendak mengejar Lisa seolah ia benar-benar jatuh cinta pada gadis yang tengah berakting itu.
Jiyong sudah turun dari kursinya, hendak mengejar Lisa. Namun belum sampai ia bisa meraih gadis itu, Jiyeon sudah lebih dulu memeluknya dari belakang. "Semua orang menonton. Kejar dia dan kau akan menghancurkan seluruh karirmu. G Dragon berselingkuh sebelum pernikahannya, kau ingin melihat itu di berita, besok?" bisik Jiyeon, terdengar begitu mengancam. Sementara setelahnya, gadis itu berakting sebagai seorang gadis yang pantas diselingkuhi. "Sayang, jangan melakukan ini hanya untuk membuatku kesal. Aku janji aku akan bersikap lebih baik. Aku akan memperhatikanmu seperti dulu lagi. Aku minta maaf karena membuatmu kesulitan sendirian selama ini. Maafkan aku, sayang," bujuk Jiyeon dengan nada bicaranya yang biasa. Walaupun samar-samar, pengunjung di meja lain pasti bisa mendengar suaranya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Sleep
FanfictionCome to my play room. Have a party with friends! Win your jackpot! ALL-IN 397-5 121-220! The wildest texas hold'em poker.